Bertahannya Suku Sasak di Desa Sade

Seperti kelompok etnik-etnik lain di Indonesia, suku Sasak berasal dari keturunan Austronesia yang bermigrasi dari daratan Asia sekitar 5.000 tahun SM dan tinggal di daerah-daerah di Asia Tenggara sampai ke Kepulauan Pasifik Selatan. Saat ini 85% dari populasi Lombok adalah suku Sasak yang berada di Desa Sade. Ketika pertama kali mendatangi desa ini ada beberapa tour guide yang menawarkan diri untuk berkeliling desa dengan biaya seikhlasnya.

Meskipun Lombok sangat dipengaruhi oleh budaya Bali yang mayoritas memeluk agama Hindu Bali tetapi suku Sasak di Lombok mayoritas memeluk Islam. Suku Sasak dikenal dengan keyakinan Wektu Telu yaitu kepercayaan Islam yang memiliki unsur-unsur Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional kuno lainnya. Walaupun suku Sasak memeluk keyakinan Wektu Telu tetapi mereka tetap melaksanakan salat wajib lima waktu. Ada juga minoritas kecil memeluk keyakinan yang disebut Budha yaitu kepercayaan animisme dan Buddhisme. Dua kelompok agama ini hidup harmonis bermasyarakat.

Suasana masyarakat di Desa Sade
Suasana masyarakat di Desa Sade/ Sonang Elyas

Desa Sasak paling kuno adalah Desa Bayan, berada dekat kaki Gunung Rinjani yang merupakan kubu Wektu Telu. Akan tetapi yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah Desa Sade dan Desa Rembitan, di dekat Mataram. Masyarakat desa tersebut memilih mengabaikan modernisasi dunia luar dan lebih memilih untuk terus melestarikan tradisi lama mereka. Sebagian besar suku sasak bekerja sebagai petani, sementara kaum perempuan lebih mahir menenun, memproduksi kain ikatLombok yang indah.

Rumah di Sade dibangun berbaris dimana yang paling menonjol dan khas Lombok adalah lumbung padi yang didirikan di atas empat tumpukan kayu dengan atap berbentuk topi terbuat dari alang-alang atau rumput gajah. Padi dimasukkan melalui jendela terbuka. Bale Tani adalah nama yang diberikan untuk rumah tinggal yang digunakan oleh rakyat biasa, di mana mata pencahariannya waktu lampau adalah bertani. Bale Jajar adalah nama yang diberikan untuk rumah tinggal yang ditempati oleh golongan ekonomi menengah ke atas. Rumah tinggal penduduk suku Sasak berada dalam satu kompleks dan dilengkapi oleh bangunan-bangunan lain. Bale Bonter adalah bangunan yang terletak di tengah permukiman dan digunakan sebagai tempat persidangan hukum adat. Bale Beleq Bencingah adalah bangunan yang digunakan untuk penyimpanan pusaka/dokumen kerajaan sekaligus sebagai tempat kegiatan penting kerajaan. Bale Tajuk adalah bangunan yang digunakan untuk tempat pertemuan keluarga besar. Sekepat dan Sekenam adalah bangunan terbuka yang disangga tiang saja dan dipergunakan sebagai tempat menerima tamu/berkumpul/bersantai/belajar.

rumah adat suku sasak
rumah adat suku sasak

Disamping itu, hal yang bisa ditemukan di desa tersebut adalah hasil kerajinan tangan tradisional seperti kain tenun khas Lombok. Harga yang dipasarkan tidak begitu mahal. berbagai macam kualitas hasil tenun pun ditawarkan. Metode pembuatannya pun masih tradisional.

kerajinan kain tenun Suku Sasak
kerajinan kain tenun Suku Sasak

Namun menurut sedikit informasi yang saya dengar oleh masyarakat setempat, bahwa Suku Sasak dilarang berpindah rumah. Sebab jika ada yang berpindah tempat tinggal dari area Desa Sade maka pengakuan mereka sebagai Suku Sasak sudah tidak lagi dianggap.

Sonang Elyas/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x