(Bussinesslounge Journal-Lifestyle) Tanaman yang cantik ini dikembangkan di beberapa nursery di Indonesia. Dan harganya tidak mahal, per pot hanya dibandrol limabelas ribu rupiah. Kelopak-kelopaknya yang bersusun indah dan variasi warna yang menarik membuatnya benar-benar tampil bak putri bergaun mewah.
Tanaman yang aslinya berasal dari Afrika dan Brasil ini sebenarnya adalah tanaman yang memiliki nama asli Sinningia speciosa, anggota dari keluarga Gesneriaceae. Sebagai tanaman hias, menyenangkan pemiliknya dengan bunga-bunga besar yang segar seperti beludru. Pada dasarnya Gloxinia adalah tanaman yang dianggap abadi; tanaman akan mekar dan kemudian mati kembali. Setelah periode dormansi, tanaman itu akan tumbuh dan kembali berbunga. Namun saat ini Gloxinia adalah hibrida yang dibiakkan untuk menghasilkan banyak bunga dengan cepat.
Gloxinias ini menghasilkan tampilan yang luar biasa selama sekitar dua bulan. Tanaman ini paling baik ditanam sebagai tanaman semusim, dengan tampilan yang luarbiasa selama sekitar dua bulan. Hal ini disebabkan karena begitu bunga memudar biasanya tanaman tidak akan bertahan karena tidak memiliki akar yang kokoh, dan akhirnya dibuang setelah siklus mekar. Meskipun dengan penanganan yang tepat, tanaman berbunga dapat diproduksi sepanjang tahun. Bunganya yang beludru dan berbentuk lonceng rata-rata berdiameter lebih dari 3 inci. Setiap bunga ditampilkan pada tangkai daun yang panjang. Warnanya sangat beragam, ada ungu, merah, putih, pink dan campuran warna. Bunganya bisa tunggal atau ganda, dengan tepi kelopak halus atau bergelombang. Daunnya berbentuk lonjong, anggun dan lembut.
Gloxinias tumbuh dengan baik dalam campuran yang mengandung 50 persen gambut yang diayak dan PH harus 5,5 hingga 6,5. Tanaman ini memerlukan cahaya terang matahari namun tidak langsung. Pencahayaan yang baik diperlukan untuk menjaga bunga gloxinias. Gloxinias sangat suka kehangatan. Mereka adalah tanaman “pecinta hangat”yang cocok di udara tropis seperti Indonesia. Justru bila suhu terlalu rendah hal itu akan membuat daun Gloxinia menjadi lebih rapuh.
Perhatikan kebutuhan air Gloxinias. Gloxinias tidak boleh dibiarkan mengering, namun saat menyiram, hindari daun terkena air supaya tidak busuk, jadi fokuskan menyiram pada media tanaman saja. Kelembaban tanaman ini harus tinggi namun juga jangan menyiram berlebihan sehingga akar menjadi busuk. Hal ini dapat dicapai di rumah dengan menempatkan tanaman di atas kerikil/air. Hindari pupuk dengan fosfat tinggi dan nitrogen urea. Penggunaan pupuk harus seimbang dan direkomendasikan diterapkan sesuai dengan petunjuk label pupuk tersebut.
Keunikan Gloxinias adalah tanaman ini mudah stress dan bila stress maka sangat sensitif dan tidak dapat ditolerir dengan baik. Namun bila berhasil bertumbuh dengan baik, satu buah tanaman Gloxinia dapat menghasilkan lebih dari dua lusin bunga. Setelah selesai berbunga maka itu adalah fase menurunnya tanaman dan masuk fase istirahat. Biarkan batang umbi untuk beristirahat 2 sampai 4 bulan di tanah kering. Awasi tanaman dan ketika pertumbuhan baru muncul, lanjutkan penyiraman.