strategi rekrutmen

Kalau Kamu Startup dan Mulai Mencari Tim, maka Rekrutmen jadi Tugas Terpentingmu Sekarang

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Bagi para startup yang mulai melakukan rekrutmen, maka sangat penting untuk tidak merekrut orang yang salah. Bayangkan saja, mungkin Anda sudah bersusah payah untuk membangun bisnis Anda selama beberapa tahun, namun karena Anda merekrut orang yang salah, maka apa yang Anda bangun pun menjadi terhambat, bahkan mungkin menjadi berantakan hanya dalam waktu sekejap. Wah tidak sebanding nih dengan upaya Anda.

Sebenarnya hal ini sering kali disepelekan, oleh karena adanya pertimbangan terbatasnya budget untuk SDM, atau ada posisi kosong dan haru buru-buru diisi. Alhasil, talent yang direkrut pun bukanlah mereka yang memiliki kualitas “grade A”, sebagaimana seharusnya. Padahal, SDM adalah sebuah investasi penting bagi bisnis Anda di kemudian hari. Karena itu penting untuk tidak merekrut orang yang salah.

Ini yang perlu ditekankan, jangan pernah berpikir bahwa bisnis yang saya rintis baru saja dimulai, maka sepertinya terlalu muluk-muluk untuk menetapkan requirement “grade A” untuk anggota tim yang akan bergabung. Ini sebuah kesalahan! Jika Anda ingin melihat bisnis Anda tumbuh dan berkembang, maka Anda membutuhkan orang-orang “grade A” untuk membangunnya. Tetapi jika Anda memilih mereka yang memiliki “grade selanjutnya”, maka demikian juga keadaan bisnis Anda selanjutnya. Lalu apa yang harus Anda lakukan?

Tentukan kompetensi dan persyaratan talent yang dibutuhkan

Tentu saja Anda harus mengetahui talent seperti apa yang Anda butuhkan. Karena itu buatlah persyaratan mengenai background, skill, serta kompetensi yang harus dimiliki kandidat. Jangan pernah berpikir, nanti saja mengalir ketika interview berlangsung. Seperti ketika Anda akan pergi berbelanja, maka penting untuk membuat daftar belanjaan dengan tepat, jika tidak maka Anda dapat saja membeli hal-hal yang tidak Anda butuhkan. Karena itu, daftarkanlah dengan terperinci apa saja yang harus dimiliki oleh kandidat yang Anda cari.

Namun tetap saja Anda dapat bersikap fleksibel, ketika ‘feeling’ Anda berbicara bahwa orang yang ada di hadapan Anda adalah orang yang tepat.

Steve Jobs, pendiri Apple, dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun TV pernah mengatakan “I hired the wrong guy and he destroyed everything I’d spent ten years working for.” Mempekerjakan orang yang salah akan memberikan dampak yang fatal baik secara emosional maupun finansial. Secara emosional, karena tentu saja Anda akan merasa menyesal atau bahkan kesal berhadapan dengan orang yang salah. Secara finansial, sebab Anda telah mengeluarkan biaya untuk merekrut, membayar gajinya, belum lagi jika ada kerugian yang ditimbulkan.

Merekrut yang terbaik adalah salah satu tugas utama Anda

Steve Wozniak, partner Steve Jobs, memiliki prinsip yang sama dengan Jobs. Wozniak berpendapat bahwa hal yang paling penting adalah bagaimana membangun lingkungan yang membuat orang merasa dikelilingi oleh orang-orang yang sama-sama berbakat dengan pekerjaan-pekerjaan yang hebat. Jobs juga di dalam film dokumenternya ‘The Man in the Machine’ mengatakan, “I consider the most important job of someone like myself as recruiting.”

Setiap pemilik bisnis pasti memiliki visi yang kuat dan jelas dan hanya orang yang tepatlah yang dapat mewujudkannya sesuai dengan apa yang Anda harapkan.

Aktifkan Member get Member

Ini bukanlah strategi baru. Setiap orang sering kali memiliki preferensinya sendiri dengan siapa ia ingin bekerja sama dan ini juga berlaku untuk semua kandidat yang akan Anda rekrut.

Bagaimana Anda mempekerjakan yang terbaik? Bagaimana Anda menemukan orang-orang yang sangat berbakat dan cocok dengan budaya perusahaan Anda? Siapakah yang paling mengetahui orang seperti apa yang cocok dengan nilai-nilai dan budaya perusahaan yang Anda miliki? Siapakah yang paling mengetahui apakah seseorang sesuai dengan cara kerja yang berlaku pada perusahaan Anda?

Jawabannya tentu saja, pegawai Anda sendiri. Orang yang bekerja secara efektif lebih suka ditemani orang lain yang juga dapat bekerja secara efektif. Karena itu, ketika Anda perlu mempekerjakan seseorang, bukalah kesempatan untuk semua pegawai dapat merekomendasikan orang-orang yang mereka kenal. Mempekerjakan berdasarkan rekomendasi tidak hanya mempercepat proses perekrutan, tetapi sebagian besar rujukan cenderung lebih betah dan lebih cepat sukses dalam pekerjaan baru mereka daripada para kandidat yang tidak berdasarkan rekomendasi. Menurut sebuah studi oleh JobVite, dibutuhkan rata-rata 29 hari untuk merekrut kandidat berdasarkan rekomendasi, sementara dibutuhkan 39-55 hari untuk mempekerjakan mereka yang mengajukan aplikasi melalui lowongan pekerjaan atau situs rekrutmen.

Lakukan kolaborasi

Sekali lagi, Anda tidak dapat melakukan rekrutmen seorang diri! Hal yang sering kali terjadi adalah, kandidat akan diinterview oleh rekruter dan user. Jika keduanya merasa cocok, maka kandidat akan diterima. Namun, sebenarnya, kandidat kelak tidak hanya akan bertemu dengan rekruter dan user. Sebab selalu ada kemungkinan terjadinya kolaborasi dan rotasi di kemudian hari. Sehingga ketika segala sesuatu telah menjadi online seperti sekarang ini, paling tidak user dapat dengan mudah berkolaborasi dengan anggota tim lainnya bahkan department lain, untuk melakukan interview akhir. Jangan lupa bahwa kandidat yang akan Anda pilih ini akan bergabung bukan saja pada tim Anda, tetapi juga pada perusahaan. Sehingga pastikan ia adalah orang yang tepat sesuai dengan nilai-nilai dan budaya perusahaan.

Sekali lagi, penting untuk memiliki mindset bahwa rekrutmen adalah pekerjaan yang paling penting terlepas dari seberapa besar bisnis yang sedang Anda bangun sekarang. Jangan pernah berpikir bahwa ah.. saya masih merintis bisnis, maka saya hanya perlu orang yang membantu-bantu saja. Anda tidak mau salah memilih partner bukan? Maka perlakukanlah semua orang yang bekerja bersama dengan Anda dalam membangun bisnis Anda sebagi partner Anda.

Rekrutlah yang bermental entrepreneur

Sebagian besar startup hanya meminjam jabatan pekerjaan dari perusahaan mapan. Tapi ingat, jabatan itu adalah pekerjaan di organisasi yang menjalankan model bisnis yang sudah dikenal. Jabatan Sales Team di perusahaan yang sudah mapan mencerminkan tim yang berulang kali menjual produk yang dikenal ke sekelompok pelanggan yang dipahami dengan baik dengan presentasi, harga, syarat, dan ketentuan standar. Startup menurut definisi memiliki sedikit informasi dari elemen-elemen bisnis tersebut. Faktanya, mereka sedang mencari semua elemen bisnis ini!

Jadi rekrutmen di startup harus dihubungan dengan definisi startup itu sendiri, salah satu perbedaan utama antara startup dan perusahaan yang sudah mapan adalah startup akan menemui kegagalan yang satu ke kegagalan yang lain sebelum sampai kepada pelanggan yang tepat.

Tuntutan penemuan pelanggan pada startup membutuhkan founder perlu merekrut orang-orang yang merasa nyaman dengan perubahan, kekacauan, dan belajar dari kegagalan dan merasa nyaman bekerja dalam situasi yang berisiko dan tidak stabil tanpa road map. Singkatnya, tim startup harus merekrut mereka yang bermental entrepreneur. Mereka terbuka untuk pembelajaran dan penemuan — sangat ingin tahu, dan kreatif. Mereka harus bersemangat untuk mencari model bisnis yang dapat dijalankan terus dan skalabel. Cukup gesit untuk menghadapi perubahan dan pengoperasian harian, “tanpa road map.” Siap memakai banyak topi jabatan, sering kali pada hari yang sama, dengan biasa merayakan kegagalan saat itu dan kembali mengarahkan diri pada pembelajaran dan pengulangan.