(Business Lounge Journal – Human Resources)
Untuk menjadi seorang pemimpin dalam enam puluh detik mungkinkah? Bisa kok, begitu menurut Tom Dee Hock penemu Visa dalam Hock’s 60 Second PhD in Leadership. Untuk bisa mempersiapkan diri menjadi pemimpin, cukup dengan memikirkan siapa pemimpin yang terbaik yang pernah dijumpai dan siapa pemimpin yang teburuk yang pernah dijumpai.
Lakukan langkah yang selanjutnya, untuk pemimpin yang terburuk yang pernah dijumpai daftarkan kebiasaan pemimpin ini yang paling tidak disukai bawahan dan tidak ingin dilakukan. Saya pernah melakukan survei kepada anak buah para manajer toko sebuah perusahaan ritel dunia yang memiliki ratusan toko di Indonesia, apakah yang paling tidak disukai dari para manajer toko sebagai pemimpin. Pertama mereka tidak memberikan arahan yang jelas (unclear direction), jadi selalu meminta pekerjaan selesai namun tidak memberitahukan langkah-langkahnya dan langsung lompat kepada hasil. Kedua para pemimpin tidak mudah diakses, dihubungi sulit, sering tidak ada di tempat. Ketiga tidak memberikan kesempatan kepada bawahan, kondisi saat bawahan merasa tidak berkembang di bawah pemimpin seperti ini. Tidak menghargai perbedaan pendapat di tempat bekerja, ini adalah contoh pemimpin yang hanya mementingkan pendapatnya dan tidak peduli dengan pendapat yang lain. Tidak memotivasi karyawan adalah daftar selanjutnya dari pemimpin yang buruk ini. Dengan kondisi kualitas pemimpin seperti ini membuat suasana toko menjadi sangat tidak nyaman, semangat kerja menurun, banyak kekecewaan terjadi sehingga jumlah pegawai yang mengundurkan diri banyak, hingga target yang harus ditetapkan tidak dapat tercapai.
Kalau belajar menjadi pemimpin janganlah lakukan kebiasaan-kebiasaan buruk itu dan pastilah akan berhasil menjadi seorang pemimpin dalam waktu yang cepat. Sebaliknya untuk menjadi pemimpin yang berhasil perlu mendaftarkan kebiasaan baik apa yang dimiliki, menyenangkan dan patut untuk dicontoh.
Sebagai penulis tentang kepemimpinan ada 17 kebiasaan baik seorang pemimpin yang saya daftarkan, dari pemimpin-pemimpin yang berhasil.
- Memberikan arahan yang jelas – Provide clarity of direction
- Mendefinisikan tujuan secara spesifik – Define specific goals
- Memberi feedback yang spesifik dan cepat – Specific & immediate feedback
- Mudah diakses – Be available & accessible
- Mendemonstrasikan keadilan dan kejujuran – Demonstrate fairness & candor
- Mampu mengambil keputusan tepat waktu – Be decisive & timely
- Menyediakan kesempatan – Giving opportunity
- Memberikan kompensasi dan promosi yang adil – Offer an equitable compensation & promotion
- Melakukan kontrol – Possess control
- Memotivasi karyawan – Motivate employees
- Membangun komitmen bersama – Build commitment
- Konsisten – Consistent action
- Mempunyai knowledge dan keahlian – Possess knowledge and expertise
- Mau menjalani proses learning – Constant interest in learning
- Menghargai keanekaragaman di lingkungan kerja – Appreciate the diversity in working environment
- Menghilangkan birokrasi dan mengedepankan kesederhanaan – Avoids / eliminates “bureaucracy” and strives for brevity, simplicity, clarity
- Menciptakan perubahan yang konkret dan positif – Creates real and positive change
Memang dalam 60 detik kita akan dengan cepat mendaftarkannya dan menjadi seorang ahli kepemimpinan, namun menjadi seorang pemimpin yang memiliki 17 kebiasaan baik seorang pemimpin ini, memerlukan ketekunan untuk menjadi berhasil.
Fadjar Ari Dewanto/Editor in Chief VMN/BL/Partner of Business Advisory Services, Vibiz Consulting. Penulis Leadership