(Business Lounge Journal – General Management) Salah satu teknis pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang menarik untuk Anda coba praktekkan adalah metode atau teknik “Six Thinking Hats”.
Teknik ini mengedepankan pendekatan parallel thinking yang dalam pengertian umum mengkondisikan orang-orang bekerja dalam tim dengan berpikir ke arah yang sama atau jalur berpikir yang sama, sesuai dengan alur cara kerja otak. Manfaat berpikir dalam alur yang sama dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah untuk sebuah hasil keputusan yang optimal.
Melalui parallel thinking maka para pengambil keputusan dapat lebih fokus . “Six Thinking Hats” diciptakan oleh Edward de Bono dan diterbitkan dalam bukunya dengan judul yang sama, pada tahun 1985 dan terus diperbarui edisinya.
“Six Thinking Hats” dapat membantu Anda untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda, runut satu per satu, untuk menghindari kebingungan karena terlalu banyak sudut yang memenuhi pemikiran seseorang. Teknik ini juga teknik pengambilan keputusan yang bagus digunakan dalam situasi kelompok, karena setiap orang dapat mengeksplorasi situasi dari setiap perspektif yang berbeda pada saat yang bersamaan.
Perspektif “Six Thinking Hats”dan contoh penerapannya
- White Hat: Topi pemikiran yang memusatkan perhatian pada data yang ada. Lihat informasi yang Anda miliki, analisis tren masa lalu, dan lihat apa yang dapat Anda pelajari darinya. Sebagai contoh untuk permasalah sebuah bank dengan approval rate untuk kredit modal kerja rendah sehingga banyak calon debitur pindah bank lain. Dengan animasi selayaknya memakai topi putih, arahkan pembicaraan seluruh tim untuk mencari dan membahas data yang mendukung. Misal berapa persen approval ratenya tiap bulan dalam setahun. Berapa banyak calon debitur mundur karena proses dirasa lambat? Berapa kerugian bank karena turunnya pemasukan dari melempar kredit, dll.
- Red Hat: Melihat masalah dengan menggunakan intuisi, reaksi hati, dan emosi Anda. Juga, pikirkan bagaimana kira-kira orang lain bisa bereaksi secara emosional. Setelah berhenti bicara data, masuk ke intuisi, perasaan dan emosi. Apa yang dirasakan para AO, para petugas analis kredit, petugas di kantor Pusat bahkan keluhan-keluhan calon debitur.
- Black Hat: Menggunakan pola pemikiran dengan melihat hasil keputusan yang berpotensi negatif atau kemungkinan terburuk bisa terjadi. Hal ini penting karena menyoroti sisi lemah dalam sebuah rencana. Ini memungkinkan Anda menghilangkan, mengubah, atau menyiapkan rencana kontingensi untuk mengatasinya. Jika akan dilakukan pemecahan masalah dengan mempercepat SLA (service Level Agreement) supaya cepat dan bersaing dengan bank lain, apa kemungkinan terburuknya? Bank akan mengeluarkan banyak biaya yang dapat mengancam turunnya profit tahunan, misalnya.
- Yellow Hat: topi ini membantu Anda berpikir positif atau memandang pemecahan masalah dari sudut pandang optimis yang membantu Anda untuk melihat semua manfaat dari keputusan dan nilai di dalamnya. Pemikiran ini membantu Anda tetap berjalan saat semuanya terlihat sulit. Walaupun mungkin harus keluar biaya tetapi kalau itu membuat karyawan termotivasi, image bank makin baik, mengapa tidak dilakukan?
- Green Hat: Ini mewakili kreativitas. Di sinilah Anda mengembangkan solusi kreatif untuk sebuah masalah. Ini adalah cara berfikir yang bebas berawal dari kondisi di mana hanya ada sedikit gagasan. Cari ide dari seluruh peserta bagaimana alternatif-alternatif solusi yang memungkinkan, dengan mengganti sistem, dan ide-ide brilliant lainnya.
- Blue Hat: topi ini mewakili kontrol proses. Ini topi yang dipakai oleh orang-orang yang memimpin rapat pengambilan keputusan. Misalnya, saat menghadapi kesulitan karena gagasan mulai mengering, dapat mengarahkan aktivitas ke dalam pemikiran Green Hat. Ketika rencana kontingensi dibutuhkan, mereka akan meminta pemikiran Black Hat, sampai akhirnya diperoleh summary keputusan. Diperlukan untuk mengerucutkan pembahasan sampai pada keputusan yang terbaik.
Kesimpulan
Teknik “Six Thinking Hats” dari Edward De Bono ini sangat bermanfaat untuk melihat pengambilan keputusan dari berbagai sudut pandang. Teknik ini juga memberi “room” untuk memasukkan emosi atau perasaan ke dalam proses yang membuka peluang kreativitas dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dibuat dengan menggunakan teknik Six Thinking Hats pada umumnya cukup masuk akal dan tidak sulit melakukannya.
Emy Trimahanani/VMN/BL/Coordinating Partner at Vibiz Consulting for Marketing & Soft Skill Development, Vibiz Consulting Group