(Business Lounge Journal – Human Resources) Sudah saatnya untuk menjadi kreatif dalam melakukan rekruitmen guna mendapatkan potential talent yang Anda harapkan. Penting untuk mengetahui bahwa potential talent hanya akan Anda dapatkan dengan cara yang “tidak biasa”.
Secara standard, rekrutmen akan dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari test secara tertulis, test kesehatan, interview baik dengan pihak SDM maupun user, barulah kemudian Anda menentukan candidate mana yang akan lolos dan menempati posisi kosong saat itu. Namun saya rasa bahwa jika Anda membutuhkan talent yang berkualitas, maka sudah saatnya Anda menjadi kreatif dalam melakukan rekrutmen.
Di zaman seperti sekarang ini maka sangat mudah untuk mengakses berbagai materi test tertulis yang biasa diberikan pada saat proses rekrutmen. Begitu juga dengan berbagai pertanyaan standard yang biasa diajukan pada saat interview dilakukan. Sehingga Anda akan menemukan kemungkinan untuk kemudian merekrut candidate yang “ternyata” kurang tepat. Apalagi jika Anda berhadapan dengan si “Job Hopper” yang akan sangat lihai melalui tahapan demi tahapan rekrutmen oleh karena pengalaman interview yang telah pernah dilaluinya.
Bagaimana Anda berpakaian, berbicara, bersikap, bersalaman, atau pun pilihan kata-kata yang tepat adalah sesuatu yang dapat Anda pelajari. Namun bagaimana dengan perilaku (attitude)? Perilaku adalah sesuatu yang tidak dapat dipelajari hanya dalam satu malam. Lalu bagaimanakah untuk dapat mengetahui perilaku si candidate yang akan berhadapan dengan Anda? Di sinilah diperlukan ide dan kreatifitas. Apalagi di dalam rekrutmen dewasa ini maka Anda akan berhadapan dengan para millennial yang memiliki warnanya sendiri yang hanya akan dapat Anda timbulkan dengan sesuatu yang kreatif juga.
Ada satu pembelajaran yang menarik yang dapat kita ambil dari video rekrutmen yang pernah dibuat oleh perusahaan bir milik Belanda, Heineken. Pada sekitar 3 tahun yang lalu, video ini sempat menjadi viral yang membuat brand Heineken pun melejit dan menjadikan perusahaan ini menjadi impian bagi banyak pencari kerja.
Dalam video tersebut dikisahkan bagaimana pertanyaan yang diajukan pada saat interview adalah pertanyaan-pertanyaan standard yang kemudian dijawab dengan jawaban yang sama oleh banyak candidate. Bayangkan saja, pada waktu itu terdaftar 1734 candidate yang mengirimkan lamaran dan Heineken hanya akan memilih satu orang untuk mengisi posisi sebagai Event and Sponsorship Internship. Memilih satu orang yang tepat dari 1734, tentu saja sangat tidak mudah dan risiko memilih yang salah tentu saja sangat besar. Tetapi Heineken tidak kehabisan akal untuk menemukan talent-nya.
Ada 3 skenario kreatif yang tidak biasa dan membutuhkan pengorbanan terutama dalam hal biaya yang dilakukan oleh perusahaan.
Penyambutan yang tidak biasa
Heineken melakukan sekenario penyambutan yang unik, yaitu dengan menyalami candidate dengan hangat dan kemudian menggandengnya menuju ke ruangan interview hingga duduk di kursinya. Berbagai respon terpancar dari wajah si candidate mulai dari tersenyum senang hingga merasa jengah. Tetapi mereka tidak tahu bahwa ini adalah bagian dari test yang sedang mereka alami.
Attitude test
Saat interview sedang berjalan, maka si interviewer mendadak jatuh pingsan. Di sinilah kepribadian seseorang yang sebenarnya akan muncul melalui reaksi yang ditunjukkan pada saat darurat. Apakah mereka yang mengaku berdedikasi dan memiliki passion pada saat interview berlangsung benar-benar memilikinya. Hal ini akan terlihat pada siapa yang dengan sigap langsung menolong.
Test berikutnya adalah ketika alarm bahaya tiba-tiba berbunyi dan semua orang diminta keluar gedung. Lalu terlihat tim pemadam kebakaran yang mencoba melakukan penyelamatan namun mereka kekurangan tim untuk dapat membantu mereka memegangi trampolin. Walaupun sudah berkali-kali berteriak meminta pertolongan, tidak juga ada yang mau membantu hingga salah seorang candidate dengan spontan maju ke depan untuk membantu. Ia adalah Guy Luchting yang lulus dari Hotelschool The Hague yang kemudian menjadi candidate yang diterima untuk bekerja di Heineken.
Melibatkan seluruh karyawan
Salah satu hal yang juga tidak biasa dalam rekrutmen ini adalah bagaimana Heineken melibatkan seluruh bagian Marketing Community untuk memilih siapa yang akan menempati posisi sebagai Event and Sponsorship Internship tersebut. Dari 1734 candidate yang mendaftar maka pihak management meloloskan 3 orang yang dianggap terbaik dan yang lolos dalam skenario attitude test yang diadakan. Ketiga orang tersebut kemudian ditampilkan pada internal portal mereka dan kemudian semua anggota dapat menjatuhkan pilihan berdasarkan cuplikan video interview dan attitude test mereka. Maka terpilihlah Guy Luchting seperti yang telah dikisahkan di atas. Guy Luchting dinilai antusias dan dapat mempengaruhi orang lain dengan antusiasme yang dimilikinya.
Dampak rekrutmen kreatif bagi Heineken
Heineken memang membayar mahal untuk mendapatkan satu orang talent yang bagi perusahaan akan sangat penting dan Heineken memperolehnya. Tidak hanya itu, akibat video viral yang beredar ini maka brand Heineken pun semakin meningkat. Kreatifitas interview ini dipublikasikan di banyak media dan pada tahun berikutnya, jumlah applicant bertambah sebanyak 317%. Tentu saja Heineken tidak akan tampil dengan skenario yang sama.
Tidak hanya bagi candidate yang menjadikan Heineken sebagai perusahaan idaman, tetapi juga para pelanggan akan semakin bangga dengan merek kebanggannya tersebut.
Jika Anda mengharapkan potential talent yang tepat, maka sudah saatnya Anda mengubah cara rekrutmen Anda dengan sesuatu yang lebih kreatif.
Ruth Berliana/VMN/BL/MP Human Capital Development Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group