Tata Kelola Dan Portfolio Bisnis: Atribut Kelima

(Business Lounge – Manage Your Business) – Dengan pedoman dan aturan sebagai sauh yang kuat, bisnis keluarga bisa menyiapkan strategi mereka. Keberhasilan bisnis keluarga ditentukan oleh dua faktor yang sering ada pada perusahaan keluarga yang sukses, pertama adalah dewan keluarga yang kuat dan portfolio jangka panjang yang prudent tapi dinamis.

Tata Kelola Yang Kuat (Strong Family Board)

Bisnis keluarga yang terus bertahan dan semakin besar memiliki tata kelola yang kuat. Anggota keluarga aktif dalam dewan direksi, dimana mereka dengan tekun memonitor kinerja perusahaan dan menggunakan pengalaman luas dari perjalanan perusahaan yang sudah berlangsung lama. Anggota keluarga adalahasset yang sangat berharga bagi perusahaan, karena mereka sudah ada di industri lebih lama dari manajemen lain yang bukan anggota keluarga.

Tapi sangat penting untuk melengkapi pengetahuan keluarga dengan perspektif stratejik yang baru dari pihak luar yang berkualitas. Sekalipun misalnya seluruh ekuitas adalah milik keluarga, dewan direksi biasanya memberikan sebagian keanggotaannya kepada direktur dari luar keluarga. Ada bisnis keluarga yang memiliki aturan untuk memberikan separuh kursi dari dewan direksi kepada CEO dari luar yang menjalankan bisnis tiga kali lebih besar dari milik keluarga.

Prosedur untuk pemilihan anggota dewan – baik dari dalam maupun dari luar – berbeda dari perusahaan ke perusahaan lainnya. Beberapa pemilihan dewan dilakukan dengan mengusulkan nama-nama dewan kepada komite keluarga dan persetujuan pemilik perusahaan. Yang penting dari berbagai mekanisme pemilihan yang berbeda-beda ini adalah kesadaran keluarga tentang pentingnya memiliki dewan yang kuat, yang sanggup mengelola dengan baik portfolio bisnis yang aktif.

Bisnis keluarga, memiliki tantangan dalam merekrut dan mempertahankan orang yang berkualitas seperti itu sebagai anggota dewan direksi dan eksekutif perusahaan. Untuk hal ini mereka menghadapi masalah ketakutan para eksekutif bahwa anggota keluarga akan mengambil keputusan secara informal dan membatasi karir orang luar keluarga. Namun bisnis keluarga memiliki kelebihan karena menekankan perhatian dan loyalitas sebagai nilai yang diatas penawaran perusahaan bukan keluarga.

Portofolio Jangka Panjang

Perusahaan keluarga yang sukses biasanya mengejar pertumbuhan dan kinerja jangka panjang yang stabil untuk menghindari resiko pada kendali bisnis dan kekayaan keluarga. Kecenderungan ini menghindarkan bisnis keluarga mendapatkan keuntungan jangka pendek dengan biaya jangka panjang. Hal ini membuat perusahaan keluarga cenderung memiliki hutang yang kecil dan biaya bunga yang rendah dibandingkan perusahaan bukan keluarga. Kecenderungan ini membuat perusahaan keluarga kurang sukses pada saat terjadi ledakan di bisnis jangka pendek, namun tetap hidup pada saat krisis dan mencapai kondisi kesehatan perusahaan yang stabil.

Meskipun demikian, terlalu banyak kehati-hatian bisa berbahaya. Pemilik keluarga, yang biasanya memiliki bagian penting dari kekayaan mereka terkait dengan bisnis, menghadapi tantangan diri mereka yang selalu mau mencegahtimbul risiko, atau memiliki keengganan yang berlebihan terhadap risiko. Hal ini akan mempengaruhi keputusan perusahaan. Penghindaran risiko berlebihan misalnya, terlalu membatasi investasi untuk mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif dan diversifikasi kekayaan keluarga. Diversifikasi penting tidak hanya untuk kinerja jangka panjang secara keseluruhan, tetapi juga untuk kontrol, karena membantu membantu mencegah anggota keluarga untuk mengambil uang dari bisnis karena alasan yang tidak perlu.

Itu sebabnya perusahaan keluarga yang besar umumnya memiliki bisnis yang beragam dan portofolionya diperbaharui terus menerus. Terkadang beberapa perusahaan memiliki beragam bisnis yang tidak berhubungan, dan fokus pada sektor utama. Secara umum, bisnis keluarga menggunakan perpaduan antara: perusahaan dengan arus kas yang stabil dan bisnis lain-lain dengan risiko dan keuntungan yang lebih tinggi. Banyak yang melengkapi perusahaan induk dengan modal ventura dan private equitysebagai tangan untuk mereka berinvestasi sekitar 10 sampai 20 persen dari ekuitas mereka. Idenya adalah untuk memperbaharui portofolio terus menerus, sehingga holding keluarga dapat melestarikanperpaduan yang baik dari investasi. Kemudian perusahaan mulai bergeser secara bertahap, dari status perusahaan yang matang menjadi perusahaan yang bertumbuh.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/VMN/BD/MP Business Advisory Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x