Menumbuhkan Loyalitas Pegawai

(Business Lounge Journal – Empower People) Setiap perusahaan ingin pegawainya melakukan pekerjaan bukan karena imbalan uang namun bekerja seperti tanpa pamrih hanya untuk keinginan mencapai sebuah tujuan. Mungkinkah itu? Atau hanya sebuah mimpi, teori belaka? EBTS sebuah lembaga penelitian di Tiongkok melakukan studi tentang loyalitas pegawai dan mendapati 71 persen pengusaha Tiongkok menyatakan bahwa untuk mempertahankan pegawai yang berbakat sangatlah sulit. HEB, sebuah perusahaan ritel grosir di Texas untuk mempertahankan pegawainya memberikan saham kepada 55.000 orang pegawainya. Usaha untuk mempertahankan pegawai memanglah tidak mudah, namun didapati ada juga perusahaan yang berhasil memiliki pegawai yang loyal kepada perusahaan. General Motor misalnya, menurut laman payscale, masuk sepuluh perusahaan terbaik dalam hal loyalitas pegawai, karyawannya rata-rata berusia 41 tahun dan lama kerja selama 10 tahun keatas.

Prinsip pertama untuk memiliki loyalitas pegawai dimulai dengan mengukur kesetiaan pegawai, misalnya kepuasan kerja, tingkat produktivitas, kualitas rekan kerja, keinginan untuk berubah pekerjaan, kemauan untuk merekomendasikan produk dan jasa perusahaan, kemauan untuk merekomendasikan perusahaan sebagai tempat kerja yang luar biasa, kepuasaan dengan kompensasi dan imbal balik yang lain. Pengukuran ini bisa menggunakan skala kesukaan dan keluhan atau pesan yang lain dari pegawai. Pengukuran ini perlu dilakukan secara periodik, bisa tiga bulan sekali, setahun dua kali atau setahun sekali. Pengukuran ini membuat perusahaan dapat melihat efektifitas program-program manajemen untuk meningkatkan loyalitas pegawai.

Prinsip kedua promosikan dan kelola kondisi pegawai untuk senantiasa merasa dibutuhkan. Pegawai ingin untuk merasa dibutuhkan, memberikan kontribusi yang positif. Memang ada pegawai yang hanya bekerja untuk mendapatkan gaji, namun seorang pegawai yang memiliki integritas menerima pekerjaannya sebagai hal yang penting. Merasa dibutuhkan berarti bahwa dimanapun mereka berada, entah di bagian pelayanan pelanggan, di bagian produksi atau bagian pendukung, kehadiran mereka membuat perbedaan. Merasa dibutuhkan berarti pegawai bangga untuk menghasilkan kualitas, pelayanan, nilai yang luar biasa. Pegawai merasa bangga bila diminta untuk memecahkan masalah pegawai. Agara kondisi ini terjadi cara yang diperlukan adalah, ajak pegawai untuk melihat perusahaan secara makro dan bagaimana fungsinya memberikan dampak kepada perusahaan. Libatkan pegawai sebagai secret shoppers yang akan mengetahui bagaimana cara perusahaan memberikan pelayanan, sehingga mereka memberikan masukan yang berharga, dan menjadi seorang pegawai yang dihargai untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik akan membuat mereka merasa dihargai.

Prinsip ketiga, untuk memiliki loyalitas seorang pegawai perlu merasa percaya diri dan terus ditingkatkan kapabilitasnya. Pekerjaan ini melibatkan atasannya untuk memberikan pelatihan dan mentoring setiap hari, sehingga mengurangi kekurangan kapabilitas yang diperlukan.Prinsip keempat, pegawai memerlukan penghargaan dari hasil yang dikerjakan, pegawai akan memiliki loyalitas bila mendapatkan penghargaan dari atasannya, teman sekerjanya. Loyalitas tidak bertumbuh dalam semalam, diperlukan ketekunan dan perubahan nilai dalam organisasi untuk dapat menghasilkan lingkungan yang memiliki prinsip-prinsip diatas.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x