(Business Lounge – Lead and Follow) Apakah hal pertama yang Anda inginkan dari pemimpin yang Anda anggap sebagai pemimpin yang baik? Salah satu yang terlintas dari beberapa orang yang pernah saya berikan pertanyaan ini adalah bagaimana seorang pemimpin yang baik dapat memberikan arahan yang jelas, terutama pada dunia kerja. Sebab sudah dapat dijamin bahwa mereka yang masuk ke dunia kerja untuk pertama kalinya atau pun mereka yang yang mendapatkan assignment yang baru, dapat langsung mengerti benar apa yang harus mereka lakukan.
Oleh karena itu, banyak dari antara mereka membutuhkan pertolongan seorang pemimpin yang dapat mengarahkan mereka, dan banyak nama yang terkenal di dunia bisnis yang telah berhasil menjadi seorang pemimpin yang memberikan apa yang dibutuhkan anak buahnya.
Berikut adalah tips kepemimpinan bagaimana memberikan arahan, yang dapat Anda jadikan contoh, apabila Anda adalah seorang pemimpin.
1. Pantang menyembunyikan fakta apa pun dari anggota tim
Pernahkah Anda mendengar bagaimana tim Anda berkasak kusuk di belakang Anda? Hal ini merupakan hal yang seringkali terjadi pada kelompok-kelompok yang ‘tidak sehat’. Untuk suatu berita yang mereka dengar dari sebuah sumber dan yang berbeda dengan apa yang pernah Anda sampaikan, maka hal ini berpotensi menciptakan suasana kerja yang ‘tidak sehat’. Apabila Anda tahu bahwa produk yang tim Anda hasilkan telah gagal di pasaran, katakan saja yang sebenarnya dan jangan seolah-olah ingin memperhalus dengan mengatakan bahwa produk tersebut belum menemukan market yang tepat.
2. Milikilah rasa empati yang tulus
Mengarahkan tanpa memiliki pengertian atas kondisi yang sebenarnya bagaikan memberikan peta sebuah kota untuk seseorang yang hendak berkeliling kota namun sedang tersesat di museum. Anda tidak tahu benar apa yang menjadi permasalahan yang mendasar sebelum Anda membawa tim Anda untuk mencapai visi Anda. Penting untuk mengetahui kondisi tim Anda dan menunjukkan bahwa Anda berempati dengan tulus.
3. Pelajari cara untuk memimpin generasi muda
Perhatikanlah bahwa memimpin mereka yang berbeda generasi akan membutuhkan seni tersendiri. Para gen-x akan lebih senang dengan tatap muka dan pertemuan-pertemuan secara berkala. Namun gen-Y, si generasi teknologi ini belum tentu menyukai semua pertemuan tatap muka. Apabila Anda menunggu sampai memiliki waktu untuk bertatap muka dengan si gen-Y, saya rasa apa yang ingin Anda sampaikan bisa-bisa telah menjadi sangat terlambat.
4. Jangan sok tahu, jadilah seperti ‘keju Swiss’
Jika Anda tidak tahu, katakan bahwa Anda tidak tahu. Jika Anda tahu, jelaskan dengan tidak ‘sok tahu’. Seperti beberapa pepatah yang mengatakan jadilah seperti keju Swiss. Keju Swiss itu berlubang-lubang. Tanpa diberitahu pun lubang-lubang pada keju Swiss sudah terlihat jelas namun pada saat digabungkan dengan lapisan-lapisan keju lainnya maka akan menjadi satu kesatuan yang solid.
5. Jadilah manusia bukan “seperti” manusia
“Seperti” manusia berarti untuk sesuatu yang bukan manusia tetapi menyerupai. Tetapi seorang manusia akan memiliki pikiran, emosi atau perasaan. Mungkin Anda berpikir bahwa tidak perlu terlalu melibatkan emosi dan perasaan di dalam dunia perkantoran. Tetapi ketahuilah bahwa tanpa melibatkan emosi sekali pun, sudah tertanam perasaan di sana. Hanya libatkanlah semua emosi dan perasaan yang positif di lingkungan kerja Anda. Sapalah tim Anda setiap pagi dengan antusias dan tularkanlah semangat Anda.
6. Letakanlah orang-orang yang lebih pintar dari Anda untuk menjadi bagian dari tim Anda
Anda adalah seorang pemimpin, jangan merasa ragu untuk meminpin mereka yang lebih smart dari Anda. Bahkan apabila ada kesempatan untuk memilih anggota tim, pilihlah mereka demikian dan percayalah bahwa Anda tetap dapat memimpin mereka. Walaupun mereka memiliki kepintaran yang lebih dari Anda, namun Anda memiliki otoritas, tanggung jawab, dan pengalaman yang lebih dari mereka.
7. Tidak terpaku pada kejayaan masa lalu
Seberapa banyak pemimpin yang selalu membawa-bawa kejayaan masa lalu dan membagikannya kepada semua tim yang dipimpinnya. Bahkan ketika ia pun memimpin tim yang sama sekali baru, maka hal tersebut akan terus diceritakan, dan diceritakan lagi. Berhentilah untuk berpatokan pada kejayaan masa lalu dan bawalah tim Anda untuk melangkah maju ke depan.
Ruth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development