(Business Lounge – Empower People) Para milenium memang menjadi topik yang hangat saat ini untuk dibicarakan oleh banyak pihak. Sebuah laporan mengenai The Millennial Impact yang dirilis tahun ini juga menjadi pokok perbincangan bahwa para milenium memiliki sebuah upaya untuk memilih siapa yang akan menjadi atasan mereka. Hal ini memang dapat dikatakan berbeda dengan para generasi pendahulunya, baik gen x maupun baby boomer yang bersikap lebih “nerimo”, dalam arti kata mereka akan menerima siapa saja yang kelak ditempatkan sebagai atasannya.
Namun hal ini tidak berlaku bagi para milenium. Mereka berkuasa untuk menentukan pada siapa mereka akan bekerja dan siapa yang akan menjadi atasan mereka. Apabila merasa tidak cocok, maka berhenti adalah sebuah pilihan yang tidak sulit untuk dipilih. Ada beberapa faktor pada The Millennial Impact report yang dikatakan merupakan faktor yang paling penting bagi para milenium untuk menentukan kepada siapa mereka akan bekerja, yaitu lingkungan kantor, budaya kerja, dan memiliki misi. Tetapi ada 4 faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan bagi para milenium dalam mencari tempat kerja.
1. Tempat kerja yang memiliki kolaborasi dan inovasi.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa 82% dari milenium percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk melakukan inovasi. Bagi mereka perusahaan tempat mereka bekerja haruslah memberlakukan hal tersebut. Dengan kata lain organisasi haruslah memperhatikan bahkan berinvestasi dalam teknologi dan ruang yang mendorong dilakukannya kolaborasi. Generasi milenium pada dasarnya menuntut budaya perusahaan yang mendukung dilakukannya kolaborasi. Teknologi digital dan mobile tentu saja akan mendukung karyawan untuk menjadi produktif untuk membentuk suatu budaya kolaboratif.
2. Tempat kerja harus fleksibel.
Generasi milenium mencintai kebebasan untuk memilih termasuk dalam memilih tempat untuk bekerja. Adanya kemajuan teknologi yang menghadirkan laptop, smartphone, dan tablet telah mengakomodir para karyawan untuk tidak lagi hanya bekerja di kantor. Untuk itu para pemberi kerja pun harus menjadi jeli. Apabila mereka ingin mendapatkan para talent yang berasal dari para milenium maka penting bagi mereka untuk menawarkan tempat kerja yang fleksibel yang memungkinkan orang untuk bergerak, dan dapat bekerja pada beberapa tempat yang berbeda sepanjang hari.
3. Tempat kerja haruslah mendukung misi para pekerja.
Generasi milenium percaya bisnis harus melakukan lebih dari sekedar menghasilkan keuntungan, yaitu mengubah dunia. Berdasarkan Millennial Impact Survey 2015, 97% dari kaum milenium ingin menggunakan keahlian mereka untuk membantu. Ini berarti organisasi harus melakukan lebih dari sekedar menyusun nilai-nilai baru dan pernyataan misi, mereka juga harus mempertimbangkan menyelaraskan kerja mereka di sekitar misi mereka. Misalnya saja apabila perusahaan memiliki visi untuk ikut mendukung kelestarian lingkungan hidup, maka para milenium akan mengharapkan ruang kerja yang didukung oleh teknologi yang ramah lingkungan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh pemberi kerja. Gagal untuk menyelaraskan ruang kerja dengan misi organisasi akan berdampak pada ‘hengkang’-nya para milenium.
4. Tempat kerja yang mendukung adanya perubahan.
Penting untuk mengetahui bagaimana si milenium pada dasarnya selalu menginginkan sebuah perubahan. Karena itu jangan mengabaikan pendapat dari si milenium yang paling junior sekali pun. Berikanlah sistematika sehingga setiap orang dapat terlibat dalam menyalurkan aspirasinya sesederhana apa pun bentuknya. Jika perlu buatlah sebuah diskusi dengan melibatkan mereka yang memiliki pendapat yang perlu dibahas lebih lanjut. Galilah lebih lagi dan bersiaplah untuk sebuah perubahan yang membawa kepada peningkatan prestasi.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana