(Business Lounge – Do You Know?) Masalah kependudukan adalah masalah yang tidak dapat dianggap sepele sebab masa depan sebuah negara sangat bergantung kepada kondisi kependudukan saat ini. Sehingga semua negara akan mengatur semua hal yang berkaitan dengan angka kelahiran, angka kematian, dan juga angka kesuburan, demikian istilah yang sering kali dipakai dalam demografi.
Bagi Jepang, Korea Selatan, atau Singapura, masalah demografi yang ada terkait komposisi kependudukan dengan kondisi jumlah usia tua yang memiliki porsi lebih besar. Ini sudah tentu akan menimbulkan isu baru di kemudian hari, oleh karena kurangnya usia produktif. Dalam hal ini angka kesuburan juga sangat menentukan.
Namun ada juga negara-negara yang tidak membatasi tingkat kelahiran sehingga angka kesuburannya pun cukup tinggi.
Angka kesuburan atau fertility rate, adalah jumlah rata-rata anak yang akan lahir dari seorang wanita dalam sepanjang hidupnya. Pengukuran alternatif untuk angka kesuburan total adalah dengan menggunakan angka reproduksi bersih, yang mengukur jumlah anak perempuan dari seorang wanita yang dimiliki sepanjang hidupnya.
Bank Dunia mengeluarkan data angka kesuburan dari negara-negara di dunia, berdasarkan data dari Divisi Populasi PBB, Divisi Statistik PBB, laporan Sensus dan publikasi statistik lainnya dari kantor statistik nasional, Statistik Demografi Eurostat, Sekretariat Komunitas Pasifik, dan Biro Sensus AS.
Berikut adalah negara-negara dengan tingkat kesuburan tertinggi di dunia:
1. Niger, fertility rate tahun 2013: 7.5
Berarti 1 orang wanita rata-rata dapat melahirkan 7 orang anak.
Republik Niger, adalah sebuah negara di daratan di Afrika Barat. Niger mencakup lahan hampir 1.270.000 km2, menjadikannya negara terbesar di Afrika Barat, dengan lebih dari 80 persen dari luas daratannya ditutupi oleh Gurun Sahara. Ibukotanya adalah Niamey, terletak di sudut-barat daya Niger. Niger adalah negara berkembang, dan secara konsisten menduduki salah satu peringkat terendah di Indeks Pembangunan Manusia PBB (HDI). Sebagian besar bagian non-gurun negara ini terancam kekeringan secara periodik. Ekonomi terkonsentrasi di daerah selatan yang lebih subur, dan ekspor bahan baku, terutama bijih uranium. Niger menghadapi tantangan serius terhadap pembangunan karena posisi daratannya yang terkurang gurun, pendidikan yang buruk dan kemiskinan, kurangnya infrastruktur, perawatan kesehatan yang buruk, dan degradasi lingkungan.
2. Mali, fertility rate tahun 2013: 6.8
Berarti 1 orang wanita rata-rata dapat melahirkan lebih dari 6 orang anak.
Republik Mali, adalah sebuah negara di daratan di Afrika Barat yang merupakan negara terbesar kedelapan di Afrika dengan populasi Mali adalah 14,5 juta. Ibukotanya adalah Bamako. Struktur ekonomi negara berpusat pada pertanian dan perikanan. Beberapa sumber Mali menonjol alam termasuk emas, menjadi produsen terbesar ketiga emas di benua Afrika, dan garam. Setengah penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan internasional.
3. Somalia, fertility rate tahun 2013: 6.5
Berarti 1 orang wanita rata-rata dapat melahirkan lebih dari 6 orang anak.
Republik Federal Somalia terletak di wilayah pantai Gading Afrika dengan garis pantai terpanjang di daratan benua, dan sebagian besar daerah terdiri dari dataran tingg. Somalia memiliki iklim panas sepanjang tahun, dengan angin monsoon periodik dan curah hujan yang tidak teratur. Somalia memiliki populasi sekitar 10 juta. Sekitar 85% dari penduduknya adalah etnis Somalia, yang secara historis mendiami bagian utara negara itu. Etnis minoritas sebagian besar terkonsentrasi di daerah selatan.
4. Chad, fertility rate tahun 2013: 6.2
Berarti 1 orang wanita rata-rata dapat melahirkan 6 orang anak.
Republik Chad berada di daratan di Afrika Tengah. Ini adalah negara terbesar kelima di Afrika dalam hal luas. Ibukotanya adalah N’Djamena. Chad adalah rumah bagi lebih dari 200 kelompok etnis dan bahasa yang berbeda.
5. Burundi, fertility rate tahun 2013: 6
Berarti 1 orang wanita rata-rata dapat melahirkan 6 orang anak.
Republik Burundi terletak di Afrika Timur dengan ibukotanya Bujumbura. Masayarakat Twa, Hutu, dan Tutsi telah tinggal di Burundi setidaknya selama lima ratus tahun.
Ke-5 negara Afrika di atas memang memiliki fertility rate yang sangat Tinggi. Penting untuk dapat mengimbanginya sehingga di masa depan komposisi penduduknya dapat menjadi nilai plus yang dapat diunggulkan.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana