(Business Insight) Raksasa furniture Swedia IKEA mengumumkan pada Rabu (3 Juni) bahwa perusahaan akan memperluas layanan penjualan online hingga mencakup pengiriman ke rumah pada semua negara tempat toko IKEA berada.
Sebagian besar situs nasional internet perusahaan saat ini hanya memungkinkan pembeli hanya dapat memeriksa ketersediaan barang secara online, tanpa menawarkan pengiriman, dengan tanpa pengecualian beberapa pasar lama termasuk Swedia, Perancis dan Kanada.
“Kami meningkatkan kecepatan dalam mengubah IKEA menjadi pengecer multichannel yang benar dan meluncurkan layanan e-commerce di semua pasar dalam beberapa tahun ke depan,” demikian dikatakan kepala eksekutif IKEA Group, Peter Agnefjall dalam sebuah pernyataan seperti dilansir oleh AFP.
Juga diumumkan bahwa IKEA Grup akan mentransfer beberapa perusahaan – termasuk IKEA Supply (logistik) dan IKEA Industri (mebel kayu) – demikian dikatakan perusahaan holding yang termasuk dalam IKEA Systems.
Menurut IKEA, perubahan tidak akan melibatkan pengulangan dan akan memungkinkan untuk lebih fokus pada toko dan penjualan online, sementara Inter IKEA Sistem mengurus sisa bisnis.
Terdapat 361 outlet IKEA di seluruh dunia pada akhir 2014 dan pengamat melaporkan melaporkan penjualan mencapai € 29,3 miliar atau sekitar 429 triliun rupiah dan laba bersih sebesar € 3,3 miliar atau sekitar 49 triliun rupiah.
Ikut Melestarikan Lingkungan
Namun IKEA tidak hanya berjuang untuk mendapatkan keuntungan, IKEA telah mem-budget-kan dana sebesar € 1 miliar atau sekitar hampir 15 triliun rupiah pada energi terbarukan serta beberapa langkah lainnya untuk mengatasi perubahan iklim. Secara terperinci perusahaan ini akan menghabiskan € 500 juta atau sekitar 7,5 triliun rupiah pada tenaga angin dan sekitar € 100 juta atau sekitar 1,5 triliun rupiah pada energi surya selama lima tahun ke depan. Sedangkan € 400 juta berikutnya atau sekitar 6 triliun rupiah selama periode yang sama akan dipergunakan untuk membantu orang di daerah yang paling terkena dampak pemanasan global.
IKEA pun berharap langkah yang diambilnya ini dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
Kelompok Swedia ini memang sudah menjadi pemain energi terbarukan yang cukup besar dan telah berinvestasi sejak tahun 2009 pada tenaga angin dan tenaga surga. Perusahaan ini telah menginstal 700.000 panel surya pada bangunannya sendiri, sebagai bagian dari rencana untuk dapat memproduksi sebanyak-banyaknya energi yang terbarukan untuk dikosumsi oleh perusahaan itu sendiri pada tahun 2020. Perusahaan ini juga telah berkomitmen untuk memiliki dan mengoperasikan 314 turbin angin yang sebagian besar terletak jauh dari tokonya sendiri, di tempat-tempat seperti Kanada dan Amerika Serikat.
Pada tahun lalu perusahaan ini membeli dua tenaga angin yang besar di Illinois dan Texas.
IKEA memang bukan yang pertama berinvestasi pada energi yang terbarukan, beberapa perusahaan besar termasuk Apple, juga telah menghabiskan lebih banyak uang pada energi bersih. Para pemilik perusahaan tersebut telah menyadari adanya risiko karbon yang signifikan dan yang sangat penting untuk dipikirkan pemecahannya.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia