(Business Lounge – Global News) Korea Selatan telah mengkonfirmasi atas terjadinya 2 kasus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan kemungkinannya akan menjadi 3. Hal ini dikonfirmasikan oleh para pejabat kesehatan Korea Selatan seperti dilansir oleh Reuters. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini menyerang seorang wanita berusia 63 tahun yang sebelumnya merawat suaminya (76 tahun) yang telah terlebih dahulu terinfeksi MERS setelah kembali dari perjalanan ke Bahrain, Saudi Arabia dan United Arab Emirates. Kini wanita tersebut berada dalam kondisi stabil.
Pihak kementerian pada Rabu (20/5) telah melihat tidak adanya kemungkinan penyakit tersebut menyebar ke populasi yang lebih luas oleh karena mereka yang telah kontak langsung dengan pasien pertama telah diisolasi. Pasien pertama tersebut juga ada dalam kondisi stabil. Sejumlah 64 orang yang merupakan anggota keluarga atau tenaga medis yang telah merawat tiga pasien sebelumnya. Angka kematian penyakit adalah 30-40 persen dan masa inkubasi adalah dua sampai 14 hari, demikian dikatakan para ahli. Jika terinfeksi, pasien dalam banyak kasus harus memiliki perawatan pernafasan buatan untuk mencegah gagal napas.
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 2012, MERS disebabkan oleh coronavirus, dari keluarga yang sama seperti salah satu virus yang menyebabkan wabah mematikan yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di Tiongkok pada tahun 2003. Sampai hari ini belum ada obat atau vaksin yang dapat menanganinya.
Seorang spesialis penyakit menular yang bertugas mengobati pasien, mengatakan dua kasus terbaru dikonfirmasi disertai demam namun tidak ada tanda-tanda kesulitan bernapas. Sedangkan pasien pertama telah pulih dengan sedikit kesulitan bernafas.
Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan 23 negara memiliki total 1.142 kasus MERS dan 465 kematian yang telah dilaporkan. Dari total seluruh kasus tersebut, 1.117 kasus, atau 97,8 persen, terjadi di Timur Tengah.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia