(Business Lounge – Entrepreneurial News) Berawal dari sebuah hobbi, Mahasiswa Prasetiya Mulya Business School jurusan marketing yakni Ha Kwon Chung dan Mashudi memulai bisnis mereka. Kesukaannya pada sepatu klasik, membuat pria keturunan Korea ini merasa kesulitan mendapatkan sepatu klasik yang berkualitas dengan harga yang berkualitas, khususnya di Jakarta. Hingga akhirnya tercetus untuk membuat sepatu untuk para penggemar sepatu klasik sehingga mereka dapat memperoleh sepatu kesuakaannya di Hale Fine Shoes dengan harga yang kompetitif dan berkualitas.
Sekalipun produk ini di-design lebih fokus pada gaya klasik, maka untuk memberikan kesan lebih modern mereka mengkombinasikannya dengan bahan yang digunakan pada sepatu modern. Dalam riset yang mereka lakukan, mereka mendapatkan bahwa sepatu klasik memiliki kulit dengan tingkat shining lebih tinggi sehingga sepatu tersebut berkesan formal. Hale Fine Shoes pun memutuskan untuk membuat sepatu yang walaupun klasik tetapi dapat digunakan dalam segala acara.
Kedua pria pemilik Hale Fine Shoes ini sangat selektif dalam memilih bahan yang sengaja mereka import dari Brazil. Bahan-bahan tersebut kemudian diproduksi oleh pengrajin sepatu di Bandung dengan design yang telah mereka tentukan sendiri sebelumnya.
“Kami mempunyai motto “life time companion” yang mana kami menjadikan produk sepatu ini bukan hanya sekedar produk biasa yang dipakai, tetapi lebih sebagai teman hidup bagi si pemakai, yang artinya tahan lama. Berarti juga mempunyai arti friendship (pertemanan),” ujar Ha Kwon Chung. “Awal lahirnya produk ini juga sebagai hasil dari pertemanan, hingga akhirnya kami memutuskan untuk membuat produk ini.” Ha Kwon Chung pun menambahkan penjelasannya.
Bisnis yang baru didirikan sejak sembilan bulan yang lalu ini, ternyata cukup diminati dan dicari kalangan muda yang menyukai sepatu klasik. Hal ini terbukti ketika mereka mulai memperkenalkan produk sepatunya di setiap pameran yang di ikuti, maka jumlah pembelian dan pemesanan selalu meningkat pada saat event berlangsung.
Business Analysis : Salah satu “momok” bagi pengusaha brand mewah adalah ketika muncul competitor yang menyajikan brand serupa, dengan harga yang lebih bersahabat, namun dengan bahan yang berkualitas. Masyarakat menengah ke bawah adalah salah satu target market yang sering kali dihindari oleh young entrepreneur Indonesia. Seringkali brand-brand lokal yang tampil pada event-event youth fest ternama terkesan lebih menargetkan masyarakat menengah ke atas. Padahal jika Anda ketahui, pembeli terbanyak – ketika kita berbicara soal volume – justru adalah masyarakat menengah ke bawah. Saya sebut mereka sebagai The “untapped” market. Apa yang dilakukan oleh Hale Fine Shoes adalah memperkenalkan produk yang biasa dijual dengan harga tinggi di pasaran namun dengan harga yang lebih terjangkau. Sepatu kulit seperti monkstrap lebih umum didapatkan di toko-toko “high fashion”. Tetapi produk seperti Hale Fine Shoes ini menjadi suatu “alternate options” yang jika berhasil dalam jangka panjang, pastinya akan menjadi competitor yang fierce.
Michael Judah Sumbayak/VMN/BL/Managing Director of Business Lounge
Editor: Ruth Berliana