(Business Lounge – Empower People) Memasuki jaman modern saat ini, ada satu sikap yang tidak boleh tidak kita miliki, yaitu sikap Open to Change atau terbuka untuk perubahan.
Apa itu berubah dan apa itu memiliki sikap terbuka untuk perubahan?
Tentu kita masih ingat saat kita masih duduk di bangku sekolah dan belajar mengenai metamorphosis kupu-kupu yang memiliki 4 fase dari telur menjadi ulat, ulat menjadi kepompong, dan sampai menjadi kupu-kupu. Dengan jangka waktu tertentu perubahan terjadi dari fase pertama hingga fase keempat menjadi seekor kupu-kupu.
Hal ini sangat luar biasa sekali bukan?
Berubah? Ya terjadi perubahan.
Anda dan saya harus memiliki target apa yang harus berubah dalam diri kita. Mulailah pikirkan dalam hal apa Anda perlu berubah. Sebagai salah satu contoh misalnya kita punya kecenderungan mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan “mepet” dengan deadline yang diberikan. Kita ingin berubah dari kebiasaan mepet ini. Ketika kita harus membuat materi presentasi dengan deadline pengiriman paling lambat hari Selasa jam 10.00. Maka sebaiknya sehari sebelumnya saya sudah selesai mengerjakannya atau fulfill dan submit materinya. Itu idealnya. Tetapi pada kenyataan, sampai hari Selasa jam 09.00 pun terkadang kita masih berkutat dengan materi presentasi tersebut. Tentu ini harus jadi target perubahan, yaitu berubah dari kebiasaan “mepet”.
Sekarang pertanyaannya, apa yang harus kita lakukan supaya kita berubah dari kebiasaan “mepet” tersebut?
Jawaban saya pribadi saat ini adalah harus punya Motivasi diri yang kuat. Motivasi diri ini akan mendorong kita untuk memenuhi apa yang kita targetkan atau inginkan. Tanpa hal ini sepertinya sulit mengharapkan sebuah perubahan. Kalaupun ada pertolongan atau kontribusi dari pihak luar atau eksternal. Katakanlah dari atasan kita, dalam hal ini mungkin karena kita takut ditegur dan dinilai buruk, atau mungkin dari rekan kerja kita yang mengingatkan kita untuk segera menyelesaikannya, dll. Tetapi itu tidak akan bertahan lama. Semangat dan rasa takut atau rasa tidak enak itu hanya bersifat sementara saja. Kenapa sementara? Karena kita cenderung akan kembali lagi ke tabiat atau kebiasaaan kita yang lama alias balik ke “aslinya” lagi.
Berubah itu kerja keras. Berubah itu perlu usaha. Berubah tidak terjadi otomatis hanya karena mau berubah lalu langsung berubah, itu mimpi. Untuk berubah kita harus memecahkan hal-hal negatif yang sudah menjadi kebiasaan kita sendiri. Memecah dan bahkan menerobos sampai tembus dan berhasil kita lewati.
Menurut salah satu pengajar dalam sebuah teorinya, jikalau kita dapat melakukan sesuatu hal secara berulang selama 90 hari maka hal itu akan menetap menjadi sebuah kebiasaan atau habit. Kita harus berusaha melakukan apa yang menjadi target atau sasaran dalam perubahan kita terus menerus. Ya memang butuh konsisten. Sekali lagi harus ada upaya dan kerja keras yang kita lakukan. Dan semua itu tergantung dari motivasi Anda masing-masing.
Saya coba share-kan apa yang dituliskan oleh Dr. John C. Maxwell yang mengungkapkan 6 langkah yang dapat mengubah kebiasaan.
1. Ubah cara berpikir, ketika Anda mengubah cara berpikir maka keyakinan Anda juga akan berubah
2. Keyakinan yang berubah terhadap kemampuan diri akan mengubah harapan Anda
3. Jika harapan Anda berubah, itu akan mengubah sikap Anda
4. Ketika sikap Anda berubah, hasilnya akan mempengaruhi prilaku Anda
5. Jika prilaku Anda berubah, kinerja Anda juga akan berubah
6. Jika kinerja Anda berubah, hidup Anda juga akan berubah, tentunya menjadi lebih baik dari sebelumnya
Kebiasaan negatif atau buruk apa yang Anda ingin untuk diubah? Tuliskan saja, dan jadikan target perubahan. Apakah bisa berubah? Ya Bisa. Namun semua akan kembali kepada Anda sendiri tentunya. Anda yang menentukan dan memutuskannya. Hanya satu yang perlu kita garis bawahi disini adalah bahwa kita harus memiliki sikap terbuka terhadap perubahan. Siap menghadapinya dan harus menyesuaikan diri dengan perubahan dan kondisi yang ada.
Dari tahun ke tahun tidak mungkin segala sesuatu terjadi sama terus dan monoton. Ketika Anda hanya mengerjakan hal yang rutin dan monoton terus menerus, kita sendiri akan rugi dan tidak berkembang.
Dari mana perubahan dapat terjadi? Dari diri Anda sendiri tentunya, so open to change is the answer.
Ria Felisha/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana