AACC2015: Bangkitnya Kekuatan e-commerce Asia – Afrika

(Business Lounge – AACC2015) B​icara tentang potensi pasar e-commerce di Indonesia tentu merupakan​ sesuatu yang sangat menggairahkan​. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya website E-Commerce yang bermunculan dengan beragam penawaran dan fasilitas yang ditawarkan. Bukan hanya itu saja, pertumbuhan e-commerce yang matang juga akan diikuti dengan perkembangan bisnis lainnya, seperti online payment, fullfilment, dan logistik.

Tahun ini, indikator e-commerce Indonesia menunjukkan sinyal yang semakin cerah. Diperkirakan nilai pasar e-commerce di Indonesia mencapai antara $1 miliar hingga $10 miliar pada 2015,  sehingga dapat diprediksikan dalam tiga tahun ke depan pangsa pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh sebesar 250 persen.

Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, rata-rata penetrasi Internet terhadap total populasi di Asia Pasifik adalah 32 persen. Di Indonesia angkanya masih di kisaran 29 persen. Dari pengguna Internet di Indonesia yang sebanyak 74 juta tersebut, menurut riset idEA hanya 7 persen yang berbelanja online. Bandingkan dengan Tiongkok yang memiliki 32 persen pengguna Internet menghabiskan waktu online dengan berbelanja.

Dalam acara Peringatan Konfrensi Asia Afrika yang di selenggarakan di Assembly Hall 2 Jakarta Convention Center (JCC), Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengemukakan keyakinannya bahwa negara-negara di Asia-Afrika dapat mengambil peran dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini dilihat dari beberapa fakta mengenai pertumbuhan ekonomi pada kedua benua tersebut.

Jokowi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di negara-negara kawasan Asia-Afrika memiliki potensi yang sangat besar, seperti pertumbuhan di Asia mencapai 4,9 persen dan Afrika 4,3 persen. Selain itu “Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 51 persen, investasi juga cukup tajam.

Dengan terselenggaranya Konfrensi Asia Afrika  tahun 2015 ini, diharapkan e-commerce menjadi salah satu yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan negara-negara yang tergabung di Asia-Afrika. Hal ini juga telah disampaikan oleh ketua KADIN, Suryo B Sulisto, mengenai pembuatan website e-commerce untuk pedagang dan pembeli yang ada di Asia dan Afrika untuk dapat bebas bertransaksi dan bebas mengeksplor untuk mendapatkan pasar yang baru. Ini merupakan bagian dari kesepakatan bisnis lanjutan yang dihasilkan melalui Asia Africa Business Council (AABC) atau dewan bisnis yang akan menjadi wadah pengembangan kerja sama bisnis di antara kedua benua.

Wah, membayangkan adanya pasar e-commerce untuk benua Asia dan Afrika, pasti akan menggerakkan perekonomian dengan begitu luar biasa. Sehingga akan tumbuh suatu kekuatan yang mungkin tidak disangka-sangka, sebab siapa saja dapat menjadi eksportir dan siapun bisa menjadi importir. Bebas untuk berjualan.

Melalui kemitraan ini diharapkan didapatkannya potensi pasar yang cukup besar.

Dewi Lajolie/VMN/BL/Operation Head – Batikweb.co
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x