(Business Lounge – Management Tips) KTT Asia Afrika 2015 ini kembali membuka mata Bangsa Indonesia, baik pemerintah, pengusaha, dan masyarakat pada umumnya bahwa kita harus segera berbenah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia (SDM) untuk dapat bersaing di manca negara.
Berbincang dengan Ketua KADIN, Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa kenyataan yang ada di lapangan adalah SDM Indonesia masih kalah kualitasnya dibandingkan SDM beberapa negara lain. Sehingga sangat dibutuhkan untuk segera meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas SDM maka ada 2 hal yang penting untuk ditingkatkan terkait dengan SDM itu sendiri.
1. Meningkatkan kualitas sistem pendidikan
Dalam hal ini sangat dibutuhkan peranan pemerintah. Sangat diharapkan upaya pemerintah agar lulusan perguruan tinggi Indonesia paling tidak sama kualitasnya dengan lulusan universitas di Singapura, Malaysia, Korea, atau Jepang. “Kita bisa dikatakan masih kalah, mereka lebih siap pakai sedangkan lulusan universitas di Indonesia masih harus di-trainlagi. Untuk itu kita harus berani melihat ke dalam, apa yang menjadi kekurangan-kekurangan kita,” demikian pemaparan Suryo.
2. Meningkatkan kualitas pengajar
Pengajar juga diperhitungan sebagai SDM Indonesia. Ini harus dibenahi. Ya, kualitas SDM sebagai pendidik haruslah dibenahi. “Apa salahnya kita mengimport tenaga-tenaga ahli yang jago-jago itu, guru-guru, professor, scientist dari luar negeri untuk meningkatkan kualitas dari tenaga lulusan perguruan tinggi kita, sehingga kita dapat bersaing?” demikian Suryo berpendapat.
Kepada Vibiz Media Network, Suryo menyampaikan bahwa ia sangat menyadari apa dampak bila SDM kita tidak meningkat di dalam kualitas, yaitu pasar Indonesia akan menjadi sasaran pengusaha dari negara-negara lain, bahkan lapangan pekerjaan di Indonesia dapat menjadi sasaran SDM asing. “Saya kira kita harus secara serius meningkatkan sistem pendidikan kita,” demikian ujar Suryo. Ini akan sangat merugikan kita. Jadi, mari kita berkompetisi!
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana