(Business Lounge Journal – News and Insight)
Start up adalah perusahaan yang baru didirikan dan masih dalam tahap awal pengembangan, dengan orientasi untuk menciptakan inovasi baru dan menghasilkan pertumbuhan yang cepat. Start up umumnya beroperasi di sektor teknologi dan internet, dengan fokus pada pengembangan produk atau layanan yang memanfaatkan teknologi serta berpotensi mengubah industri yang ada.
Statistik mengenai jumlah start up di dunia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Global Startup Ecosystem Report 2020, terdapat sekitar 421 ribu start up di seluruh dunia pada tahun 2019. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 12% dibanding tahun sebelumnya.
Menurut laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM), pada tahun 2019, terdapat sekitar 100 juta start up yang aktif di seluruh dunia. Namun, perlu dicatat bahwa tingkat kelangsungan hidup start up masih relatif rendah, di mana sekitar 90% start up gagal dalam waktu lima tahun pertama.
Statistik jumlah start up di Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut laporan Forrester Research, pada tahun 2020, terdapat sekitar 2.129 start up di Indonesia. Ini menunjukkan perkembangan yang pesat dibandingkan dengan sekitar 50 start up pada tahun 2010. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekosistem start up terbesar di Asia Tenggara
Bidang industri yang paling banyak diminati oleh start up bervariasi dari negara ke negara. Namun, beberapa bidang yang umumnya diminati oleh start up meliputi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), e-commerce, fintech, edukasi, kesehatan, dan transportasi.
Sedangkan bidang industri yang paling banyak diminati oleh start up di Indonesia adalah e-commerce, fintech, edutech, dan transportasi. E-commerce menjadi salah satu bidang yang paling diminati karena pertumbuhan pengguna internet yang signifikan di Indonesia. Sementara itu, fintech dan edutech menawarkan banyak peluang inovasi di sektor keuangan dan pendidikan.
Berikut adalah sepuluh langkah awal untuk memulai sebagai start up:
1. Ide: Temukan ide bisnis yang unik dan berpotensi untuk memecahkan masalah di pasar.
2. Riset Pasar: Lakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan pelanggan dan pesaing di industri yang dituju.
3. Membuat Model Bisnis: Buat model bisnis yang jelas dan realistis untuk menghasilkan pendapatan.
4. Tim: Bentuk tim berkompetensi yang dapat mendukung pengembangan produk atau layanan.
5. Membangun Produk: Mulailah mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dengan ide bisnis.
6. Uji Coba dan Evaluasi: Lakukan uji coba produk dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan kelayakan pasar.
7. Mencari Pendanaan: Cari sumber dana untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan start up.
8. Pemasaran dan Promosi: Rancang strategi pemasaran dan promosi yang efektif untuk menjangkau target pasar.
9. Pelanggan Pertama: Dapatkan pelanggan pertama dan perluas jaringan pelanggan.
10. Pertumbuhan: Fokus pada pertumbuhan skala bisnis dan eksplorasi peluang baru.
Start up dapat mendapatkan dana dari berbagai sumber, di antaranya:
1. Modal Sendiri: Pendiri start up menggunakan modal pribadi untuk membiayai pengembangan awal.
2. Pendanaan Pribadi: Pendiri atau tim start up mencari dana dari keluarga, teman, atau relasi lainnya.
3. Venture Capital: Mendapatkan investasi dari perusahaan modal ventura yang tertarik dengan potensi pertumbuhan start up.
4. Angel Investor: Individu yang memberikan modal dan pengetahuan bisnis kepada start up dalam tahap awal untuk mendapatkan saham.
5. Crowdfunding: Memperoleh dana dari sejumlah orang melalui platform crowdfunding, dengan memberikan imbalan atau saham sebagai bentuk balasan atas sumbangan mereka.