(Business Lounge – Empower People) Setiap pemimpin perusahaan menginginkan sistem pengembangan pegawai yang mampu membuat pegawai cepat menjadi professional dan khususnya untuk para pemimpin menjadi multi tasking. Salah satu cara pengembangan yang bisa dilakukan selain dari pelatihan adalah job rotation atau rotasi kerja. Rotasi kerja bisa dilakukan pada berbagai tingkatan pegawai, baik mereka yang baru pertama kali bergabung dalam perusahaan, atau mereka yang sedang dalam jenjang karir, termasuk mereka yang sudah dalam puncak karir.
Rotasi jabatan, juga akan efektif bila diterapkan pada tingkat new entry employee dengan tujuan pengembangan pemimpin secara cepat. Pada tingkatan ini memang rotasi jabatan dibungkus dalam satu modul pelatihan yang berlangsung lama, yang dikenal dengan management trainee, atau high flyer program. Lamanya pelatihan bisa berlangsung selama 9 bulan bahkan sampai satu tahun, dengan program in class training, on the job training, self study & job rotation.
Perusahaan membutuhkan pemimpin-pemimpin yang sudah ditemukan sejak dini mereka bergabung dengan perusahaan dan masih berusia muda. Dimulai dengan merekrut kandidat yang memiliki prestasi di kampus dan memiliki nilai-nilai yang mendekati nilai-nilai perusahaan. Para kandidat dikumpulkan untuk beberapa lama mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan juga pembentukan karakter yang sesuai dengan perusahaan. Umumnya program tahap pertama ini dilakukan dalam kelas dan berlangsung selama 3 sampai dengan 6 bulan. Tahap kedua setelah mereka menyelesaikannya, dilakukan on the job training, dengan mentor dari berbagai unit bisnis atau divisi yang diperlukan untuk dikuasasi kandidat. Tahap ketiga yang penting adalah dilakukannya Job Rotation yang bisa berlangsung tiga tahun lebih untuk mereka memiliki kemampuan memimpin perusahaan dengan matang. Tentulah management trainee program, atau high flyer program ini terbukti efektif karena banyak perusahaan menerapkannya dan didalamnya rotasi kerja melatih mereka memiliki ketrampilan yang multi tasking.
Rotasi kerja atau jabatan, efektif juga diterapkan pada pegawai yang sedang dalam proses meniti karir. Pada pegawai tingkatan ini yang diperlukan adalah ketersediaan perencanaan karir yang jelas, dan rencana pengembangan yang terpantau dengan baik. Ketersedian rencan karir dan rencana pengembangan, akan membuat pegawai termotivasi, berprestasi dan meningkatkan kinerja perusahaan. Apabila kedua hal ini tidak tersedia, yang terjadi adalah timbulnya rotasi jabatan yang tidak tepat sasaran, atau dilakukan karena keputusan pemimpin yang subyektif. Biasanya rotasi jabatan yang dipaksakan akan menurunkan kinerja pegawai dan juga kinerja perusahaan, bahkan berakhir dengan pemutusan hubungan kerja.
Rotasi kerja atau jabatan juga bisa dilakukan pada pimpinan puncak, saat dibutuhkan untuk tujuan khusus yang dihadapi perusahaan. Rotasi pekerjaan disini bisa berhubungan dengan gaya kepemimpinan seseorang, saat kondisi perusahaan menghadapi krisis bisa ditampilkan pemimpin dengan gaya yang dominan, saat perusahaan dalam kondis pengembangan bisa ditampilkan pemimpan dengan gaya lebih demokratis. Meskipun kedua gaya kepemimpinan ini bisa terdapat sekaligus dalam seorang pemimpin dan dilakukan dengan fleksibel sesuai situasi.
Tiga tingkatan pegawai yang ada memerlukan bentuk rotasi pekerjaan yang berbeda. Perusahaan harus dengan seksama melakukan keputusan rotasi dengan hati-hati agar tidak menurunkan kinerja perusahaan. Selamat mencoba!
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center