(Business Lounge – Business Insight) – Mesin pencari Tiongkok Baidu, Rabu kemarin melaporkan bahwa laba kuartal keempatnya naik 16 persen menjadi $ 520,4 juta, didorong oleh lonjakan pengguna smartphone yang menghubungkan dengan pembangkit tenaga internet.
Namun laba bersih kuartalan jatuh jauh dari harapan pasar 3,52 miliar yuan (US $ 577 juta), menurut sembilan analis yang disurvei oleh Bloomberg News.
Perusahaan yang berbasis di Beijing ini mengatakan pendapatan dalam tiga bulan terakhir pada tahun lalu mencapai US $ 2,26 miliar, melompat 47,5 persen dari periode yang sama pada tahun 2013.
Pendapatan dari orang-orang yang menggunakan perangkat mobile untuk terhubung dengan Baidu merupakan 42 persen dari pendapatan yang diperoleh pada kuartal tersebut.
“Sekitar dua tahun yang lalu, kami tetapkan untuk secara mendasar mengubah Baidu dari PC (personal computer) perusahaan centric ke ponsel pertama perusahaan di garis depan inovasi dalam internet mobile,” kata kepala eksekutif Robin Li.
“Lalu lintas pencarian mobile melebihi lalu lintas pencarian PC pada paruh kedua tahun ini dan terus meningkat sebagai bagian dari lalu lintas pencarian secara keseluruhan,” katanya dalam suatu conference call.
Baidu – digambarkan setara dengan Google karena posisinya yang dominan di antara mesin pencari di Tiongkok – telah melakukan diversifikasi ke daerah lain, termasuk menyediakan layanan melalui internet, dan tahun lalu diinvestasikan dalam berbagi aplikasi Uber.
Baidu mengatakan, labanya naik 25,4 persen menjadi US $ 2,13 miliar dari tahun ke tahun pada tahun 2014, sedangkan pendapatan mencapai US $ 7,91 miliar, naik 53,6 persen.
Analisa Internasional mengatakan Baidu memiliki pangsa 85,9 persen dalam pasar mesin pencari Tiongkok terkait dengan pendapatannya per kuartal keempat.
Baidu mengatakan biaya pemasaran dan administrasi juga meningkat lebih dari 89 persen menjadi US $ 568 juta, terutama disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk memenangkan orang ke penawaran mobile.
Perusahaan mengumumkan pada kuartal tersebut yang juga menghabiskan uang pada saham Uber dalam jumlah yang tidak disebutkan, bersamaan dengan aplikasi taksi berbasis web tersebut berusaha untuk memperluas masuk ke pasar Tiongkok yang sudah ramai.
Baidu akan menghubungkan pengguna dari mapping dan fungsi pencarian dengan driver Uber, kedua perusahaan telah mengumumkan sebelumnya. Investasi sebelumnya telah dilaporkan sebanyak US $ 600 juta, menurut pemerintah China National Radio. Li juga mengatakan Baidu masih bekerja untuk mengintegrasikan dengan Uber, tetapi transaksinya telah bertumbuh pada “kecepatan yang sangat cepat”. “Kami optimis tentang prospek masa depan kerja sama ini,” katanya.
Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri