(Business Lounge – Business Insight) NASA sedang melakukan tender atas proyek senilai miliaran dolar untuk mengangkut para astronotnya ke luar angkasa. Dari apa yang disampaikan oleh pejabat pemerintahan dan industry kedirgantaraan, Boeing Co tampaknya akan mengalahkan dua rivalnya yang lebih kecil dan mendapatkan sebagian besar kontrak NASA tersebut, seperti yang dilansir oleh The Wall Street Journal.
Kemenangan Boeing nantinya akan mengalahkan Space Exploration Technologies Corp, atau SpaceX, yang selama ini menjadi favorit di banyak tempat karena biaya yang lebih rendah dan pendekatan yang gesit juga rival lainnya Sierra Nevada Corp. Kemenangan ini tentunya juga akan menjadi tonggak keputusan dalam pengembangan taksi ruang angkasa. Hasil kompetisi ini seharusnya diumumkan pada Selasa (16/9).
Namun pemerintahan Obama telah memberikan sinyal bahwa kepemimpinan National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah menyimpulkan secara awal bahwa kapsul yang diusulkan Boeing merupakan pilihan dengan risiko paling kecil, serta memiliki kemungkinan paling siap untuk mengangkut para awak US ke stasiun ruang angkasa internasional dalam waktu tiga tahun. Namun kompetisi ini memang diawasi dengan ketat.
Wawancara yang diadakan oleh The Wall Street Journal dengan sejumlah pakar industri ruang angkasa, pemerintah menunjukkan bahwa kompetisini telah dipantau sedemikian rupa. Juga timbul pendapat bahwa kemungkinan Boeing akan muncul sebagai pemenang untuk mengembangkan dan mengoperasikan armada ruang angkasa ini.
Sampai saat ini, NASA memang masih bergantung pada roket dan kapsul buatan Rusia untuk menerbangkan astronot AS ke dan dari stasiun ruang angkasa. Harga dari kapsul tersebut telah naik menjadi sekitar $ 70 juta per kursi dan ini mengkuatirkan akan adanya ketergantungan kepada produk Rusia tersebut.
Tanpa mengomentari hasil, juru bicara Boeing mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa metode dan desain serta uji coba yang Boeing lakukan telah berhasil. Tim Boeing menyadari bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi NASA, sehingga Boeing akan menunggu dengan sabar dan tetap optimis untuk memenangkan kontrak.
SpaceX dianggap sebagai pesaing utama karena keberhasilannya dalam mengangkut kargo ke laboratorium internasional yang mengorbit. Selain itu SpaceX juga menjanjikan harga yang lebih rendah, teknologi baru dan kesempatan untuk mengembangkan gaya tradisional NASA dalam melakukan bisnis. Tetapi Boeing memiliki pengalaman yang lebih besar sebagai kontraktor NASA, dan Boeing tampaknya telah menjadi favorit oleh karena telah memenuhi beberapa tujuan awal dari pembangunan yang dicanangkan NASA.
Nilai potensial kontrak Boeing belum jelas, dan itu tergantung pada berapa banyak persentase kontrak yang dimenangkannya. Saat ini NASA memiliki anggaran hampir $ 700 juta per tahun untuk mendukung pengembangan alternatif lokal untuk pesawat ruang angkasa Rusia. Namun ke depannya pengembangan ini akan menghabiskan miliaran dollar untuk membayar jasa transportasi secara berkelanjutan.
Apa pun hasilnya, proposal yang diajukan Boeing telah menimbulkan banyak diskusi di antara NASA, berbagai bagian di Pentagon dan Gedung Putih. Apa pun yang menjadi keputusan NASA, masalah keamanan nasional yang lebih luas harus menjadi faktor dalam pengambilan keputusan NASA.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Wikipedia