(Business Lounge Di Amerika Serikat seorang karyawan bekerja selama 45 jam seminggu, dan riset menyebutkan 16 jam dari waktunya tidak produktif, hal ini biasa dikenal dengan non value added times. Dalam perhitungan full time equivalent (FTE) maka waktu yang terbuang dari seorang karyawan bisa 2 sampai dengan 3 jam sehari. Mungkin memang dengan menambah waktu kerja maka kita bisa dapat mengerjakan lebih banyak, namun tidak satupun diantara kita ingin menjadi workaholic. Menjadi impian kita mengerjakan banyak hal dan memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi kita. Bagaimana caranya agar hidup dapat lebih produktif? Saya mencoba mencari jawabannya, berikut ini beberapa hal yang saya temukan.
1. Enjoy & love your work
Menikmati dan mencintai pekerjaan adalah unsur yang mendasar agar pekerjaan dilakukan dengan produktif. Selama tidak menyukai pekerjaannya bagaimana akan produktif? Bagaimana akan professional? Tidak akan ada produktifitas tanpa menikmati dan mencintai pekerjaan. Kalau pekerjaan saya seorang banker apakah saya akan produktif bila tidak menikmati pekerjaan mencari funding dan lending? Penting harus dimulai dengan menikmati dan mencintai pekerjaan untuk menjadi produktif. Saat hal ini ada maka pekerjaan menjadi kesukaan dan tentunya sangat produktif.
Dalam buku The Happiness Advantage Shawn Achor menyatakan bahwa kegembiraan meningkatkan produktifitas dan membuat berhasil.
2. Usahakanlah tidak moody
Timothy Ferriss penulis buku best seller, The 4-Hour Workweek? memberikan insight untuk menjadi produktif dilakukan dengan tidak menjadi moody, Timothy menyampaikan setiap pagi, dia memberikan waktunya 80 sampai 90 menit untuk mengendalikan perasaan-perasan buruk sebelum bekerja.
Dengan kondisi yang positif menurut kesehatan manusia tiga kali lebih kreatif, 19 persen lebih cepat dan akurat. Bahkan seorang sales people yang positif lebih laku 56 persen dibandingkan yang negatif. Berhasil menguasai bad mood membuat otak bekerja lebih baik daripada saat negatif.
3. Bekerja bukan dengan reaktif
Kebanyakan orang yang tidak produktif bekerja reaktif, jadi bukan menentukan apa yang harus dikerjakan melainkan menunggu email dari atasan atau dari yang lain sehingga ia hanya melakukan berdasarkan stimulasi dari yang lain.
4. Apakah saya harus mengerjakan hal ini?
Sebelum bekerja dengan cepat tanyalah atau konfirmasikan kepada atasan, apakah pekerjaan yang akan saya lakukan hari ini. Sehingga tidak mengerjakan apa yang tidak berguna.
5. Bekerjalah Dengan Fokus
Fokus berarti bahwa mengurangi distractions, Ed Hallowell, Professor yang pernah mengajar di Harvad Medical School dan penulis buku Driven to Distraction, mengatakan bahwa di perusahaan ada budaya generated add, artinya orang senang untuk menambahkan sesuatu dan ini membuat distraction.
6. Milikilah kedisiplinan
Setiap orang yang produktif memiliki rutinitas yang menjadi kebiasaan pola kerjanya sebagai sistem yang dimiliki secara pribadi. Dalam pendekatan pareto optimality, maka pikirkanlah pekerjaan yang bisa memenuhi logika 80/20 dan daftarkanlah sebagai pekerjaan yang rutin dan pasti menghasilkan.
7. Tetapkan tujuan besok pada malam hari
Sebuah budaya yang membuat lebih produktif adalah memikirkan apa yang menjadi tujuan besok pada malam hari. Sehingga saat duduk bekerja di pagi hari sudah memiliki agenda apa yang akan dilakukan tanpa membuang waktu.
Manfaat produktifitas diperlukan oleh siapapun, untuk diri sendiri, untuk orang lain, untuk perusahaan, untuk keluarga bahkan sampai kepada keuntungan bagi sebuah bangsa. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan mulai menerapkan tujuh ide yang berharga.
Fadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL