(Business Lounge – Art) – Pekan Rakyat Jakarta Monas ramai dikunjungi ribuan masyarakat. Mulai dari berbelanja kebutuhan yang ditawarkan murah, kuliner yang cukup kaya pilihan, juga dihadirkan salah satu keunikan sebuah pameran tradisional Kampung Dolanan, yaitu Gasing.
Gilang, salah satu Juru bicara Komunitas Kampung Dolanan sedikit banyak bercerita tentang bagaimana Kampung Dolanan ini digagas dan kegilaan sang kolektor gasing sekaligus pelopor terbentuknya Kampung Dolanan, Pak Endi Aras.
Gasing merupakan permainan tradisional yang kini perlahan hilang ditemukan. Disela perkembangan zaman, permainan tradisional sedikit tergesar dengan kehadiran permainan teknologi canggih yang dikemas secara digital. Hanya beberapa segelintir anak-anak kecil yang masih melestarikan permainan tersebut.
Gilang menerangkan filosofi gangsing, yang sama seperti hidup manusia. Selama ada keseimbangan dan keteraturan, manusia itu akan tetap hidup. “Gangsing itu berputar diatas paku yang menjadi porosnya, filosofi ini yang sama dengan kehidupan manusia,” terangnya kepada Businesslounge.
Beberapa gasing yang dipamerkan pun unik dari segi bentuk dan ukuran. Dikatakan bahwa gasing yang dikumpulkan oleh Kampung Dolanan cukup banyak, ‘Yang susah itu gasing Jambi, dan yang tersulit dimainkan adalah gasing dari Pangkal Pinang”, sahut kembali Gilang seusai memutar gasing yang sambil dimainkannya.
Keberadaan Kampung Dolanan di Pekan Rakyat Jakarta Monas ini cukup banyak menarik pengunjung untuk melihat ragamnya permainan tradisional yang perlahan tertinggal. Banyak pengunjung yang mencoba permainan enggrang dan gangsing.
Sonang Elyas/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Foto : Sonang Elyas