(Business Lounge – World News) – Pada hari Selasa lalu, dua kosmonot Rusia, Alexander Skvortsov dan Oleg Artemiev serta kosmonot yang berasal dari AS, Steven Swanson, meluncur pukul 22.17 CET dari Kazakhstan. Kapsul Soyus yang membawa mereka gagal merapat ke stasiun luar angkasa internasional (ISS), disebabkan masalah teknis. Sebenarnya kapsul Soyus dijadwalkan merapat ke ISS enam jam kemudian.
Direktur Badan Antariksa Rusia (Roskosmos), Oleg Ostapenko menyampaikan bahwa penyebab gagalnya merapat ke ISS adalah kerusakan pada sistem navigasi. Saat ini ketika astronot tersebut harus menantikan selama dua hari sebelum bisa merapat. Kapsul Soyus dijadwalkan untuk merapat ke ISS pada hari Jumat dini hari. Roskosmos menyampaikan saat ini para astronot masih memiliki cukup bahan makanan dan air sebelum mereka merapat Jumat ini.
“Para kru berada dalam kondisi baik. Saat ini kami memfokuskan diri mencari masalahnya,” tulis Astronot ESA, Alexander Gerst lewat jejaring sosial Twitter. Gerst dijadwalkan terbang ke ISS pertengahan tahun ini.
Dengan penugasan mereka di ISS selama 170 hari, ketiga astronot ini akan menjalankan berbagai eksperimen dan penugasan di luar stasiun. Untuk Skvorstov yang memimpin misi tersebut, perjalanan sekarang merupakan perjalanan yang ketiga kali selama karirnya. Bagi Swanson, astronot AS juga memiliki pengalaman yang serupa juga dengan Skvorstov. Sebaliknya untuk Artemiev, ini adalah perjalanan pertamanya menjejakkan diri di luar angkasa.
Dengan hubungan yang cukup menegang baru baru ini antara kedua negara, tidak mempengruhi masalah antariksa bagi kedua negara. AS dan Rusia tetap harus memiliki kerjasama yang baik dalam bidang antariksa ini. Di satu sisi AS harus bergantung pada kapsul Soyus supaya astronotnya bisa terbang ke ISS. Di pihak lain stasiun luar angkasa ini harus dikelola tidak hanya oleh Rusia tetapi juga membutuhkan AS untuk terlibat di dalamnya.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: wikimedia.org