Suatu hari saya tertegun menyaksikan acara celebration sebuah bank daerah (bukan bank swasta nasional atau BUMN yang biasa menyelenggarakan acara semacam ini) di salah satu stasiun televisi terbesar di Jakarta dengan durasi tayang 2 jam penuh. Acara dikemas sangat meriah, flow nya bagus, artis-artis ternama berjejer mengisi acara yang dipandu oleh sepasang presenter yang sedang naik daun dan acara diselingi dengan taburan hadiah-hadiah menarik bagi nasabah dan pemirsa. Astaga….pikiran saya langsung mengkalkulasi berapa kira-kira besarnya biaya dan berapa besar dampaknya terhadap bisnis bank ini.
Fenomena yang mudah anda dapati juga saat ini khususnya di kota-kota besar adalah adanya acara-acara menarik yang digelar oleh mall-mall besar. Beberapa tahun lalu mungkin hanya pada hari-hari libur Anda temukan acara tertentu tetapi sekarang bukan hanya pada saat week-end tetapi setiap hari bulding management bekerjasama dengan event organizer menggelar acara-acara menarik untuk menghibur sekaligus “menjerat” pengunjung untuk setia datang dan datang lagi.
Mengapa bisnis penyelenggara event menarik?
Bisnis ini lahir dari keinginan para perusahaan atau seseorang pemilik dana yang mengetahui bahwa penyelenggaraan acara tertentu sangat diperlukan untuk menunjang bisnis mereka, namun tidak efektif apabila dikerjakan sendiri karena memerlukan kreativitas dan detil pekerjaan yang merepotkan. Jadi mereka mencari partner yang bisa melakukan eksekusi mulai dari proses pembuatan konsep acara, persiapan tempat, makanan yang akan disajikan, dekorasi, perijinan, artist & talent, dokumentasi, rundown acara sampai dengan publikasi di media masa.
Pada umumnya acara diselenggarakan sebagai salah satu bentuk promosi langsung maupun tidak langsung dimana tuntutann kreativitas makin lama makin tinggi sehingga model promosi konvensional dianggap tidak mampu lagi memberikan dampak yang relevan terhadap hasil pemasaran. Dengan maraknya berbagai aktivitas promosi, publikasi, pemberian penghargaan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun individu maka peluang bisnis penyelenggara event semakin berkembang.
Beragam event yang sesuai untuk diselenggarakan di kalangan usahawan muda di kota besar, antara lain :
1. Corporate Event: HUT Perusahaan, employee/ family gathering, peresmian kantor baru, penghargaan kepada karyawan.
2. Promotion Event: pentas musik oleh sponsor, pameran produk, berbagai show oleh sponsor, presentasi produk, sampling dan selling, dealer dan customer gathering
3. Art Event: pagelaran seni musik, pagelaran seni tari, pagelaran seni teater, fashion show serta berbagai pagelaran budaya.
4. Publication Event: berbagai acara konferensi pers atau media gathering termasuk kampanye politik.
Margin keuntungan bisnis ini cukup menarik yaitu sekitar 20-30% rata-rata. Ini diperoleh melalui biaya organizer fee 10% yang sudah diterima secara umum oleh klien.
Memilih event organizer yang akan diajak kerjasama
Apabila Anda bermaksud menggandeng event organizer untuk membantu mengeksekusi tujuan anda melalui sebuah event, analisa umum yang bisa Anda lakukan adalah:
1. Menentukan target
Sebuah event besar yang diharapkan berhasil bisa gagal total karena salah dalam mentargetkan pasar. Sangat menyedihkan. Itulah sebabnya Anda harus tentukan STP – Segmentation, Targeting & Positioning dari penyelenggaraan event. Apakah itu?
• Segmentation yaitu upaya untuk memetakan pasar dengan menggolongkan klien sesuai persamaan di antara mereka. Penggolongan bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, pendidikan, besarnya penghasilan, gaya hidup, dan lain-lain.
• Targeting yaitu upaya menentukan kelompok klien mana yang akan menjadi sasaran utama.
• Positioning yaitu adalah bagaimana kita menjelaskan dan menempatkan posisi produk kepada klien. Apa keunggulannya bila dibandingkan dengan produk kompetitor.
2. Marketing mix strategy atau apapun istilahnya.
Cara menganalisa kelayakan penyelenggara event yang paling sederhana dan sudah dikenal adalah strategi bauran pemasaran atau marketing mix 4 P’s dari Philip Kottler. Product, Price, Place dan Promotion. Berkembangnya waktu para ahli menambahkan beberapa “P” yang lain sehingga menjadi 8 P’s.
1. Product
Dalam hal ini yang dimaksud product adalah sebuah event atau acara dengan seluruh content-nya seperti tema, pengisi acara, detil rundown, lokasi dan tempat penyelenggaraan, dsb.
Event management harus mampu memberikan info detil tentang acara dan penyelenggaraannya, baik untuk para tenant pengisi acara maupun pengunjung.
2. Price
Harga disini adalah nilai yang harus dibayarkan kepada penyelenggara event, biasanya dalam bentuk fee pada sebuah penyelenggaraan event. Sebagai pemilik dana yang memerlukan jasa event organizer, jangan lupakan juga harga non intrinsic seperti image yang akan diperoleh melalui penyelenggaraan acara tersebut.
3. Place
Pemilihan lokasi terselenggaranya event, yang harus strategis dan mudah terjangkau oleh pengunjung. Faktor lain dalam pemilihan lokasi adalah image atau citra yang diakibatkan dengan pemilihan lokasi tersebut. Pada umumnya lokasi atau gedung tertentu memang sudah memiliki citra tersendiri di kelasnya. Misalnya untuk kota Jakarta, event tertentu cocok diselenggarakan di gedung JHCC, event yang lain lebih tepat di JIExpo Kemayoran atau rumah Dharmawangsa.
Perhatikan juga faktor keamanan lingkungan.
4. Promotion
Mengkomunikasikan produk atau jasa kita kepada target pasar. Sebagus apapun sebuah event dipersiapkan, tanpa promo yang memadai maka tidak akan maksimal hasilnya kalau tidak banyak dikunjungi customer.
Promosi dapat dilakukan melalui media cetak maupun elektronik yang sesuai dengan tema dan pangsa pasar pengunjung event. Media lainnya adalah word of mouth melalui anggota komunitas.
Seperti disampaikan sebelumnya, ada yang menambahkan menjadi 8 P’s dengan:
5. Process yaitu suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada klien . Tidak hanya hasil akhir tapi proses interaksi selama proyek berlangsung perlu diperhatikan baik-baik. Apabila Anda menemukan event organizer yang mampu memuaskan Anda bukan hanya pada akhir acara tapi pada setiap tahap demi tahap proses berjalannya acara, tentu Anda akan malas beralih kepada yang lain.
6. Productivity adalah efisiensi masukan-masukan layanan yang dapat menambah nilai bagi klien. Disini dapat diartikan dampak penyelenggaraan event terhadap sumber daya dan bahkan keuntungan bagi perusahaan.
7. People adalah klien dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production). Dalam hal ini adalah semua orang yang terlibat dalam penyelenggaraan acara, baik para talent maupun para pendukung kelancaran acara. Makin berpengalaman dan makin pandai menghadapi berbagai tipe orang serta kreativitas yang tidak ada habis-habisnya, makin besar kontribusi yang diberikan kepada Anda untuk kesuksesan sebuah acara.
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan yang dapat diraba atau dirasakan oleh klien.
Penyelenggaraan event bukan sesuatu yang mudah, baik itu malam penghargaan, product lauching, pagelaran atau pameran seni, dll. memerlukan perencanaan yang detil dan teliti. Saya kutip sebuah slogan manajemen yang terdengar kurang enak di telinga tapi penting dicerna yaitu: If you fail to plan, you plan to fail. So,…ya siapkan saja baik-baik daripada gagal.
Jakarta Euphoria Project’s Young Entrepreneurs
Emy Trimahanani/IC/BL
Emy Trimahanani : Managing Partner Vibiz Consulting Divisi Soft Skill Development
Back to Business Lounge X Euphoria Project
