Temuan Paspor Palsu Penumpang Malaysia Airlines, Timbulkan Dugaan Adanya Teroris

(Business Lounge – World Today) – Lemahnya pemeriksaan imigrasi dan juga sistem keamanan penerbangan terlihat dari lolosnya dua orang penumpang Malaysia Airlines yang menggunakan paspor curian.

Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan 370 hilang dari radar pada Sabtu dini hari tak lama setelah lepas landas dari bandar udara Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Cina. Para penyelidik belum menemukan bukti keterlibatan teroris dalam peristiwa tersebut. Mereka pun belum mengetahui penyebab hilangnya pesawat. Menurut pihak berwajib, seharusnya penggunaan paspor curian segera diketahui jika imigrasi melakukan pemeriksaan ulang dengan menggunakan basis data kepolisian internasional.

Turis Italia bernama Luigi Maraldi, 37 tahun, yang melaporkan kehilangan paspor pada Agustus 2013 (EPA)

Ronald Noble, sekretaris jenderal badan koordinasi kepolisian nasional mengatakan bahwa saat inim telah beredar spekulasi mengenai pemegang paspor curian tersebut, apakah pemegang itu teroris atau bukan. Di lain pihak, Interpol (kepolisian internasional) bertanya-tanya mengapa hanya sedikit negara yang memastikan bahwa pemegang paspor curian tidak menumpang penerbangan internasional.

Pihak berwajib mengaku tidak mengetahui identitas asli para penumpang yang memakai paspor palsu yang dicuri dari warga Austria dan Italia saat keduanya melancong di Thailand pada 2012 dan 2013. Kedua penumpang gelap itu sepertinya akan mengambil pesawat transfer menuju Amsterdam setibanya di Beijing. Dugaan tersebut terjadi setelah Wall Street Journal melihat tiket elektronik penumpang yang diulas oleh pakar pemesanan tiket pesawat.

Belum jelas apakah paspor curian itu digunakan untuk lolos dari pemeriksaan imigrasi pertama. Menurut Interpol, petugas imigrasi tak mencocokkan satu pun paspor dengan data dokumen perjalanan curian milik Interpol.

Kementerian Keamanan Masyarakat Cina mengirimkan tim penyelidik ke Malaysia guna mencari tahu identitas dua orang pencuri paspor, demikian laporan kantor berita Xinhua, Minggu.

Seperti dilansir Xinhua, pemerintah Cina mengambil langkah tersebut setelah Interpol mengeluarkan pernyataan dan hasil konsultasi dengan otoritas Malaysia.

Rekaman video berisi gambar dua penumpang yang dimulai saat check-in hingga pesawat berangkat kini tengah ditinjau oleh para pejabat Malaysia. Tak ada pernyataan mengenai apakah petugas imigrasi bandara memanfaatkan basis data internasional untuk mencari kemungkinan adanya paspor curian.

Menurut keterangan dari para pakar keamanan dan peneliti migrasi, penggunaan dokumen perjalanan curian sudah sering terjadi, bahkan di sektor penerbangan. Surat-surat penting itu kerap dipakai untuk memfasilitasi aktivitas gelap seperti penyelundupan dan kejahatan lain seperti terorisme. Contohnya, Warga negara Pakistan, Ramzi Yousef  yang terbukti bersalah merencanakan serangan atas World Trade Center pada 1993 di New York, terbang ke Amerika Serikat dengan menggunakan paspor curian, demikian informasi pihak Interpol.

Fakta bahwa paspor curian dilaporkan hilang di Thailand memberi terang atas hal yang menurut para analis sebut sebagai industri pemalsuan yang tumbuh subur di negeri tersebut.

Menurut Steve Vickers, konsultan manajemen resiko, pemalsuan segala jenis tanda pengenal sangat luas dipraktikkan terutama di Thailand, dan untuk mendapatkan paspor curian atau paspor palsu, hal itu merupakan perkara yang mudah sekali.

Fanie Sue/Journalist

Editor : Fanya Jodie

Foto : Antara, WSJ

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x