(Business Lounge – HR) – Manajer menengah merupakan salah satu yang banyak mengalami PHK di tengah krisis global yang terjadi saat ini. Pada pasar tenaga kerja pun, hanya segelintir posisi yang dibuka untuk manajer menengah. Menurut hasil survei terbaru dari ClearRock, manajer menengah mempunyai beberapa kelemahan utama. Dengan memperbaiki kelemahan tersebut, maka manajer menengah akan punya kesempatan lebih besar untuk direkrut.
Menurut hasil survei dari ClearRock terhadap manajer menengah di 168 organisasi, mereka menemukan bahwa terdapat beberapa skill yang perlu diperbaiki oleh manajer menengah, yakni strategic thinking (82%), kepemimpinan (78%), komunikasi (62%), mengembangkan calon pemimpin baru (60%) dan memotivasi (53%). Padahal, skill-skill ini merupakan skill yang sangat penting dalam kepemimpinan.
Sekitar sepertiga dari responden ClearRock yang disurvei menyatakan bahwa manajer menengah mereka tidak memenuhi kualifikasi utnuk dipromosikan. Sementara hanya 6 persen saja yang berpendapat bahwa manajer menengah mereka sangat memenuhi kualifikasi.
Berikut ini adalah serangkaian skill yang menurut ClearRock penting untuk dimiliki oleh para manajer menengah, demi menarik perhatian dari para employer potensial.
Strategic thinking and vision
Perusahaan menginginkan manajer menengah yang bukan hanya membantu dalam eksekusi/operasional, melainkan juga turut mengembangkan rencana bisnis dan berpikir mengenai masa depan (visi) perusahaan. Manajer menengah idealnya dapat mencari peluang-peluang yang hadir dan berpotensi menjadikan bisnis semakin berkembang.
Developing direct reports
Manajer menengah yang ideal adalah mereka yang bisa memegang peran kepemimpinan, sehingga dapat turut membentuk calon pemimpin masa depan. Sehingga, manajer menengah diharapkan merupakan figure yang dapat melakukan coaching, mentoring, serta bersedia untuk mentransfer knowledge dan skill yang dimilikinya kepada calon pemimpin.
Motivating employees
Memotivasi karyawan merupakan tindakan penting, terutama di tengah krisis saat ini, dimana memotivasi lewat uang mungkin semakin kecil, seiring dengan perusahaan yang perlu memangkas kenaikan kompensasi ataupun mengurangi benefit karyawan demi efisiensi. Oleh karena itu, manajer perlu untuk memotivasi dalam bentuk non-moneter, misalnya dengan memberikan penghargaan secara verbal maupun tertulis.
Developing team goals and priorities
Dalam menjalankan bisnis secara lancar, yang paling penting adalah tujuan. Masa krisis seperti ini mungkin mengakibatkan pergeseran tujuan atau prioritas, sehingga manajer menengah perlu untuk membuat tujuan dan prioritas dari tim, sehingga tim punya gambaran yang jelas mengenai tindakan-tindakan apa saja yang perlu mereka ambil.
Communicating with direct reports, peers and upper management
Manajer menengah harus mempunyai skill berkomunikasi yang baik, terutama karena mereka berhubungan dengan banyak orang, mulai dari rekan kerja, karyawan lapangan hingga eksekutif. Manajer menengah merupakan penengah antara pihak manajemen puncak serta karyawan lapangan, sehingga mereka harus punya skill komunikasi baik supaya dapat menerjemahkan visi dan tujuan dari manajemen kepada karyawan lainnya.
(RP/IC/BL)
pic: striderecruitment.com.au