(The Manager’s Lounge – Leadership) – Feedback adalah sesuatu yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tiap individu demi mencapai kinerja yang optimal dan memperbaiki diri. Namun, masih banyak diantara kita yang jarang menerima feedback ataupun jarang menyampaikan feedback.
Apa yang menjadi penghambat? Bagaimana feedback yang efektif? Lalu apa saja manfaat dari feedback? Berikut ini adalah serangkaian ulasan singkatnya.
Apa yang menghambat orang untuk melakukan feedback?
Pertama adalah umumnya orang takut untuk memberi feedback demi menghindari ketidaknyamanan yang disebabkan oleh feedback tersebut. Kedua, karena memang tidak terbiasa memberikan feedback dan tidak menyadari arti pentingnya sebuah feedback.
Oleh karena itu, pemimpin perlu untuk melaksanakan langkah-langkah yang konkret untuk memunculkan kebiasaan feedback dalam organisasinya. Pemimpin harus memunculkan budaya memberikan feedback satu sama lain dalam organisasinya. Tentunya dalam hal ini pemimpin perlu untuk menjadi teladan. Pemimpin harus mampu meyakinkan bahwa organisasi akan dapat berkembang lebih baik melalui feedback. Satu sama lain memiliki ketergantungan, oleh karena itu, feedback menjadi sesuatu yang nilainya penting.
Feedback juga harus dibiasakan dan dilatih secara terus menerus. Pemimpin bisa menyelenggarakan feedback training, dimana anggota organisasi bisa berlatih untuk memberikan feedback secara efektif kepada rekan kerja, atasan, maupun bawahannya.
Bagaimana syarat-syarat suatu feedback yang efektif?
Pertama, fokus kepada masalah, bukan kepada orangnya. Bicarakan mengenai masalah yang terjadi, serta sampaikan feedback mengenai bagaimana skill ataupun attitude yang diharapkan dalam menghadapi masalah tersebut.
Kedua, tepat waktu. Feedback sebaiknya dilakukan langsung ketika Anda melihat ada masalah. Dengan feedback yang tepat waktu maka Anda mencegah suatu masalah sampai berlarut-larut.
Ketiga, feedback harus jelas dan bersifat konstruktif. Sehingga, feedback tersebut bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang seharusnya dilakukan. Jika feedback tidak cukup jelas, maka hanya menyebabkan orang semakin bingung dan menyisakan pertanyaan yang tidak terjawab.
Keempat, feedback yang efektif adalah feedback yang mampu menyuntikkan motivasi kepada yang bersangkutan untuk melakukannya. Jika sebuah feedback hanya merupakan kritik negative semata, maka berpotensi menimbulkan perasaan tidak nyaman dan menurunkan kepercayaan diri.
IBM juga punya cara-cara tersendiri dalam melakukan feedback. Berikut ini adalah tips-tips yang disarankan oleh IBM bagi manajer, dalam menyampaikan feedback kepada karyawan yang berasal dari generasi Y.
• Jangan menunggu hingga review kinerja tahunan. Sampaikan feedback secara tepat waktu.
• Feedback harus jelas, dimana manajer menyampaikan ekspektasi dengan spesifik, terutama bagi karyawan yang masih awam.
• Lakukan komunikasi dua arah (dialog), dan dengarkan
• Jangan terlalu kaku, manfaatkan media yang informal, misalnya seperti instant message
• Berikan refleksi, yakni apa saja yang sudah Anda pelajari dari pengamatan terhadap mereka
• Siapkan catatan supaya sesi feedback ini bersifat lebih membangun
(RP/SN/TML)