(The Manager’s Lounge – Quality) Pernahkah anda mengalami ketika sedang makan di sebuah rumah makan atau restoran, anda menemukan benda asing di dalam makanan anda? Misalnya plastic, batu, tali atau benda lainnya?Biasanya jika kita menemukan hal demikian dan kita mengajukan complain kepada pihak restoran, maka biasanya pihak restoran akan segera menanyakan lebih lanjut apakah anda menginginkan makanan anda tersebut ingin diganti dengan yang baru dan tentunya gratis?
Pertanyaan ini semakin menambah kerutan di dahi. Ada kemungkinan tawaran ini sebagai salah satu cara meminta maaf atas kecerobohan yang sudah dilakukan. Mereka tidak mengakui secara langsung adanya benda-benda tersebut dalam makanan anda. Namun apakah semudah itu menutup kasus yang sebenarnya membahayakan kesehatan kita, hanya dengan mengganti masakan yang sejenis?
Bayangkanlah jika benda tersebut terlanjur dimakan. Ia tidak hancur di lambung dan bentuk tetap sama ketika menuju usus halus. Apakah benda tersebut akan selamat sampai usus besar? Jika beruntung, dia akan keluar bersamaan dengan keluarnya feses. Namun, apa yang terjadi jika benda tersebut tersesat di usus halus atau menempel di dinding usus? Resiko yang sangat besar dapat terjadi. Perlu operasi usus untuk mengeluarkannya.
Jika saja restoran yang selalu ramai pengunjung itu melaksanakan apa yang sudah menjadi ketentuan dalam melakukan setiap proses memasak juga melakukan pengawasan lebih banyak, kesalahan tersebut tidak akan terjadi.
Kejadian tersebut mengurangi rasa percaya konsumen pada hasil masakan yang dijual, karena benda asing tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan usus. Selain itu konsumen bisa saja tidak pernah datang lagi karena ada rasa khawatir kejadian akan terulang lagi. Hal ini tentu saja merugikan usaha yang sedang berjalan.
Peristiwa tersebut diatas mengingatkan konsumen bahwa setiap makan, apalagi makan di luar rumah harus ekstra hati-hati. Tidak selamanya restoran ternama, yang sudah memiliki standar mutu makanan menyediakan makanan yang 100% aman bagi tubuh dan kesehatan. Terkadang kecerobohan bisa saja terjadi. Karena yang melakukan proses membuat makanan adalah manusia. Ketrampilan manusia tidak bisa disamakan dengan mesin cetak. Meskipun mereka ahli di bidangnya, ada saat-saat tertentu terjadi kesalahan baik disengaja maupun tidak.
Bagi Anda sebagai calon pengusaha yang bergerak di bidang makanan, adalah sangat penting untuk memberikan kepercayaan bahwa makanan yang dijual aman bagi tubuh dan kesehatan konsumen. Jika mereka percaya, artinya Anda sudah berhasil menjaga mutu makanan tetap dalam keadaaan layak makan.
Kepercayaan tersebut didapat bukan melalui kata-kata dan janji palsu, namun dapat dilihat langsung oleh konsumen dari segi penampilan fisik yaitu ukuran, bentuk, warna dan aroma sesuai dengan kesegarannya. Kepercayaan lebih lanjut didapat ketika konsumen mencoba rasa, tidak ada rasa aneh seperti pahit, asam, dan lain-lain yang berbeda dari biasanya. Ini berarti makanan tersebut aman dari mikroba dan unsur kimia yang berbahaya.
Ada dua faktor yang harus ditempuh agar mutu makanan yang tetap dalam keadaan baik yaitu dengan menjaga mutu bahan baku dan menerapkan CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik ) atau GMP (Good Manufacturing Practices).
Untuk menjaga mutu bahan baku perlu dipastikan kualitas bahan baku yang digunakan dalam kondisi yang baik dan proses pengiriman dari supplier yang sesuai dengan standard. Jika bahan makanan beku (frozen) sebaiknya dijaga dalam kondisi tetap beku saat diterima. Jika bahan makanan dingin (chilled) sebaiknya dijaga dalam suhu 1-4°C saat diterima. Mobil yang digunakan untuk mengirimkan bahan baku juga perlu diperhatikan kebersihannya untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari benda asing yang kita sebutkan di atas. Selain kondisi pengiriman di atas, juga perlu diperhatikan Masa expired date dan kondisi barang diterima dalam kondisi baik, segar, tidak rusak atau busuk.
Untuk Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) atau Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman cara berproduksi makanan yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratan–persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu dan sesuai dengan tuntutan konsumen. Dengan menerapkan CPMB.
(Fanny/IK/TML)