Iklan Raksasa Dentsu Melampaui Jepang

(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Lima terbesar di agen periklanan dunia, Jepang Dentsu Inc., ingin sepotong besar dari pasar global. Bulan lalu, perusahaan mengumumkan kesepakatan $ 5 milyar untuk membeli Aegis Group PLC Inggris, yang akan melipat tiga kali pendapatan luar negeri.

Langkah ini sebagian lahir dari kebutuhan. Seperti penurunan belanja iklan di Jepang, 61 tahun presiden perusahaan, Tadashi Ishii, harus melihat ke luar negeri untuk meningkatkan pendapatan. Sebelum kesepakatan Aegis, hanya 14% dari pendapatan Dentsu datang dari luar negeri.

Dentsu meninggalkan hubungan terpisah dengan mitra di luar negeri awal tahun ini, pada bulan Februari menjual saham minoritas di Perancis raksasa Publicis Groupe SA setelah bertahun lamanya persekutuan gagal memperoleh imbalan yang diharapkan, katanya.
Dentsu adalah perusahaan ikonik di Jepang, meliputi Toyota Motor Corp. Dan Nintendo Co. Diantara kliennya, begitu juga dengan Yasushi Akimoto, otak dari band pop Jepang, AKB48.  Badan tersebut telah membantu grup-grup tadi berada di garis terdepan  dari media massa Jepang selama 2 tahun ini melalui kampanye promosi yang mencakup pemasaran diantara kliennya, begitu juga  promosi luar negeri dengan partner lokal.
Veteran Densu yang sudah berdekade lamanya, Mr. Ishii dipromosikan beberapa minggu setelah  gempa dan tsunami tahun lalu. Dalam wawancara publik pertamanya, beliau berbincang dengan Kana Inagaki dan Andrew Joyce tentang akusisi Aegis dan penyatuan budaya dua perusahaan.
Berikut wawancara telah diedit:
Q: Apa yang Anda pelajari dari ikatan Anda dengan Publicis Groupe?
A: Publicis adalah gabungan pertama kita dengan badan luar negeri yang besar. Selain mempelajari manajemen global dan strategik akusisi, juga merupakan pengalaman berharga dalam mempelajari hubungan antara top manajemen Publicis dan kliennya. Karena merupakan minoritas saham, itu disesalkan bahwa pada akhirnya kita tidak dapat menghasilkan hasil yang memenuhi harapan.
Q: Apakah Aegis pilihan pertama Anda dalam akusisi, atau Anda mencari perusahaan lainnya?
A: Objektif kita adalah menyediakan layanan lebih baik dan unik ke klien global kita. Akusisi bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai ini. Contohnya, kita dapat memperkerjakan beberapa SDM berbakat untuk membantu kita, jadi dalam hal itu benar adanya kita mencari beberapa pilihan. Pada akhirnya kita mendapatkan kesimpulan bahwa Aegis akan menjadi partner terbaik bagi kita dalam mencapai tujuan-tujuan kita.
Q: Retensi dari orang berbakat adalah tantangan dalam menciptakan akusisi. Bagaimana Anda memenuhi tantangan ini?
A: Pada masa lalu, ketika kita berbisnis luar negeri, kita dulunya mengekspor “Japanese Dentsu” dan itu berati kita mengirim orang Jepang dan memperkerjakan orang lokal. Tetapi gaya M&A kita telah berubah. Jika ada pemimpin berbakat yang berbagi nilai dan visi kita, maka kita mendelegasikan wewenang sebanyak mungkin kepada mereka sehingga mereka dapat membuahkan hasil. Manajer Aegis di Inggris sangat berbakat dan mereka mempunyai tim yang sangat termotivasi. Pertumbuhan besar Aegis dalam lima tahun ini telah menciptakan tim yang sangat berbakat. Kita mempunyai hubungan komplementari yang bagus.
Q: Bagaimana wakil presiden senior Dentsu, Tim Andree, seorang Amerika yang berperan penting dalam penawaran Aegis, cocok dalam ambisi global Anda?
A: Tim berperan penting dalam penawaran tersebut. Dia berbagi nilai yang sama, termasuk jiwa kewirausahaan dan inovasi kita. Beliau adalah seorang berkebangsaan Amerika, tetapi tak membuat salah satu diantara kita merasa tak nyaman dalam bekerja di perusahaan Jepang. Kita berharap dia akan jauh lebih sukses secara global dan berperan penting.
Q: Bagaimana perusahaan akan meningkatkan profilnya ke luar Jepang?
A: Karena kita menghasilkan hampir 90% dari pendapatan kita di Jepang, tak banyak orang mengetahui kehadiran kita luar negeri khususnya AS, Eropa, dan bagian Asia. Melihat lima tahun ke depan, ada 2 isu penting: pertama mengubah makerting digital ke sebuah bisnis inti dan kedua adalah berekspansi di pasar berkembang, fokus ke Asia.
Q: Apa pengalaman Anda di pasar Jepang yang akan membantu Anda sukses secara internasional?
A: Jepang mungkin adalah konsumen yang tajam di dunia, dengan pandangan yang kritikal dalam pemasaran dan peka akan informasi. Karena kita telah sukses dalam pasar ini, kita sudah di depan negara-negara lain dalam mengembangkan pendekatan komunikasi yang terintegrasi. Kita mengembangkan model seperti AISAS-Attention, dimana konsumen akan memperhatikan pertama kali  produk atau iklan, diikuti dengan Interest. Kemudian, konsumen Search info, dan mengambil Action atau membeli, setelah kesan konsumen terhadap produk atau brand di-Shared sebagai informasi baru ke lainnya. Saya harap kita dapat memanfaatkan ini secara global sebaik mungkin.
Q: Apakah Anda mempunyai iklan favorit yang dibuat Dentsu?
A: Hal yang berkesan adalah kampanye yang kami lakukan untuk pembukaan kereta peluru Kyushu yang diluncurkan sehari sebelum gempa tahun lalu. Kereta bergerak dari Hakata ke Kagoshima dan orang-orang keluar jalan-jalan pada hari tersebut untuk melihat perjalanan pertama kereta tersebut. Orang sepanjang trek tersebut berlambai, mengangkat-angkat plang, menari, berbusana kostum. Hal tersebut berusaha untuk menghibur setiap orang setelah gempa dengan mengilustrasikan ikatan antar orang.
Q: Perusahaan Anda telah meluncurkan buku “The Dentsu Way”, apa itu?
A: Di Jepang kita sering mendeskripsikan “Dentsu Way” sebagai “yuzu muge”, yang artinya fleksibel dan kebebasan. Sekarang ini bukan hal yang umum bagi agen periklanan untuk melampaui pekerjaan periklanan menjadi lebih terlibat dari peluncuran bisnis klien atau di perkembangan produk, tetapi Dentsu secara rutin telah menyediakan layanan ini dalam dekade lalu. Kita mempunyai budaya korporasi yang menentang kendala dalam menyelesaikan kebutuhan klien, dan hal itu yang saya percaya adalah landasan bagi Dentsu Way.

Witati Liem, sebagai Associate Analis Vibiz Consulting menambahkan bahwa Setelah bergabungnya Dentsu dengan Publicis Groupe menjadikan Dentsu berakusisi dengan Aegis. Dalam lima tahun ke depan, Dentsu akan berekspansi ke pasar berkembang khsusunya Asia. Asia penuh dengan pasar konsumen yang berkembang, begitu juga harus ada iklan yang sangat menarik mata. Dentsu salah satu perusahaan yang akan melakukan hal tersebut di Asia.

 

 

 

(Witati Liem/AA/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x