(The Manager’s Lounge – Leadership) – Jeffrey Immelt saat ini merupakan CEO sekaligus Chairman General Electric. Immelt dilahirkan pada 19 Februari 1956 di Cincinnati, Ohio, AS, dan memang sejak kecil sudah akrab dengan General Electric. Ayahnya sendiri bekerja di Divisi Aircraft Engines General Electric, dan sedikit banyak tentunya memperkenalkan Immelt pada perusahaan tersebut.
Sejak muda, Immelt sudah menunjukkan bakat kepemimpinan. Di masa kuliahnya di Darthmouth College jurusan Applied Mathematics, Immelt menjadi ketua kelompok persaudaraan Phi Delta Alpha. Selama kuliah, ia sempat bekerja untuk Ford Motor, kemudian setelah lulus sempat bekerja sebentar di di P&G. Ia juga memegang gelar M.B.A. dari Harvard Business School.
Lulus dari Harvard, Immelt langsung bergabung dengan General Electric, dan mengawali karir disana sebagai district sales manager, hingga kemudian mencapai posisi vice president GE Appliances. Kesuksesannya membawa divisi tersebut keluar dari kesulitan menjadikan ia ditugaskan ke divisi GE Plastics, selanjutnya GE Medical Systems, dimana ia menjadi president dan CEO dari divisi tersebut.
GE Medical Systems di bawah pimpinan Immelt berhasil menjadi perusahaan yang paling sukses dalam bidang medical-imaging. Berkat kesuksesan tersebut, nama Immelt langsung melejit di GE. Kebetulan, Jack Welch yang saat itu CEO harus pensiun, sehingga Immelt menjadi salah satu kandidat pengganti. Pada 27 November 2000, Jeff Immelt resmi terpilih sebagai CEO General Electric, dan masih menjabat posisi tersebut hingga kini.
Immelt terpilih sebagai 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun 2008 versi majalah Time. Selain itu, Februari 2009 ia ditunjuk sebagai anggota President’s Economic Recovery Board, badan yang memberikan nasihat bagi Presiden dalam memulihkan perekonomian.
Perjalanan Immelt sebagai CEO tidaklah landai. Baru empat hari setelah Immelt mengambil alih peran sebagai Chairman dan CEO GE, terjadi serangan teroris 9/11 di World Trade Center. Selain menelan jiwa dua karyawan GE, kejadian ini juga mengakibatkan asuransi GE harus mengeluarkan biaya senilai $600 juta, serta mempengaruhi divisi Aircraft Engines.
Menghadapi krisis finansial global, bisnis GE terpukul keras, terutama karena memang range bisnisnya yang terdiversifikasi. Namun, GE masih bisa bertahan tanpa harus memperoleh dana talangan dari pemerintah. GE sempat berniat untuk menjual bisnis Appliance, namun kemudian membatalkan rencana tersebut. Namun, awal tahun ini GE berhasil membukukan laba yang melampaui ekspektasi. Hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut sudah mulai stabil, meskipun kondisi perekonomian belum pulih sepenuhnya.
Gaya Kepemimpinan Jeff Immelt
Apa saja resep kepemimpinan Jeff Immelt yang dapat kita pelajari?
Dalam wawancaranya dengan Fast Company, Immelt menyampaikan leadership checklist yang disebutnya dengan `Things Leaders Do`:
1. Personal Responsibility, yakni punya tanggung jawab pribadi untuk menjadikan kepentingan tim sebagai prioritas, bukannya pribadi.
2. Simplify Constantly, yakni menjelaskan sesuatu dengan cara yang sederhana dan lebih mudah dimengerti
3. Understand Breadth, Depth, & Context, memahami breadth, depth dan konteks dalam kepemimpinan
4. The importance of alignment and time management, yakni dapat mengatur alokasi waktu, menetapkan prioritas, mengukur hasil, serta memberikan reward terhadap hasil tersebut.
5. Leaders learn constantly and also have to learn how you teach, yakni seorang pemimpin harus belajar terus menerus, juga mau membaginya dengan orang lain
6. Stay true to your own style, yakni punya gaya kepemimpinan yang unik sendiri
7. Manage by setting boundaries with freedom in the middle, yakni menetapkan batasan-batasan berupa komitmen, passion, trust dan teamwork, namun dengan kebebasan di dalamnya. Selama masih dalam batasan itu, maka orang memiliki banyak kebebasan.
8. Stay disciplined and detailed, yakni tidak ragu untuk bersikap disiplin dan detail dalam hal-hal yang memang perlu diurusi langsung
9. Leave a few things unsaid, yakni kadang pemimpin tidak perlu menjawab semuanya, demi mendorong karyawan untuk menemukan sendiri jawabannya.
10. Like people, yakni seorang pemimpin harus jadi people-person, yang dapat memahami orang lain dengan baik.
Karakter-karakter diatas sudah terpatri dalam diri Jeff Immelt dan karyawan-karyawannya. Immelt, dalam beberapa hal, beda dengan Jack Welch. Salah satunya adalah sikapnya terkait dengan kompensasi. Ia memilih untuk melepaskan kompensasi berupa stock option, yang telah membuat Jack Welch kaya. Justru ia hanya mau mengambil kompensasi yang selaras dengan hasil yang dipetik oleh GE.
Krisis lalu, tahun 2008 GE gagal mencapai estimasi laba yang diharapkan, meskipun masih membukukan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah. Namun, Jeff Immelt menolak untuk menerima bonus 2008 serta kompensasi jangka panjang untuk kinerja GE antara 2006 hingga 2008. Ini merupakan suatu sikap yang patut dijadikan teladan, dan berbeda jauh dengan beberapa kolega CEO di perusahaan lain yang justru tidak malu menggunakan dana bailout untuk bonus. Apa efeknya? Selain memberi contoh, tentunya ini membangun moral karyawan, juga para investor.
Di masa kepemimpinanya, GE juga melancarkan program `Ecomagination` yakni komitmen GE dalam mereduksi emisi CO2, berinvestasi pada riset yang `green`, meningkatkan produk-produk yang `ecomagination`, mengurangi limbah lingkungan GE, serta mengurangi penggunaan sumber air bersih.
Sejumlah perubahan dalam corporate governance GE juga dilakukannya, antara lain: menyelaraskan kompensasi eksekutif dengan kinerja jangka panjang perusahaan; mengubah ke equity-based compensation plan, sehingga eksekutif punya saham GE dengan proporsi besar; serta berkomitmen untuk transparansi dan keterbukaan yang lebih besar.
Jeff Immelt merupakan pribadi kepemimpinan yang unik. Meskipun ia menggantikan Jack Welch, namun ia tidak berdiri di bawah bayang-bayang Welch, melainkan punya gaya kepemimpinan sendiri yang unik dan dapat membawa GE sukses.
(Rinella Putri/SN/TML)