(Business Lounge – Manage Your Business) Bagi para startup, melakukan kesalahan adalah hal yang biasa, bahkan demikianlah kecenderungannya. Oleh karena pengalaman yang minim maka kesalahan pun dapat saja terjadi. Prinsipnya adalah bagaimaan para startup dapat belajar dari kesalahan yang pernah dilakukannya dan bagaimana untuk tidak melakukannya untuk kali yang kedua.
Namun walau demikian, adalah penting apabila para startup dapat mengidentifikasi hal-hal apa dan kesalahan yang bagaimana yang pada umumnya terjadi, sehingga akan meminimalkan kesalahan yang dapat terjadi. Coba pelajari kesalahan-kesalahan fatal di bawah ini supaya Anda dapat menghindarinya.
1. Selalu mempertanyakan apakah keputusan Anda adalah keputusan yang tepat.
Merasa takut dan gentar saat memulai bisnis merupakan hal yang sering terjadi. Takut untuk gagal, takut untuk melakukan kesalahan, takut keliru untuk memilih, dan banyak variabel lainnya yang juga dapat dirasakan mereka yang sudah memiliki pengalaman berbisnis namun sedang akan melakukan terobosan-terobosan yang baru. Tetapi perlu sekali untuk merasa PD (percaya diri) dengan keputusan yang Anda ambil. Bukankah Anda sudah memikirkannya matang-matang sebelum memutuskan untuk berbisnis bukan? Jika Anda sendiri merasa tidak PD, lalu apalagi mereka yang akan berbisnis dengan Anda, atau para investor, pelanggan, atau karyawan Anda?
Untuk mensiasatinya, maka katakanlah kepada diri Anda, jika mereka yang telah mendahului Anda memasuki dunia bisnis dapat berhasil, maka berarti Anda juga dapat berhasil.
2. Bermimpi lebih dari kenyataan seorang startup.
Anda tentu merasakan perasaan yang luar biasa saat pertama kali mendapatkan klien apalagi ini merupakan klien yang besar. Ini momen yang spesial dan mungkin Anda ingin merayakannya. Tidak ada yang salah. Namun sering kali hal ini membuat banyak startup bermimpi untuk segera menjadi besar seperti Facebook atau nama-nama besar lainnya. Tidak ada salahnya memiliki mimpi yang besar, namun adalah penting untuk memiliki rencana yang konkret, target yang terukur. Penting untuk menjadi realistis sesuai dengan parameter yang dimiliki sebagai seorang startup.
3. Tidak memanfaatkan media sosial
Anda tidak mengindari media sosial? Ini kesalahan besar. Seberapa gaptek-nya Anda, Anda harus hidup dengan media sosial pada zaman sekarang ini. Belajarlah dari kisah sukses para startup lainnya. Anda harus terbiasa dengan Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, dan media sosial lainnya. Anda harus belajar membuat akun yang menarik dan lakukanlah dengan konsisten, ini merupakan dua hal yang harus Anda terapkan dalam dunia media sosial. Satu hal lagi yang harus Anda tanamkan di benak Anda, jangan harapkan sesuatu yang instant dari media sosial, lakukan saja dengan konsisten maka Anda akan melihat hasilnya.
4. Mengharapkan sesuatu turun dari langit begitu saja
Menjadi seorang startup tentu akan membutuhkan bantuan orang lain. Jangan berpikir bahwa Anda dapat membangun sebuah kerajaan dengan melakukannya seorang diri. Jangan berpikir bahwa Anda akan mendapatkan kejayaan dengan begitu saja. Memulai sebuah bisnis akan membutuhkan lebih banyak kerja daripada kata-kata. Jika teman-teman Anda akan pergi bersenang-senang pada akhir pekan, maka mungkin saat itu justru Anda perlu bekerja lebih keras lagi.
5. Tidak meminta saran
Penting untuk memiliki mentor. Bahkan jika Anda tidak tahu pada siapa Anda dapat berkonsultasi, lakukanlah banyak networking pada sebanyak-banyaknya orang yang dapat Anda jangkau. Anda akan mengumpulkan banyak kekayaan berupa pengetahuan dan wawasan untuk terus mengembangkan hubungan yang kelak akan terbukti sangat berharga pada suatu waktu. Masih bingung bagaimana mendapatkan mentor? Tidak ada salahnya untuk mulai berbincang dengan mereka yang Anda temui tiap-tiap hari. Entah saat Anda sedang menyantap makan siang Anda, pada saat Anda berpergian, atau bahkan pada saat Anda menunggu di pertokoan. Namun apabila Anda tetap belum memiliki mentor, penting bagi Anda untuk membaca: Entrepreneur Tips: Jika Anda Tidak Memiliki Mentor.
Bagaimana sekarang? Apakah sudah semakin percaya diri untuk memulai bisnis?
Ruth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development