(Business Lounge – Empower People) Semua hubungan yang terjalin antara dua buah pihak, entah itu antara organisasi dan individu atau individu dengan individu, atau pun organisasi dengan organisasi, pastilah menuntut adanya komitmen. Tanpa komitmen maka tidak akan ada hubungan yang dapat berjalan dengan lancar dan menguntungkan kedua belah pihak. Ada 3 aspek yang penting untuk dimiliki dalam menumbuhkan sebuah komitmen dalam hubungan antara organisasi dan individu.
1. Identifikasi
Sangat penting bagi sebuah organisasi untuk dapat mengidentifikasi dirinya sehingga dapat memperoleh kepercayaan dari pegawainya. Hal pertama yang penting adalah mengidentifikasi apa yang menjadi tujuan organisasi. Sebab tujuan organisasi ini jugalah yang akan diturunkan hingga menjadi tujuan dari masing-masing individu. Organisasi yang tidak dapat mengidentifikasi tujuannya dengan jelas maka tidak akan dapat memperoleh komitmen dari tiap-tiap anggotanya. Lalu bagaimana jika tujuan organisasi belumlah jelas? Bagaimana jika tujuan organisai masih bias? Tidak salah untuk memodifikasi tujuan sehingga dapat sesuai dengan kesepakatan bersama juga dengan tidak mengabaikan tujuan pribadi para pegawai ataupun kebutuhan dan keinginan pegawai. Ketika individu merasa kebutuhannya, tujuannya diperhatikan oleh organisasi maka hal ini akan memunculkan adanya komitmen dari kedua belah pihak. Bahkan tidak heran jika hal ini akan membawa individu rela menyumbangkan aspirasinya demi tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena mereka percaya bahwa organisasi telah menyusun tujuannya demi memenuhi kebutuhan individu.
2. Keterlibatan
Adanya keterlibatan individu dalam aktivitas yang diselenggarakan oleh organisasi akan membuat individu merasa tidak diabaikan oleh organisasi. Individu pun dengan senang hati akan bekerja sama baik dengan pimpinan organisasi, atasan, ataupun dengan rekan kerja. Salah satunya adalah dalam bentuk memancing keterlibatan individu dalam berbagai kesempatan pengambilan keputusan. Hal ini dapat berupa keikutsertaan perwakilan dari pekerja sehingga keputusan yang kemudian diambil diyakini merupakan keputusan bersama. Individu pun akan merasakan bahwa ia memiliki kewajiban untuk menjalankannya dan akan bertanggung jawab atas konsekuensi yang kelak akan terjadi. Di sampin itu, individu pun akan merasa bahwa ia adalah bagian dari perusahaan.
Beynon dalam bukunya mengatakan bahwa partisipasi akan meningkat apabila mereka menghadapi suatu situasi yang penting untuk mereka diskusikan bersama. Adapun situasi yang perlu didiskusikan bersama tersebut adalah kebutuhan serta kepentingan pribadi yang ingin dicapai oleh pegawai dalam organisasi. Apabila kebutuhan tersebut dapat terpenuhi hingga pegawai memperoleh kepuasan kerja, maka pegawaipun akan menyadari pentingnya memiliki kesediaan untuk menyumbangkan usaha dan kontribusi bagi kepentingan organisasi. Sebab hanya dengan pencapaian kepentingan organisasilah, kepentingan merekapun akan lebih terpuaskan.
3. Loyalitas
Loyalitas atau kesetiaan individu terhadap organisasi berarti bagaimana individu tersebut bersedia untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi. Bahkan jika diperlukan maka individu dapat mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Adanya loyalitas pegawai untuk tetap bekerja dalam organisasi merupakan hal yang penting dalam menunjang komitmen pegawai terhadap organisasi dan hal ini akan tumbuh dengan sendirinya.
Ruth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development