(Business Lounge Journal – Global News)
Pada 24 Februari 2025, Apple Inc. mengumumkan rencana investasi lebih dari $500 miliar di Amerika Serikat selama empat tahun ke depan. Langkah ini mencakup pembangunan fasilitas manufaktur baru di Texas untuk memproduksi server yang mendukung layanan kecerdasan buatan (AI) perusahaan, yang dikenal sebagai Apple Intelligence, serta pembukaan fasilitas pelatihan di Detroit untuk melatih generasi berikutnya dari produsen AS. Selain itu, Apple berencana menambah sekitar 20.000 pekerjaan di bidang penelitian dan pengembangan di seluruh negeri selama periode ini.
Fasilitas manufaktur baru di Texas, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026, akan mencakup area seluas 250.000 kaki persegi dan berfokus pada produksi server untuk mendukung inisiatif AI Apple. Pembangunan pabrik ini diharapkan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan menggantikan komponen server yang sebelumnya diproduksi di luar negeri.
Selain itu, Apple berencana untuk menggandakan Dana Manufaktur Lanjutan AS, mendirikan akademi pelatihan manufaktur di Detroit, dan mempercepat investasi dalam bidang kecerdasan buatan serta rekayasa silikon. Ekspansi ini akan mencakup tim dan fasilitas di berbagai negara bagian, termasuk Michigan, Texas, California, Arizona, Nevada, Iowa, Oregon, North Carolina, dan Washington.
Pengumuman investasi besar ini terjadi di tengah upaya Apple untuk mengurangi ketergantungannya pada manufaktur di China. Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketegangan geopolitik, tarif perdagangan, dan gangguan rantai pasokan akibat pandemi COVID-19. Sebagai respons, Apple telah mempercepat rencana untuk memindahkan sebagian produksi iPhone dan MacBook ke negara-negara lain seperti India dan Vietnam.
Meskipun demikian, China tetap menjadi pusat manufaktur utama bagi Apple. Banyak pemasok non-China Apple memiliki fasilitas produksi di negara tersebut, dengan sekitar 87% dari 187 pemasok Apple memiliki pabrik di China. Namun, Apple terus berupaya mendiversifikasi rantai pasokannya untuk mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu negara.
Keputusan Apple untuk meningkatkan investasi domestik juga dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi. Presiden Donald Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif yang dapat meningkatkan biaya produk Apple yang diproduksi di China. Dalam pertemuan dengan Trump, CEO Apple Tim Cook berkomitmen untuk mengalihkan sebagian produksi dari Meksiko ke AS, sebuah langkah yang sejalan dengan agenda pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Selain itu, pemerintah AS telah mendorong peningkatan produksi semikonduktor domestik melalui inisiatif seperti Chips Act. Investasi Apple dalam fasilitas manufaktur dan penelitian di AS sejalan dengan upaya ini, terutama dengan rencana produksi silikon canggih di fasilitas TSMC di Arizona.
Meskipun angka $500 miliar terdengar signifikan, sebagian besar pengeluaran ini sudah sesuai dengan pola belanja Apple sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Apple telah menghabiskan sekitar $1,1 triliun dan diproyeksikan akan mengeluarkan $1,3 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu, pengumuman ini lebih merupakan penegasan dari komitmen berkelanjutan perusahaan terhadap investasi domestik daripada peningkatan drastis dalam pengeluaran.
Analis mencatat bahwa peningkatan signifikan dalam pengeluaran mungkin sulit dilakukan tanpa mengubah program pembelian kembali saham atau tingkat utang perusahaan, yang keduanya dianggap tidak mungkin. Namun, pendekatan konservatif Apple terhadap investasi AI telah memberikan manfaat bagi sahamnya, yang naik 1% setelah pengumuman dan meningkat 36% selama setahun terakhir.
Investasi $500 miliar Apple di Amerika Serikat mencerminkan strategi perusahaan untuk memperkuat infrastruktur domestik, mengurangi ketergantungan pada manufaktur asing, dan menanggapi tekanan politik serta ekonomi. Meskipun sebagian besar pengeluaran ini sudah sesuai dengan rencana belanja sebelumnya, komitmen ini menegaskan dedikasi Apple terhadap inovasi dan pengembangan tenaga kerja di AS. Dengan fokus pada kecerdasan buatan, rekayasa silikon, dan pelatihan manufaktur, Apple berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemimpin teknologi global sambil beradaptasi dengan dinamika pasar dan geopolitik yang terus berubah.