Honda, Nissan, dan Mitsubishi Mungkin Bergabung untuk Bersaing dengan Tesla dan Produsen EV China

(Business Lounge Journal – Global News)

Nissan Motor dan Honda Motor secara resmi telah memulai pembicaraan untuk bergabung pada 2026. Langkah ini bertujuan memberikan keunggulan bagi produsen otomotif Jepang dalam persaingan melawan para rival tangguh dari China serta Tesla.

Pada hari Senin, kedua perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk mengeksplorasi pembentukan perusahaan induk bersama. Dengan demikian, mereka akan menjadi kelompok otomotif terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan kendaraan. Saat ini, hanya Toyota Motor, pemimpin pasar Jepang, dan Volkswagen, yang mendominasi pasar Eropa, yang berada di atasnya dalam hal penjualan.

Merger antara dua produsen otomotif terbesar kedua dan ketiga di Jepang ini akan menjadi perubahan terbesar di industri sejak 2021, ketika Fiat Chrysler Automobiles dan PSA Group bergabung untuk membentuk Stellantis, yang kini mengoperasikan lebih dari selusin merek.

“Jika terwujud, saya percaya dengan menyatukan kekuatan kedua perusahaan, kami dapat memberikan nilai yang tak tertandingi kepada pelanggan di seluruh dunia yang mengapresiasi merek kami masing-masing,” ujar CEO Nissan Makoto Uchida dalam sebuah pernyataan. “Bersama-sama, kami dapat menciptakan cara unik untuk menikmati mobil yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing perusahaan sendiri.”

Selain Nissan dan Honda, Mitsubishi Motor juga mungkin akan bergabung sebagai mitra ketiga. Nissan, yang merupakan pemegang saham terbesar Mitsubishi, akan mengumumkan keputusan terkait partisipasi Mitsubishi pada akhir bulan depan.

Nissan dan Honda berencana menyelesaikan pembicaraan pada Juni 2025, sebelum mendirikan perusahaan induk setahun kemudian, dengan sahamnya akan dikeluarkan dari daftar bursa. Honda akan menunjuk sebagian besar anggota dewan direksi dari perusahaan baru tersebut.

“Di masa perubahan dalam industri otomotif yang disebut terjadi sekali dalam 100 tahun, kami berharap partisipasi Mitsubishi Motors dalam diskusi integrasi bisnis Nissan dan Honda akan membawa perubahan sosial lebih lanjut. Kami ingin menjadi perusahaan terdepan yang menciptakan nilai baru di bidang mobilitas melalui integrasi bisnis ini,” kata CEO Honda Toshiro Mibe dalam sebuah pernyataan.

Dalam konferensi pers di Tokyo, Mibe mengakui bahwa “kemunculan produsen otomotif dari China dan pemain baru telah mengubah industri mobil secara signifikan.” Ia menekankan bahwa perusahaan perlu memperkuat penawarannya sebelum tahun 2030, “jika tidak, kita akan kalah.” Honda dan Nissan mulai menjajaki kemitraan pada Maret lalu, dengan fokus pada kolaborasi di bidang kendaraan listrik dan komponen terkait untuk bersaing lebih baik dengan Tesla dan produsen otomotif asal China. Pada Agustus, keduanya setuju untuk bekerja sama dan menambahkan Mitsubishi sebagai kolaborator potensial.

Menanggapi penurunan penjualan, Nissan bulan lalu mengumumkan rencana untuk memangkas 9.000 pekerjaan dan 20% kapasitas produksinya setelah penurunan penjualan di China dan AS. Sementara itu, Honda mencatatkan penurunan laba operasional sebesar 15% pada kuartal terakhir, didorong oleh penurunan penjualan di pasar China selama sembilan bulan terakhir. Kedua perusahaan tersebut juga mengurangi produksi di China tahun ini, dengan Honda mengurangi kerja samanya dengan mitra lokal karena pasar yang dulunya menjadi yang terbesar kini menjadi lebih kompetitif.

Photo: Tomohiro Ohsumi (Getty Images) – Nissan Motor CEO Makoto Uchida (left), Honda Motor CEO Toshihiro Mibe (center) and Mitsubishi Motors President Takao Kato (right)