(Businesslounge Journal- Medicine) Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah orang yang mengalami stress atau depresi semakin banyak. Penelitian juga menyebutkan bahwa generasi millenial dan gen Z lebih rentan stres dibandingkan X Generation. Baik, saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda satu per satu:
Menurut data WHO (World Health Organization), diperkirakan sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi pada tahun 2020. Sedangkan untuk angka stres, data yang akurat sulit didapatkan karena stres tidak selalu dilaporkan atau terdiagnosis. Hal inilah yang membuat stres sulit ditangani.
Apa Perbedaan antara stres dan depresi?
Stres tidak sama dengan depresi. Bedanya adalah:
– Stres adalah respon tubuh terhadap tekanan atau tuntutan yang dirasakan, biasanya bersifat sementara.
– Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat, dan gangguan aktivitas sehari-hari, yang berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama.
Stres yang terus menerus dapat mengakibatkan depresi.
Sebenarnya apa yang membuat orang mudah stres? Adakah hal ini terkait dengan faktor- faktor lainnya? Penelitian yang dilakukan baru-baru ini menyatakan bahwa:
– Jenis kelamin menjadi faktor penting. Dimana perempuan lebih rentan stress dibandingkan dengan laki-laki.
Jumlah perempuan yang mengalami stress
– Usia, semakin muda usia semakin lebih rentan stres. Itu sebabnya metode pendidikan saat ini jangan membebankan tuntutan terlalu banyak pada anak didik. Demikian juga pendidikan dari orangtua.
-Pekerjaan
Jenis pekerjaan juga berpengaruh terhadap stres. Contohnya akhir-akhir bahkan pekerjaan di dunia medis menjadi sorotan karena banyak tenaga medis dan paramedis menjadi stres dan bahkan bunuh diri
-Kehidupan Sosial
Mereka yang memiliki banyak sahabat dan komunitas
Berikut ini adalah 10 faktor pencetus stres:
a. Masalah keuangan atau finansial
b. Masalah pekerjaan (seperti beban kerja berlebih, konflik dengan rekan kerja, atau kehilangan pekerjaan)
c. Masalah kesehatan (baik diri sendiri maupun anggota keluarga)
d. Masalah keluarga atau hubungan personal
e. Perubahan hidup yang signifikan (seperti perceraian, kematian, pindah rumah, dll)
f. Tekanan akademik atau pendidikan
g. Isu sosial atau politik
h. Bencana alam atau kejadian traumatis
i. Tuntutan waktu dan manajemen diri yang buruk
Perempuan dikatakan cenderung lebih mudah stres. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, seperti:
– Adanya fluktuasi hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause yang mempengaruhi suasana hati.
– Adanya peran ganda (karier dan rumah tangga) yang dijalani perempuan.
– Perempuan cenderung lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaan dan lebih sensitif terhadap perubahan.
Pekerjaan yang paling mudah menyebabkan stres biasanya adalah:
– Pekerjaan dengan beban kerja yang tinggi
– Pekerjaan dengan deadline yang ketat
– Pekerjaan dengan lingkungan kerja yang tidak mendukung
– Pekerjaan dengan gaji atau jaminan sosial yang tidak memadai
Perlu diketahui, stres dapat terkait dengan faktor genetik. Penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan genetik yang mempengaruhi bagaimana seseorang merespon stres.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stres:
– Menjaga gaya hidup sehat (tidur cukup, makan bergizi, olahraga teratur)
– Mengelola waktu dan prioritas dengan baik
– Melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau hobi
– Membangun dukungan sosial yang baik
– Mengembangkan kemampuan manajemen stres
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika stres yang Anda alami:
– Berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari
– Menyebabkan gangguan fisik atau mental yang serius
– Tidak dapat diatasi dengan usaha sendiri dan membutuhkan bantuan profesional
Jadi, sebaiknya Anda segera mencari bantuan medis jika stres yang Anda rasakan sudah sulit dikendalikan.