Tips Saat Tidak Ada Kerja Tim di Organisasi Anda (Bagian 2)

(Businessslounge Journal-Human Resources)

Tips untuk Meningkatkan Kerja Tim

Berikut adalah kelanjutan beberapa tips yang dapat meningkatkan kerja tim di antara karyawan Anda:

– Fasilitasi Pengikatan Tim
Meskipun pekerjaan mungkin lebih merupakan ruang profesional daripada pribadi, karyawan mendapat manfaat dari merasa terhubung sebagai manusia, bukan hanya sebagai rekan kerja. Dalam banyak organisasi, jadwal yang padat dapat membuat pengikatan tim selama jam kerja menjadi menantang. Dalam kasus lain, lingkungan kerja mungkin memiliki tata letak fisik yang membuat interaksi antara anggota tim jarang terjadi. Memfasilitasi pengikatan tim membutuhkan usaha, tetapi ini mewakili investasi yang berharga dalam membangun perusahaan yang lebih kolaboratif dan positif.

– Hargai Masukan
Terkadang, sebuah perusahaan menganggap bahwa masukan dari karyawan tingkat pemula tidak bernilai karena keahlian mereka belum cukup berkembang. Namun, menghargai masukan tidak mengharuskan organisasi Anda untuk bertindak berdasarkan pendapat atau saran dari semua anggotanya. Menghargai masukan berarti para pemimpin yang memodelkan kerja tim dalam organisasi Anda secara aktif mendengarkan karyawan Anda dengan rasa hormat dan dorongan.

– Ciptakan Budaya Kerja yang Positif
Budaya kerja menggambarkan bagaimana nilai-nilai dan praktik sebuah organisasi bergabung untuk menciptakan lingkungan profesionalnya. Memiliki budaya kerja yang positif dapat membantu Anda mendorong kerja tim dan kebersamaan di antara karyawan. Berikut beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat menilai kesehatan budaya kerja Anda:

– Praktik Manajemen: Budaya kerja yang positif menampilkan manajer yang memberikan contoh positif bagi semua karyawan. Mereka berinvestasi dalam keberhasilan tim mereka, berkomunikasi dengan penuh hormat setiap saat, dan mengakui kinerja karyawan yang luar biasa.

– Kebijakan Perusahaan: Kebijakan perusahaan yang bijaksana dan fleksibel secara langsung berkontribusi pada budaya kerja yang positif. Sejauh kemampuan terbaik perusahaan Anda, pastikan karyawan dapat merawat diri mereka saat sakit, menikmati waktu liburan, dan mengakses manfaat yang meningkatkan kualitas hidup mereka.

– Sumber Daya Manusia: Departemen sumber daya manusia menciptakan kondisi untuk budaya kerja yang positif dengan memberikan pelatihan yang komprehensif kepada karyawan, mendengarkan kekhawatiran mereka, dan menyelesaikan segala perselisihan secara produktif.

– Misi dan Nilai: Misi dan nilai perusahaan mendefinisikan alasan keberadaannya. Pernyataan misi dan nilai yang bijaksana memungkinkan anggota tim untuk berbagi tujuan dan bekerja menuju tujuan universal.

Contoh Situasi Tanpa Kerja Tim

Berikut tiga contoh situasi di mana kerja tim kurang, beserta solusi potensial yang dapat memulihkan hubungan yang produktif:

– Contoh Peran yang Tidak Jelas
Seorang asisten pelayan di sebuah restoran memperhatikan beberapa rekan kerjanya tidak menyiapkan meja dengan piring roti. Asisten pelayan tersebut menganggap bahwa mereka tidak memperhatikan atau tidak peduli mengikuti protokol. Ternyata, manajemen telah mengumumkan dalam rapat sehari sebelumnya bahwa asisten pelayan tidak perlu lagi menyiapkan meja dengan piring roti. Asisten pelayan tersebut telah libur dan tidak menerima pembaruan.

– Contoh Tidak Menghargai Masukan
Seorang karyawan baru di sebuah perusahaan investasi sedang menjalani pelatihan tentang perangkat lunak pemodelan keuangan. Saat pelatihnya menjelaskan beberapa fitur, karyawan baru tersebut berbagi bahwa di perusahaan sebelumnya, mereka menggunakan fitur tersebut secara berbeda. Pelatihnya memberi tahu trainee bahwa ini bukan perusahaan sebelumnya dan mereka perlu fokus. Karyawan baru tersebut menyimpulkan bahwa tim di perusahaan ini tidak ramah atau menyambut.

– Contoh Budaya Kerja Negatif
Seorang manajer penjualan di sebuah perusahaan merasa terlalu sakit untuk datang ke kantor. Mereka menelepon direktur penjualan dan meminta izin untuk tetap di rumah. Direktur penjualan mengungkapkan kekecewaan dan tidak mendoakan kesembuhan. Manajer penjualan tersebut memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri.

Di sini, direktur penjualan tidak memperlakukan anggota tim mereka dengan rasa hormat atau perhatian. Karyawan tersebut menyimpulkan bahwa perusahaan ini tidak memiliki budaya kerja yang sehat dan karena itu mengundurkan diri.