(Businesslounge Journal-Entrepreneurship)
Banyak profesional berharap untuk mengejar karier yang mereka sukai sehingga mereka dapat menemukan kegembiraan dan makna dalam pekerjaan mereka. Kepedulian mendalam terhadap pekerjaan Anda sangat penting untuk keterlibatan dan produktivitas, namun menyeimbangkan emosi dengan pemikiran kritis sangat penting di tempat kerja.
Ketika karyawan terlibat dalam pemikiran kritis, mereka menggunakan proses berpikir yang independen dan reflektif untuk mengevaluasi masalah dan memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan dan bukti objektif.
Keterampilan berpikir kritis dapat memandu organisasi Anda menuju kesuksesan, namun untuk benar-benar memaksimalkan manfaat pemikiran kritis dalam pemecahan masalah, penting untuk mengajarkan keterampilan ini kepada seluruh tim Anda. Kami akan mengeksplorasi keterampilan berpikir kritis dan cara mengajarkannya di tempat kerja untuk membantu bisnis Anda meningkatkan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Apa itu berpikir kritis?
Jen Lawrence, salah satu penulis Engage the Fox: A Business Fable About Thinking Critically and Motivating Your Team, mendefinisikan berpikir kritis sebagai “kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif dengan mengumpulkan informasi secara sistematis tentang suatu masalah, menghasilkan ide-ide lebih lanjut yang melibatkan berbagai perspektif, mengevaluasi informasi menggunakan logika, dan memastikan semua orang yang terlibat ikut serta.”
Ini adalah definisi kompleks untuk konsep yang menantang. Meskipun berpikir kritis tampak semudah melangkah mundur dan menggunakan proses berpikir formal daripada bereaksi secara naluriah terhadap konflik atau masalah, sebenarnya ini adalah tugas yang jauh lebih menantang.
Tujuan utama dari pemikiran kritis adalah memastikan Anda mendapatkan jawaban terbaik atas suatu permasalahan dengan dukungan maksimal dari semua pihak yang terlibat – sebuah hasil yang pada akhirnya akan menghemat waktu, uang, dan stres bisnis Anda.
Mengapa berpikir kritis penting di tempat kerja?
Laporan Forum Ekonomi Dunia mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah salah satu keterampilan karir yang paling dibutuhkan oleh para pemberi kerja ketika mencoba menarik dan mempertahankan karyawan terbaik – dan para pemberi kerja percaya bahwa keterampilan berpikir kritis akan menjadi semakin diperlukan di tahun-tahun mendatang.
Berpikir kritis di tempat kerja menjamin penyelesaian masalah yang obyektif dan efisien, yang pada akhirnya mengurangi kesalahan yang merugikan dan memastikan bahwa sumber daya organisasi Anda digunakan dengan bijak. Anggota tim yang menerapkan pemikiran kritis dapat menghubungkan ide-ide, menemukan kesalahan dan ketidakkonsistenan, dan paling sering membuat keputusan terbaik.
Karyawan dengan pemikiran kritis juga lebih mungkin mencapai hal-hal berikut:
Menganalisis informasi
Berpikir di luar kotak
Menghasilkan solusi kreatif untuk masalah yang tiba-tiba
Merancang rencana yang matang dan sistematis
Membutuhkan lebih sedikit pengawasan
Pemikir kritis yakin akan alasan di balik keputusan mereka, sehingga memungkinkan mereka berkomunikasi dengan jelas dengan karyawan. Tingkat komunikasi ini meningkatkan keterlibatan karyawan.
Apa yang dimaksud dengan keterampilan berpikir kritis?
Berpikir kritis adalah soft skill yang mencakup berbagai kemampuan dan atribut interpersonal dan analitis. Berikut adalah beberapa keterampilan berpikir kritis penting yang dapat mendukung kesuksesan tenaga kerja.
Observasi: Karyawan yang memiliki pemikiran kritis dapat dengan mudah merasakan dan mengidentifikasi permasalahan yang ada – bahkan memprediksi potensi permasalahan – berdasarkan pengalaman dan persepsi yang tajam. Mereka bersedia menerima berbagai sudut pandang dan melihat gambaran besarnya.
Pemikiran analitis: Pemikir analitis mengumpulkan data dari berbagai sumber, menolak bias, dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana. Saat melakukan pendekatan terhadap suatu masalah, mereka mengumpulkan dan memeriksa ulang fakta, menilai penelitian independen, dan menyaring informasi untuk menentukan mana yang akurat dan apa yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Keterbukaan pikiran: Karyawan yang menunjukkan pemikiran kritis adalah orang yang berpikiran terbuka – tidak takut untuk mempertimbangkan pendapat dan informasi yang berbeda dari keyakinan dan asumsi mereka. Mereka mendengarkan rekan kerja; mereka dapat melepaskan bias pribadi dan menyadari bahwa solusi suatu masalah bisa datang dari sumber yang tidak terduga.
Sikap pemecahan masalah: Pemikir kritis memiliki sikap positif terhadap pemecahan masalah dan mencari solusi optimal terhadap masalah yang telah mereka identifikasi dan analisis. Mereka biasanya proaktif dan bersedia memberikan saran berdasarkan semua informasi yang mereka terima
Komunikasi: Ketika manajer membuat keputusan, mereka harus membaginya dengan seluruh tim dan pemangku kepentingan lainnya. Pemikir kritis menunjukkan keterampilan komunikasi yang sangat baik dan dapat memberikan argumen pendukung dan bukti yang memperkuat keputusan untuk memastikan seluruh tim berada di halaman yang sama.
Apa manfaat berpikir kritis di tempat kerja?
Banyak tempat kerja beroperasi dengan tempo yang sangat cepat sehingga memperkuat pemikiran yang tergesa-gesa dan keputusan bisnis yang tergesa-gesa, sehingga mengakibatkan kesalahan dan kesalahan yang merugikan. Ketika karyawan dilatih dalam berpikir kritis, mereka belajar memperlambat langkah dan mengumpulkan informasi penting sebelum mengambil keputusan.
Bersambung ke Artikel Selanjutnya