(Business Lounge Journal – Human Resources)

Pada mulanya, banyak orang berpikir untuk mulai merintis karir setelah lulus kuliah pada sebuah perusahaan, kemudian bertahan selama beberapa tahun untuk mendapatkan performa yang baik bagi CV-nya. Sebab, jika terlihat berpindah-pindah pekerjaan pada waktu yang cepat, maka akan mendapatkan konotasi yang negatif. Namun apakah sekarang masih demikian?

Bisa dikatakan, masa ini sudah berbeda. Mereka yang berpindah-pindah dalam waktu dekat, belum tentu dipandang negatif, jika memang dapat membuktikan prestasinya. Karena itu, adalah normal bagi Anda jika banyak talent berpikir kembali apakah mereka sudah membuat sebuah keputusan yang tepat atas karir mereka. Adalah normal, jika para talent bahkan melakukan re-assess atas karir mereka dan kemudian memutuskan untuk melakukan pivot ketika dibutuhkan.

Menyimpang dari Jalur?

Saat ini dapat dikatakan bahwa mayoritas membangun karir tidak lagi harus bergerak secara linear – mengikuti garis lurus dari titik A ke titik B. Namun, kebanyakan orang sukses akan terus mengeksplorasi pilihan mereka sepanjang karier mereka. Bahkan dalam sebuah survei yang diadakan di Amerika disimpulkan bagaimana rata-rata pekerja Amerika dapat berganti pekerjaan hingga sebanyak 12 kali dalam karier mereka. Jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat di masa depan — 91% generasi milenial memperkirakan akan berganti pekerjaan setiap tiga tahun. Saat ini dapat dikatakan bahwa pola pikir yang fleksibel dan terbuka sebenarnya merupakan elemen penting menuju kesuksesan. Karier Anda saat ini bukanlah sebuah tujuan; ini hanyalah perhentian terakhir dalam perjalanan yang sedang berlangsung.

Bisa saja seseorang memulai karirnya dengan berpikir bahwa ingin menjadi seorang dokter. Maka, ia pun akan belajar biologi dan bahkan mendapat pekerjaan di bidang kesehatan setelah lulus kuliah. Tetapi seiring berjalannya waktu, ketika ia mengikuti minatnya untuk berkecimpung di dunia Sumber Daya Manusia, maka segala sesuatu pun dapat berubah. Pekerjaan pertamanya bisa saja di bidang kesehatan namun ketika ia menjalankan peran ini, ia menyadari bahwa ia lebih menikmati sisi pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan masyarakat dibandingkan dengan ilmu pengetahuan itu sendiri. Ia pun mulai mencari lebih banyak pengalaman dalam merekrut dan mengelola orang. Dari sanalah sebuah perjalanan karier dimulai.

Jika orang tersebut memandang layanan kesehatan sebagai tujuan akhirnya dan tetap teguh pada gagasannya untuk menjadi seorang dokter, maka ia tidak akan pernah menemukan beberapa peluang lainnya. Selain itu, ia juga tidak akan pernah mempunyai kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang benar-benar menggairahkannya.

Tentu saja, ini tidak berlaku bagi semua orang. Beberapa mungkin memulai karir mereka dari keinginan menjadi dokter dan ia menjalaninya. Namun, penting untuk memiliki sikap terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Carilah Karir yang Menggairahkanmu

Seiring kemajuan karier Anda, Anda harus tetap membuka mata terhadap peluang baru yang mungkin menghasilkan pekerjaan yang lebih bermanfaat bahkan di bidang yang tidak Anda harapkan sebelumnya. Hal yang penting bagi kesuksesan Anda adalah bagaimana Anda dapat merasa bergairah dengan pekerjaan Anda. Bukan apakah karier Anda sudah mengikuti jalur yang telah Anda rancang dengan jelas atau tidak.

Jika seseorang tetap bertahan di sebuah dunia pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya dan tidak mengikuti bidang peminatannya, maka mungkin saja tidak akan mencapai kemajuan. Sebab ketika seseorang menjalani pekerjaan yang tidak sesuai minat dan membuatnya tidak bersemangat, maka belum tentu mencapai keberhasilan yang maksimal. Namun, ketika seseorang mengenali dan menekuni pekerjaan yang benar-benar menggairahkan, maka ia akan menjadi maksimal dalam mencari peluang baru. Selain itu, ia pun akan sangat termotivasi untuk sukses di bidang yang ia sukai tersebut.

Memulai sebuah karir dengan rencana atau tujuan akhir bukanlah hal yang buruk, tetapi tetaplah terbuka terhadap kemungkinan bahwa apa yang menjadi titik tujuan Anda dapat berpindah atau bergeser. Perhatikan apa yang dapat menggairahkan Anda. Apakah ini jalan yang pada awalnya akan Anda tempuh? Atau apakah Anda mendapati diri Anda lebih tertarik pada jalur lain yang mungkin layak untuk ditempuh? Anda tidak pernah tahu di mana Anda akan mengakhiri karir Anda.

Belajar menerima kesuksesan

Waspadai Imposter Syndrome dan dampak buruknya terhadap karier Anda jika Anda membiarkannya. Perasaan rendah diri atau tidak mampu yang salah dapat menghalangi Anda melihat semua kemungkinan yang terbuka bagi Anda. Anda mungkin tidak mengambil kesempatan pada pekerjaan baru yang Anda minati karena Anda belum pernah bekerja di bidang tersebut sebelumnya, atau Anda mungkin memutuskan untuk tidak mengajukan promosi karena Anda merasa belum siap untuk itu. Agar berhasil, Anda harus menenangkan suara di kepala Anda yang mengatakan bahwa Anda tidak layak atau tidak siap menyambut peluang baru. Sedikit keraguan pada diri sendiri bisa menjadi hal yang baik, tetapi ingatlah selalu: Anda berhak berada di tempat Anda sekarang atau Anda tidak akan berada di sana.

Mengenali Imposter Syndrome

Sifat sebenarnya dari Imposter Syndrome (IS) adalah tidak adanya objektivitas, sehingga membatasi keyakinan dan keraguan diri. IS membuat kita membandingkan diri kita dengan pencapaian orang lain dan membangun narasi bahwa kita tidak layak melakukannya.

Jika Anda berada dalam situasi ini, terutama dalam peluang bisnis, ketika Anda melakukan sikap mencela diri sendiri untuk menghindari perasaan bahwa Anda bukan milik Anda dan merasa seolah-olah seseorang pasti akan mengetahui kekurangan Anda, atau sebuah trauma masa lalu, Anda mungkin menderita IS.

Jika Anda memiliki gejalanya, maka pertama-tama cobalah untuk menghentikan pikiran Anda dari menyalahkan diri sendiri. Memikirkan segala sesuatu yang berpotensi melemahkan diri Anda hanya akan mengakibatkan tidak akan menghasilkan apa-apa selain memperburuk keadaan. Anda hanya akan menandai pengalaman masa lalu dengan trauma emosional, menyebabkan lebih banyak keraguan pada diri sendiri, kewalahan dan tidak adanya tindakan di masa depan.

Cara terbaik untuk menghindari terpaku pada masa lalu adalah dengan rutin melakukan praktik penuh kesadaran yang memungkinkan Anda memusatkan perhatian pada keadaan Anda saat ini.

Begitu Anda bisa menenangkan pikiran masa lalu Anda dengan membawa pikiran Anda ke masa kini, Anda akan melihat perubahan dalam cara Anda memandang masa depan. Bagaimanapun, momen saat ini adalah segalanya yang benar-benar “nyata”. Anda hanya dapat membuat pilihan baru dan menciptakan pengalaman masa depan baru mulai sekarang. Masa lalu telah berlalu dan masa kini belum dapat ditentukan. Jangan memproyeksikan kesalahan masa lalu ke masa depan Anda dengan berfokus pada kesalahan tersebut di masa sekarang.

Jika Anda beruntung dengan memiliki tim yang mendukung Anda pada perusahaan tempat Anda bekerja saat ini, maka Anda pun akan terbantu dengan terus maju dan tumbuh menjadi pemimpin yang dibutuhkan. Kita tidak bisa sukses sendirian; tidak seorang pun di antara kita yang memiliki semua jawaban, terlepas dari seberapa jauh kita telah menempuh karier. Jangan pernah merasa malu untuk meminta bantuan. Jangan biarkan Imposter Syndrome menghalangi Anda mengejar tujuan Anda. Dengan tim yang tepat, Anda akan selalu memiliki orang-orang yang siap membantu kesuksesan Anda dan memperkuat pertahanan Anda.

Ini adalah Karier Anda

Karier Anda tidak harus mengikuti jalur tradisional di masa lalu atau bahkan jalur yang Anda rencanakan semula. Perjalanan setiap orang menuju kesuksesan akan berbeda-beda, penuh dengan liku-liku yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya — namun kejutan-kejutan tersebut juga merupakan hal-hal yang membuat hidup menjadi “lebih hidup”.

Perhatikan apa yang membuat Anda bersemangat, tetap terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, dan ajak tim tepercaya Anda untuk ikut serta. Ini adalah karier Anda, dan karenanya menjadi milik Anda. Jangan takut untuk melakukan apa pun yang Anda mau.