(Business Lounge Journal – Medicine)
Tren kesehatan digital saat ini baik di dunia maupun di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan penggunaan teknologi dalam industri kesehatan. Beberapa tren tersebut antara lain:
- Aplikasi Kesehatan Mobile: Semakin banyak orang yang menggunakan aplikasi kesehatan mobile untuk memantau dan mengelola kondisi kesehatan mereka. Aplikasi ini dapat melacak aktivitas fisik, pola tidur, makanan yang dikonsumsi, dan memberikan informasi kesehatan yang relevan. Baik android maupun IOS sudah terdapat banyak aplikasi kesehatan digital yang dapat diakses baik secara gratis maupun berbayar.
- Telemedicine: Telemedicine atau layanan kesehatan jarak jauh juga semakin populer. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter melalui video call atau chat untuk mendapatkan diagnosis dan resep obat tanpa perlu datang langsung ke rumah sakit atau klinik. Layanan ini memudahkan pasien mengakses dokter dimanapun dan kapanpun.
- Pembelajaran berbasis teknologi: Teknologi juga digunakan dalam pendidikan kesehatan, baik untuk masyarakat umum maupun tenaga medis. Adanya platform e-learning dan aplikasi mobile membantu dalam menyediakan informasi kesehatan terbaru dan melatih tenaga medis. Pembelajaran berkelanjutan (CME) bagi para tenaga medis kini menjadi mudah dan terjangkau.
- Kesehatan berbasis dta: Penggunaan data dalam kesehatan juga semakin berkembang. Data pasien, seperti riwayat medis, pola tidur, dan aktivitas fisik, dapat digunakan untuk analisis dan perawatan yang lebih personal. Sistem database yang end to end, saling terkait antar bagian di sebuah layanan RS membuat data dapat dianalisa secara komprehensif.
- Sensor Wearable: Perangkat wearable, seperti smartwatch atau fitness tracker, memungkinkan pengguna untuk memantau kondisi kesehatan mereka secara real-time. Mereka dapat melacak detak jantung, jumlah langkah, tingkat stres, dan kualitas tidur, yang dapat membantu mereka dalam mengelola kesehatan mereka. Kondisi saat berjalan, saat berolahraga atau bahkan saat tidur dapat terekam.
Kesehatan digital mencakup penggunaan teknologi digital dalam mengelola dan memantau kesehatan individu. Berbeda dengan kesehatan konvensional yang lebih mengacu pada pengobatan tradisional yang dilakukan oleh dokter, klinik, atau rumah sakit.
Apakah Kesehatan Digital Berbasis AI?
Kesehatan digital dapat menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam berbagai cara. AI dapat digunakan untuk menganalisis data pasien dan memberikan rekomendasi pengobatan yang lebih personal. AI juga dapat digunakan dalam pengenalan pola data, diagnostic imaging, pengembangan obat, dan pemeliharaan kesehatan secara umum.
Perkembangan kesehatan digital masa depan diprediksi akan semakin maju. Beberapa perkembangan yang mungkin terjadi meliputi:
- Integrasi AI yang lebih dalam: AI akan semakin terintegrasi dalam pengelolaan kesehatan, seperti diagnosis penyakit yang lebih akurat, pengobatan yang lebih personal, dan prediksi penyakit berdasarkan data pasien.
- Penggunaan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR): Teknologi VR dan AR dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan, pelatihan medis, dan rehabilitasi.
- Internet of Things (IoT) dalam Kesehatan: Penggunaan sensor dan perangkat yang terhubung akan memungkinkan pemantauan kesehatan secara real-time dan perawatan jarak jauh yang lebih efektif.
- Penggunaan Blockchain: Blockchain dapat digunakan untuk menyimpan data kesehatan dengan aman dan memfasilitasi pertukaran data yang cepat antara penyedia layanan kesehatan.
Akankah Peran Dokter Tergantikan?
Meskipun kesehatan digital memiliki potensi besar, tidak mungkin menggantikan sepenuhnya fungsi dokter dan klinik rawat jalan. Dokter dan tenaga medis masih diperlukan untuk memberikan perawatan langsung, diagnosis yang akurat, dan interaksi manusia yang penting dalam aspek psikologis dan emosional dari perawatan kesehatan.
Hal Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?
Bagaimanapun tetap saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kesehatan digital agar jangan terjadi hal yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah 10 hal yang perlu diperhatikan:
- Verifikasi sumber informasi: Pastikan sumber informasi kesehatan digital yang Anda gunakan terpercaya dan dijamin keamanannya.
- Pengaturan privasi: Pastikan aplikasi dan platform kesehatan digital yang Anda gunakan memiliki kebijakan privasi yang jelas dan melindungi data pribadi Anda.
- Evaluasi keandalan: Kesehatan digital seringkali menggunakan algoritma dan AI, jadi penting untuk memahami batasannya dan tidak menggantikan konsultasi medis langsung.
- Konsultasi dengan dokter: Meskipun kesehatan digital dapat memberikan informasi dan bantuan awal, masih penting untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
- Data Security: Pastikan bahwa data kesehatan Anda dijaga dengan baik dan platform kesehatan digital yang Anda gunakan memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai.
- Kepercayaan terhadap teknologi: Sebagai pengguna, penting untuk memahami batasan dan kekurangan teknologi digital dalam kesehatan, serta tidak menggantikan kebijaksanaan dan pengalaman tenaga medis.
- Pembatasan diri: Jangan bersandar sepenuhnya pada teknologi kesehatan digital, dan tetap menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan yang baik, olahraga, dan istirahat yang cukup.
- Riset kesehatan: Lakukan riset menyeluruh terkait teknologi kesehatan digital sebelum menggunakannya, termasuk melihat ulasan pengguna dan rekomendasi dari profesional medis.
- Pelatihan dan pemahaman: Pastikan Anda benar-benar memahami cara menggunakan teknologi kesehatan digital yang Anda pilih dan ikuti instruksi dengan benar.
- Keamanan mental dan emosional: Jaga keseimbangan antara penggunaan teknologi kesehatan digital dengan perawatan dan dukungan mental dan emosional yang dapat Anda dapatkan dari interaksi manusia.
Jika kesepuluh hal ini Anda perhatikan maka niscaya akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Lalu Bagaimana dengan Masyarakat yang berada di Pedalaman Indonesia, dapatkah mengakses kesehatan digital?
Saat ini pemerintah tengah mengembangkan program desa digital.
Program desa digital dapat meningkatkan akses kesehatan di desa terpencil. Dengan adanya teknologi informasi, informasi kesehatan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat desa secara online. Selain itu, pemerintah dapat menyediakan aplikasi kesehatan yang dapat membantu masyarakat untuk melakukan konsultasi dengan tenaga medis secara online. Hal ini dapat mempermudah masyarakat desa untuk mendapatkan informasi kesehatan dan layanan medis.
Dalam desa digital, TIK dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi telemedicine, atau konsultasi medis jarak jauh melalui internet. Selain itu, TIK juga dapat digunakan untuk mempercepat proses pengiriman obat-obatan dan alat kesehatan ke desa-desa terpencil.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di desa. Dengan adanya sistem informasi kesehatan, tenaga medis di desa dapat memantau kondisi kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan yang tepat secara lebih efektif. Selain itu, pemerintah dapat menyediakan platform konsultasi online dengan spesialis kesehatan di kota sehingga masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Saat ini memang masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai untuk mendukung desa digital. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam memperkenalkan TIK kepada masyarakat desa.
Namun kita optimis, daerah di Indonesia akan semakin berkembang.