(Business Lounge Journal – News)
Thrifting atau membeli barang bekas, yang saat ini sering disebut dengan “Barang pre-loved” sebenarnya sudah menjadi pilihan banyak orang sejak beberapa puluhan tahun yang lalu. Bahkan menurut kabar yang ada, membeli barang bekas ini sudah mulai dilakukan sejak tahun 1300-an di Inggris, lho.
Nah, tapi tidak hanya di Indonesia atau di Inggris saja, namun thrifting juga sudah biasa dilakukan oleh masyarakat di Jepang.
Di Jepang, thrifting dimulai pada 1970-an. Saat itu gaya mode hippie menjadi populer di kalangan anak-anak muda. Lalu mereka mulai mencari pakaian bekas dan menggunakannya sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan diri. Thrifting bertambah populer di Jepang dari tahun 1980-an hingga 1990-an, utamanya di kalangan anak-anak muda yang ingin mempunyai gaya pakaian yang unik.
Jepang menjadi sumber tempatnya barang-barang ber-merk bagi kamu yang senang hunting pakaian. Di jepang, kamu juga dapat membeli barang dari brand-brand ternama dunia. Kalau tentang harga, ada yang mahal dan ada yang murah itu tergantung pada kelihaianmu dalam mendapatkan barang branded bagus yang harganya juga masuk di kantong.
Buat orang asing yang ada di Jepang pun, thrifting ini sudah menjadi salah satu cara untuk mengurangi pengeluaran hidup. Tidak hanya pakaian, tapi juga barang-barang berjenis elektronik, sampai sepeda bekas pun dapat menjadi pilihan untuk berhemat di Jepang. Hal ini juga dapat menjadi pilihan untuk Mina-san yang akan, atau sudah tinggal di Jepang, ya?
Sangking terkenalnya thrifting ini, maka semakin menjamur toko-toko barang bekas atau thrift shop yang jadi osusume atau rekomendasi di lingkungan masyarakat Jepang. Tempat ini juga sering didatangi warga asing yang tinggal disana. Toko barang bekas ini bisa juga disebut dengan risaikuru shoppu.
Beberapa furugiya (toko pakaian bekas) yang paling terkenal di Jepang, seperti Treasure Factory Style dan 2nd Street bisa kamu jumpai di Koenji.
![](https://www.blj.co.id/wp-content/uploads/2023/07/Thrifting-2.jpeg)
![](https://www.blj.co.id/wp-content/uploads/2023/07/Thrifting-3.jpeg)
Selain di Jepang, thrifting di Indonesia juga sebenarnya tidak kalah menarik, karena saat ini sudah menjadi the new lifestyle of fashion. Banyak anak-anak muda yang suka dan rame-rame untuk mencoba thrifting. Lewat thrifting, kita bisa membeli pakaian yang unik, atau tidak pasaran, bahkan pakaian branded dengan harga yang ramah di kantong. Hal tersebut sukses membuat para konsumen menjadi kreatif dalam melakukan mix-and-match pakaian.
Jadi bagaimana menurut Mina-san, tertarik kah untuk membeli barang di Jepang? Oh ya, sebelum pergi berbelanja, sebaiknya Mina-san sudah mengerti bagaimana cara bertanya arah jalan dalam bahasa Jepang untuk berjaga-jaga kalau di jalan tidak menemukan tempatnya saat ingin pergi ke toko yang ingin dituju!