Airbnb Dukung Karyawan Bekerja dari Atas Kapal Pesiar

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Pandemi telah membawa sebuah perubahan yang significant bagaimana para pemilik bisnis memberikan kebebasan bagi karyawannya untuk dapat bekerja secara fleksibel. Airbnb menjadi salah satu contoh yang menerapkan konsep bekeja dari mana saja. Wah…coba bayangkan saja, bekerja dari atas perahu layar kemudian di sela-sela pekerjaan dapat menyeburkan diri sebentar dan melakukan snorkeling. Sungguh menyenangkan!

Bulan April lalu, genap satu tahun Airbnb mengumumkan kebijakan Live and Work Anywhere. Dalam sebuah pemberitaan di beberapa media pada bulan lalu, Dave Stephenson selaku Chief Financial Officer Airbnb mengatakan bahwa bisnis mereka memiliki kinerja yang terbaik sejak menerapkan program Live and Work Anywhere.

Namun demikian berbeda dengan apa yang terjadi pada perusahaan teknologi.

Pusat Penelitian Pew menemukan bahwa terjadi penurunan pada jumlah karyawan yang memilih bekerja secara jarak jauh. Semula 43% karyawan diprediksikan memilih bekerja secara remote pada tahun lalu, namun pada tahun ini terhitung melalui survei lebih dari sepertiga yang masih bekerja dari rumah secara sepanjang waktu.

Di Airbnb, hampir semua karyawan – kecuali beberapa karyawan tertentu – memiliki pilihan: bekerja dari rumah (di mana pun, di negara tempat mereka berada), atau mereka dapat pergi ke kantor Airbnb (ada 26 kantor di seluruh dunia).

Hal penting juga yang ditekankan oleh pihak perusahaan adalah bahwa di mana pun para karyawan tinggal di negara asalnya, mereka tetap mendapatkan gaji yang sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa para karyawan Airbnb tidak terikat oleh geografi. Perusahaan mengizinkan mereka bekerja di lebih dari 170 negara lain hingga 90 hari per tahun per negara. Airbnb telah berkomunikasi dengan pemerintah di negara-negara tersebut agar mempermudah semua orang untuk dapat bekerja di seluruh dunia.

Airbnb Ciptakan Pasar

Sebenarnya apa yang membuat Airbnb memberikan kebebasan pada para karyawannya? Airbnb memang sedang ingin memberikan contoh untuk dapat diikuti oleh pemilik kerja lainnya. Sebab, jika semua pemilik kerja memberikan kebebasan bagi karyawannya untuk bekerja dari mana saja, maka dengan demikian Airbnb akan memiliki banyak calon pelanggan di seluruh dunia. Para karyawan dapat terbang ke suatu tempat lain hanya dengan berbekal laptop mereka.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah di sini jelas terdapat kepentingan bisnis.

Selain itu, memberikan kebebasan untuk tidak bekerja dari kantor juga telah memberikan penghematan bagi perusahaan. Dalam sebuah pernyataan, Stephenson menegaskan bahwa Live and Work Anywhere adalah bagaimana memenangkan perang global untuk mendapatkan para talent tersebut sebagai customer Airbnb.

Sebelum pandemi, 95% karyawan Airbnb tinggal di dekat kantor perusahaan. Sekarang, hampir seperempat karyawan berada pada jarak lebih dari 50 mil dari kantor.

Tetap Butuhkan Pertemuan Onsite

Namun demikian, Stephenson mengatakan bahwa Airbnb tetap membutuhkan pertemuan onsite. Karena itu secara berkala, perusahaan akan menerbangkan tim untuk pertemuan rutin secara langsung. Hal ini menurut perusahaan sangat penting untuk kesuksesan, demikian seperti yang diungkapkan oleh Stephenson.

Dengan mengerahkan tim seperti ini yang disebut Ground Control, Airbnb sebenarnya sedang berupaya untuk tetap memastikan bahwa orang yang tepat, berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat untuk pertemuan besar ini.

Pada tahun lalu, Airbnb menambahkan tuan rumah sebanyak 900.000, sehingga mencapai total 6,6 juta di seluruh dunia. Hal ini membuat pertumbuhan pendapatan yang sangat kuat. Stephenson melihat hal ini sebagai tanda bahwa Airbnb sedang bergerak ke arah yang benar.

Pada dasarnya para karyawan Airbnb puas. Attrition rate Airbnb mendekati titik terendah sepanjang masa dan menurun, demikian seperti dikatakan pihak perusahaan. Airbnb juga terus memberikan kesempatan untuk wanita dan mereka yang minoritas untuk dapat mengambil kesempatan bergabung dengan Airbnb.

Lalu berapa banyak yang telah memanfaatkan program baru Airbnb ini? Sejauh ini, hanya sekitar 20% karyawan Airbnb yang memanfaatkan Live and Work Anywhere untuk pindah ke dalam negeri atau bepergian ke luar negeri.