7 Vitamin yang Diperlukan Tubuh Kala Stres

(Business Lounge Journal – Medicine)

Siapakah yang tidak pernah merasakan stres? Hampir semua orang pasti pernah berada dalam kondisi stres. Tahukah Anda bahwa kondisi stres ternyata menghabiskan persediaan vitamin dan mineral utama dalam tubuh secara berlebihan. Jika Anda tidak menggantinya dengan makanan dan suplemen yang tepat, kecemasan dan stres pun akan bertambah parah.

Saat Anda cemas atau stres, Anda dapat merasakannya di seluruh tubuh dan merasakannya dalam suasana hati Anda. Tetapi tidak semua tanda stres terlihat jelas. Bahkan seringkali stres menjadi sesuatu yang disangkal banyak orang. Salah satu cara berbahaya kecemasan dan stres menguras tubuh dan otak Anda adalah dengan menguras vitamin dan mineral esensial tepat saat Anda sangat membutuhkannya.

Stres dan kecemasan meningkatkan kebutuhan tubuh akan nutrisi dalam berbagai cara, sebagai berikut:

  • Pertama, produksi hormon stres dan neurotransmiter menghabiskan sebagian besar cadangan vitamin dan mineral ini.
  • Kedua, karena stres mematikan sebagian besar sistem pencernaan, lebih sedikit nutrisi yang diserap dari makanan yang kita makan. Akibatnya, persediaan vitamin dan mineral anti-stres kita berkurang dan toleransi kita terhadap stres pun menurun.

Banyak kebiasaan tidak sehat yang dilakukan orang ketika mereka stres dan cemas — alkohol, kafein, merokok, gula, dan obat-obatan rekreasional. Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasan buruk ini sebenarnya  menguras nutrisi juga. Tidak hanya itu ternyata obat-obatan anti cemaspun ternyata juga menguras vitamin dan mineral di tubuh kita.

Dalam kondisi stres maka yang terbaik adalah mengisi kembali asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar tubuh tidak kekurangan vitamin dan mineral yang penting. Apa saja yang perlu kita konsumsi?

  1. Vitamin B kompleks: vitamin anti-stres

Vitamin B kompleks adalah sekelompok 8 vitamin yang larut dalam air.

Vitamin ini sangat penting untuk kesehatan otak dan sistem saraf pusat.

Vitamin B kompleks dapat membantu menghentikan kehilangan ingatan, mencegah penuaan otak, mengurangi depresi, dan bahkan meningkatkan umur panjang. Vitamin B memiliki reputasi sebagai “vitamin anti-stres” karena membantu menyeimbangkan suasana hati dan menenangkan sistem saraf.

Namun, vitamin B bukanlah untuk merelaksasi melainkan memberikan lebih banyak energi dan dapat membantu kita meningkatkan suasana hati kita secara umum dan mengatasi stres dengan lebih baik.

Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin B kompleks dapat sangat membantu untuk mengatasi stres di tempat kerja. Dalam penelitian, ketika peserta studi diberi suplemen vitamin B kompleks, maka peserta  secara signifikan mengalami lebih sedikit stres terkait pekerjaan, kecemasan, dan ketegangan pribadi.  Peserta juga melaporkan pengurangan depresi, kekecewaan, dan kebingungan mental.

Beberapa vitamin B diperlukan untuk produksi neurotransmiter yang berperan penting untuk kemampuan rileks dan mempertahankan keadaan pikiran yang positif.

  1. GABA

GABA (gamma-aminobutyric acid) adalah bahan kimia otak yang berhubungan dengan relaksasi. Ketika GABA turun ke level terendah, maka Anda mungkin akan merasa cemas, terlalu terstimulasi, dan kewalahan, dan Anda akan kesulitan untuk mematikan pikiran Anda yang timbul begitu cepat silih berganti.

  1. Serotonin

Serotonin adalah “molekul kebahagiaan”. Tingkat serotonin yang rendah terkait dengan pemikiran negatif, kecemasan, insomnia, depresi, dan gangguan afektif musiman.

  1. Dopamin

Dopamin membantu Anda termotivasi dan tetap fokus. Tingkat dopamin yang rendah akan mendorong Anda untuk mengandalkan stimulan seperti kafein, nikotin, dan gula untuk menjalani hari, yang semakin menambah stres Anda.

  1. Vitamin B1

Vitamin B1 (Tiamin) adalah kofaktor yang diperlukan untuk produksi GABA dan asetilkolin, neurotransmitter memori dan pembelajaran. Vitamin B1 juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu mengatur gula darah, dan meningkatkan kemampuan untuk menahan kondisi stres.

  1. Vitamin B3

Vitamin B3 (Niacin) digunakan dalam produksi hormon stres, sehingga suplai tubuh menjadi terkuras di bawah stres. Niacin juga menekan peradangan. Peradangan mematikan produksi energi dalam sel otak, berkontribusi terhadap stres, kecemasan, kabut otak, kelelahan mental, dan depresi

  1. Vitamin B6 yang disebut juga piridoksin digunakan dalam sintesis hormon stres Epinefrin dan Norepinefrin. Ini berarti bahwa ketika Anda sedang stres, B6 terpakai untuk mengatasi stress dan menjadi lebih sedikit untuk menjalankan fungsi-fungsi penting lainnya, misalnya, untuk pembentukan neurotransmiter rasa nyaman seperti GABA, serotonin, dan dopamin.