(Business Lounge Journal – News and Insight)
Telah banyak diberitakan bagaimana Tiket.com tidak melakukan PHK selama pandemi ini. Apa sih rahasianya?
Sebagai pelopor OTA (Online Travel Agent) di Indonesia, Tiket.com masih berfokus pada peningkatan layanan yakni tiket perjalanan dan akomodasi. Walaupun sekarang telah ada beberapa layanan tambahan, tapi tidak lepas dari inti bisnis tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Gaery Undarsa selaku Co-Founder & CMO Tiket.com menyampaikan bahwa sekarang ini menjadi saat yang tepat untuk perusahaan bangkit kembali dari masa pandemi yang telah menghalangi lajunya pertumbuhan bisnis dalam waktu 2 tahun terakhir ini.
Bebas Tindakan PHK
Tiket.com menyatakan bahwa tahun ini perusahaan sudah memecah rekor pertumbuhan seiring pulihnya pariwisata di Indonesia. Perusahaan ini memang selalu optimis bahwa kegiatan wisata Indonesia pasti kembali normal walaupun pada masa pandemi pernah mengalami krisis.
Perusahaan memastikan bahwa di masa pendemi sama sekali tidak ada karyawan yang berhentikan karena perusahaan tetap percaya bahwa karyawan merupakan faktor terpenting dalam mendukung perusahaan sekaligus sebagai investasi. Patut diakui bahwa adalah keputusan yang sangat sulit untuk mempertahankan karyawan ketika banyak perusahaan lain melakukan pengurangan besar-besaran. Namun Tiket.com memutuskan utnuk tidak melakukannya baik sejak pandemi sampai sekarang ini.
Sekarang Tiket.com telah mempunyai 1200 karyawan. Beraneka ragam strategi dilakukan oleh perusahaan agar dapat tetap bertahan pada masa sulit, misalnya diawali dengan diversifikasi bisnis ke produk pendukung perjalanan (non-esensial).
Strategi Tiket.com di Masa Pandemi
Sebenarnya berbagai skenario telah dibuat oleh Tiket.com di masa pandemi, tentu saja disertai dengan asumsi risiko. Adapun berbagai pilihannya adalah :
- Penetapan skenario untuk masa darurat tiga bulan, opsi berikutnya untuk enam bulan, dan terakhir untuk 12 bulan.
- Berfokus pada layanan konsumen bukan pada penjualan. Maka untuk menerapkan strategi ini seluruh pegawai diterjunkan membantu costumer service dalam layanan pembelian tiket dan pencocokan jadwal saat berlakunya pembatasan mobilitas di tahun 2020 yang lalu.
- Disusunnya beberapa proyeksi pemulihan pasca pandemi yang berangsur reda di tahun 2022 ini, yaitu sebagai berikut:
- Pertama, pemulihan berfokus pada penjualan hotel-hotel untuk staycation karena perusahaan yakin masyarakat lebih memilih opsi untuk menginap di hotel-hotel yang lokasinya dekat dari tempat tinggal saat mulainya pelonggaran pembatasan.
- Kedua, pemulihan berfokus pada destinasi yang dapat dicapai oleh para pengguna transportasi pribadi, misalnya bagi konsumen asal DKI Jakarta dengan destinasi Bandung atau Puncak di Bogor.
- Ketiga, pemulihan yang lebih berfokus pada destinasi domestik dibandingkan destinasi internasional, misalnya Bali dan Yogyakarta.
Pada masa pandemi perusahaan ini juga melakukan pemotongan biaya operasional.
Tiket.com juga pernah mengumumkan pemotongan biaya pemasaran sampai 90% dan tidak hanya itu perusahaan ini juga pernah memotong anggaran promosi sampai nol rupiah dan ini terjadi pada April 2020 yang lalu.
Bagi perusahaan pandemi telah menjadi waktu yang cocok untuk perusahaan dapat melihat kesempatan baru serta bagaimana menggunakan peluang yang ada walaupun di tengah kondisi yang tidak mudah. Ini sangat penting dalam membangun bisnis jangka panjang.
Berita Mengenai IPO
Berkaitan mengenai rencana IPO Tiket.com, perusahaan ini pernah dikabarkan akan melakukan IPO di bursa saham New York melalui SPAC. Perusahaan sedang membicarakannya dengan COVA Acquisition Corp. (COVA) dengan estimasi nilai gabungan perusahaan mencapai $2 miliar.
Tahun lalu, perusahaan ini juga sudah memperoleh status unicorn. Sekarang Tiket.com sedang serius memikirkan pemulihan yang cepat dan dapat kembali sebagai layanan OTA yang terbaik dalam pelayanannya dan produknya kepada pemakai.
Pada tahun 2017, Tiket.com diakuisisi oleh Djarum Group lewat Blibli dan Tiket.com didirikan pada tahun 2011. Sekarang ini keduanya masih terus berjalan dengan entitas legal (PT) terpisah, berakibat memungkinkan jika Tiket.com melakukan IPO lebih awal.
Mikhael Gaery Undarsa (CMO), Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra (CCO), dan Natali Ardianto (CTO – sudah exit) merupakan para pendiri Tiket.com sedangkan CEO perusahaan ini adalah George Hendrata.