(Business Lounge Journal – Human Resources)
Banyak cara yang para pimpinan atau HRD lakukan untuk mengidentifikasi talenta dari calon pimpinan yang dianggap potensial. Ada yang melihatnya berdasarkan kinerja di lapangan atau ada juga yang berdasarkan hasil assessment. Tapi yang paling penting adalah passion tiap karyawan sangat penting untuk menentukan pengembangan talenta karyawan tersebut di bagiannya masing-masing. Jadi bekerja bukan hanya karena yang penting tiap bulan menerima gaji dan bekerja begitu saja tanpa target yang jelas dan terukur.
Pengembangan talenta bukanlah hal yang biasa tetapi menyiapkan pemimpin masa depan bagi perusahaan tersebut.
Hal-hal yang dapat digali dari seorang calon pemimpin:
– Bilamana karyawan tersebut memiliki visi ke depan tentang karirnya atau hanya yang penting ada pekerjaan dan bisa memiliki gaji yang tetap tiap bulannya. Jika Anda memiliki karyawan yang demikian sudah dipastikan karyawan tersebut bekerja tanpa target, suka pekerjaan yang rutinitas dan tidak memiliki keinginan untuk berkembang.
Misalnya saja jika Anda memiliki tenaga admin yang sudah bekerja di bagian tersebut lebih dari 3 tahun dan tidak ada keinginan untuk berkembang, maka pada penilaian tengah tahun ini Anda dapat mempertimbangkan karyawan tersebut, jika masih karyawan kontrak apakah Anda akan melanjutkan kontraknya atau memindahkannya kebagian lain yang dapat memberi tantangan untuk karyawan tersebut.
– Bilamana karyawan tersebut mudah kompromi terhadap hal-hal yang berbenturan dengan aturan perusahaan atau job description karyawan tersebut.
Misalnya, jika karyawan tersebut bekerja pada bagian purchasing, maka dengan mudahnya membeli barang dari vendor yang kualifikasinya tidak sesuai standard yang seharusnya karena telah menerima banyak pemberian dari vendor tersebut. Sehingga merasa sungkan menolak barang yang dibeli yang tidak sesuai standard.
– Bilamana karyawan tersebut memiliki loyalitas.
Misalnya saat pekerjaan masih belum selesai tapi sudah waktunya jam pulang, apakah karyawan tersebut tetap menyelesaikan pekerjaannya atau sangat perhitungan dengan jam kerja. Atau jika karyawan tersebut pada bagian operasional, ketika sesuatu terjadi di kantor saat karyawan tersebut cuti tetapi dengan rela datang ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut.
– Bilamana karyawan tersebut memiliki karakter yang baik.
Misalnya karyawan tersebut sudah biasa korupsi sudah dipastikan jika karyawan tersebut menjadi pemimpin maka sudah dipastikan dari pemimpin sampai anak buah di bagian tersebut akan terlibat korupsi. Atau jika karyawan tersebut biasa memiliki karakter yang buruk, biasa berbicara kasar, biasa menjelekkan karyawan lainnya, sudah dipastikan jika ia yang menjadi pemimpin, maka bagian yang dipimpinnya akan tidak nyaman.
Jadi HRD juga harus memperhatikan aspek karakter dalam pengembangan talent, perhatikanlah karyawan yang memiliki karakter jujur, tulus, disiplin, menghormati orang lain.
– Bilamana karyawan tersebut memiliki kompetensi, yaitu mencakup kemampuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan. Kompetensi ini bisa melalui pelatihan .
Memilih pemimpin tidak semudah memilih barang dan jasa, jika karyawan yang saat ini Anda nilai tidak memiliki kritetia yang baik untuk dikembangkan bagaimana akan menjadi pemimpin yang baik.
Sonya C/VMN/BLJ – contributor