(Business Lounge Journal – Human Resources) Proses rekrutmen hampir tidak mungkin untuk dikategorikan sebagai aktifitas sekunder. Puluhan tahun bekerja di bidang HR, penulis memiliki pengalaman tiap bulan melakukan proses rekrutmen. Bahkan beberapa kali dalam satu tahun melakukan rekrutmen besar-besaran dikarenakan pengembangan proyek, restruktur organisasi perusahaan dan program peremajaan karyawan.
Bicara masalah rekrutmen, maka salah satu masalah besarnya adalah mencari kandidat yang berpotensi sesuai dengan posisi yang diperlukan. Artinya sumber-sumber didapatkannya kandidat, kita sebut saja sourcing, menjadi pokok utama yang harus kita pastikan untuk kita miliki dan siap menghasilkan setiap kali kita butuhkan.
A Great Sourcing Strategy:
Tim HR memiliki beberapa strategi sourcing yang sudah umum dilakukan, yang terbagi dalam 2 sumber besar: ONLINE dan OFFLINE dengan online strategi adalah cara mencari kandidat dengan menggunakan semua media online yang dapat dilakukan seperti online recruiter (Jobsdb, Jobstreet, etc), Facebook, Twitter, Linkedin, dan beberapa media online lainnya. Sedangkan cara offline yang sering dilakukan adalah dengan mengadakan Job Fair, School/Campus Hiring, rekomendasi relasi atau rekan kerja, buku tahunan sekolah atau kampus, dan komunitas profesi/alumni/organisasi. Cara lain lagi yang dapat direkomendasikan penulis selain yang telah disebutkan adalah:
– Bekerja sama dengan kecamatan, kelurahan, bahkan RT/RW setempat yang dekat dengan lokasi perusahaan atau proyek yang sedang dikerjakan oleh perusahaan.
– Permintaan CV kandidat yang tidak digunakan oleh rekan HR di perusahaan-perusahaan lain di industri yang sama.
– Rekomendasi dari kandidat yang sedang kita interview.
Cara JITU menjaga sourcing tersebut tetap produktif adalah: konsisten membangun hubungan baik dengan semua pihak sourcing, ada atau tidaknya kebutuhan rekrutmen. Dari sinilah perluasan sourcing dapat terus dibangun tanpa batas.
A Great Recruitment Strategy:
Sungguhpun semua sourcing strategi itu sudah dimiliki dan dibangun oleh HR di perusahaan, namun tetap saja masih banyak kemungkinan HR mengalami kesulitan mendapatkan kandidat yang pas untuk posisi yang diperlukan. Seringkali hal ini menjadi pokok masalah yang mengakibatkan tekanan dan monitoring khusus dari pihak owner atau manajemen terhadap kinerja HR. Masalahnya lagi, seringkali sekalipun sudah banyak kandidat berpotensi yang didapatkan, tetap saja seperti dibuang begitu saja dalam proses rekrutmen. Jadi bagaimana memiliki strategi rekrutmen yang jitu agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik, minimal sesuai yang diharapkan oleh perusahaan?
Berikut kiat jitu yang dapat dibagikan penulis:
TAHAPAN PERTAMA/AWAL
- Pastikan posisi yang diperlukan dengan data kualifikasi lengkap sesuai tanggung jawab dan tuntutan pekerjaan.
- Kenali benar-benar USER dengan segala kecenderungannya.
- Pastikan proses birokrasi tidak menjadi penghambat. Kalaupun ada, efektifkan semaksimal mungkin.
- Maksimalkan sourcing yang ada, sortir CV kandidat dengan tajam (termasuk penting dilihat latar belakang keluarga kandidat).
TAHAPAN SEBELUM PROSES REKRUTMEN
- Luangkan waktu untuk duduk bersama user. Bangun chemistry dan tujuan yang sama dalam proses rekrutmen.
Jangan pandang enteng hal ini. Seringkali kita berpikir kita sudah mengenal pribadi user dan tendensinya, namun lebih baik hal ini benar-benar dipastikan.
- Pastikan pola pikir dan cara pandang yang sama terhadap proses rekrutmen.
Hal ini sangat penting. Banyak sekali terjadi, kita menolak banyak kandidat yang sebenarnya sangat berkualitas dan akhirnya direkrut perusahaan yang lebih besar dari perusahaan kita hanya karena unsur subyektif HR dan user. Sangat perlu kehati-hatian disini. Karena unsur subyektifitas TIPIS sekali untuk dikenali.
TAHAPAN SAAT DAN SESUDAH PROSES REKRUTMEN
- Pastikan moment interview adalah moment perkenalan yang baik. Tanpa arogansi. Tanpa tekanan. Sedapatnya menjadi moment yang berkesan bagi kandidat. Ingatlah, kandidat juga adalah TAMU/CUSTOMER perusahaan.
- Jangan terburu-buru. Galilah sedalam mungkin segala hal mengenai kandidat dalam koridor profesional. Jika perusahaan tidak menyediakan guidance pertanyaan, luangkan waktu untuk menulis hal-hal penting yang perlu digali.
- Pastikan di minggu pertama bergabungnya kandidat terpilih:
– mendapatkan orientasi perusahaan (Induction Program)
– perkenalan dengan Manajemen dan team yang ada
– ditemani saat makan siang, khususnya di hari pertama bergabung.
– berikan pandangan/nilai-nilai positif yang ada di perusahaan
Demikian kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan keberhasilan sourcing dan proses rekrutmen yang dapat dilakukan oleh team HR di perusahaan.
Melva Emsy Simalango/VMN/BL/Partner in Management and Technology Services, Vibiz Consulting Group