Uber Gantikan Rating Bintang Lima dengan Emoji

(Business Lounge Journal – News) Sistem penilaian dengan pemberian lima bintang milik Uber yang diberikan untuk pengemudinya akan segera diganti dengan sesuatu yang lebih sederhana. Perusahaan ini sedang menguji penilaian sistem baru dalam beberapa pasar yang mencakup pilihan “thumbs up/thumbs down,” emoji senyum dan pilihan lain yang memberikan penumpang pilihan dasar yang baik atau buruk, demikian dikatakan juru bicara Uber yang berbasis di Singapura, Karun Arya seperti dilansir oleh Quartz.

Inisiatif global ini dimulai Uber San Francisco pada pekan lalu, demikian dikatakan Arya, dan pada awalnya hanya akan mempengaruhi beberapa pengguna di seluruh dunia. Arya tidak dapat langsung menyebutkannya bahwa akan digunakan di semua pasar Uber yang terlibat, namun demikian hal ini sudah langsung bocor di media sosial ketika seorang pengguna Twitter men-tweet bagaimana ia terkejut sebab diminta memberi nilai dengan jempol sebagai pengganti memberikan penilain dengan bintang. Selain itu seorang pengguna Twitter dari Texas pun mengatakan hal yang sama lewat akun Twitter-nya.

Sistem rating bintang lima Uber adalah sumber utama konflik antara perusahaan dan pengemudinya. Jika peringkat pengemudi turun di bawah 4,6, mereka dapat diberhentikan dari Uber, faktanya bahwa banyak penumpang tidak menyadarinya. Konsumen yang biasa menggunakan peringkat untuk menilai restoran dan hotel cenderung berpikir rating dengan bintang empat tidak terlalu buruk, tidak tahu bahwa mereka sebenarnya dapat merugikan para pengemudi Uber.

Driver berpendapat pembatasan ini menunjukkan bahwa Uber mengontrol lingkungan kerja mereka, dan karena itu, harus diberikan manfaat penuh sebagai karyawan, meskipun mereka diperlakukan sebagai kontraktor independen. Perusahaan menghadapi protes dan tuntutan hukum dari pengemudi, terutama gugatan class action yang serius di California yang bisa menurunkan model bisnisnya.

Mengurangi sistem rating Uber untuk “baik / buruk” berpotensi melemahkan argumen bahwa Uber bertindak sebagai majikan, jika memang meminimalkan pemecatan yang tidak semestinya. Penelitian juga menunjukkan bahwa menggunakan “Lulus / gagal” sistem penilaian di sekolah, berlawanan dengan skala peilaian “A-F” di AS, mengurangi stres dan meningkatkan kohesi kelompok.

Untuk membuat pengemudi Uber bahagia maka sekarang mereka mendapat acungan jempol.

nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x