(Business Lounge – News & Insight) – Hampir semua orang pastinya mengenal Elon Musk, entrepreneur yang inovatif dan menjadi milyuner pada saat usianya masih sangat muda, yaitu 28 tahun. Namun, mungkin tidak semua orang mengenal sosok adik laki-lakinya, yaitu Kimbal Musk. Adik sekaligus partner kerja Elon Musk dalam bisnis Zip2, memang juga memiliki bakat entrepreneur yang luar biasa. Pada saat Zip2, perusahaan yang dibangunnya bersama sang kakak, Elon Musk akhirnya terjual sekitar 300 juta dollar, waktu itu Kimbal Musk masih berusia 25 tahun.
Sama seperti sang kakak, Elon Musk, bisa dikatakan Kimbal Musk juga hingga kini terus eksis menjadi seorang entrepreneur. Namun, jika sang kakak kini berkiprah di industri otomotif, Tesla Motors, sepertinya Kimbal Musk lebih senang berfokus pada hal yang berhubungan dengan makanan sehat. Kimbal Musk meninggalkan Silicon Valley dan mengambil sekolah kuliner, lalu membuka restoran di Colorado, Amerika Serikat. Semangatnya untuk mensosialisasikan makanan sehat memang sangatlah tinggi. Terbukti, pada tahun 2011 ia akhirnya mendirikan The Kitchen Community, sebuah komunitas nonprofit yang memperkenalkan “learning garden” kepada anak-anak di Amerika Serikat.
Kimbal Musk mengatakan, tujuannya adalah untuk pergi dari satu komunitas ke komunitas lainnya untuk menolong mengembangkan food culture, dengan tujuan agar masyarakat menjadi lebih sehat. Memang, saat ini misi dari Kimbal Musk sendiri, adalah untuk menolong masyarakat Amerika Serikat agar mereka lebih banyak mengkonsumsi makanan yang sehat.
Dalam mewujudkan rencananya, Kimbal Musk rela untuk pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Ia sendiri juga membuka restoran yang bertujuan untuk membantu dalam menciptakan permintaan makanan sehat dan alami. Selain itu, ia juga giat juga giat dalam mensosialisasikan “learning gardens” di berbagai sekolah yang ada. Menurut Kimbal Musk, anak-anak tidak tahu darimana asal daging yang mereka makan, atau tidak tahu darimana asal wortel yang mereka makan. Karena itulah, Kimbal Musk pun mengajari anak-anak bagaimana menanam wortel. Ia sendiri, memiliki tujuan untuk membangun setidaknya 100 learning gardens di setiap kota di Amerika Serikat.
Pada tahun ini, ia membawa programnya ke Memphis, yang merupakan salah satu kota di Amerika Serikat yang tingkat obesitasnya tergolong tinggi. Menurutnya, Memphis sebenarnya punya sejarah food culture yang baik. Karena itulah, ia menganggap bahwa sebaiknya kini, masyarakat mau untuk meninggalkan makanan yang berkalori tinggi dan rendah nutrisi, yang telah ada disana selama tiga atau empat dekade terakhir.
Kini, dengan komunitas nonprofit yang didirikannya, The Kitchen Community, ia bekerja untuk membangun ratusan school gardens di setiap kota, dan dalam mengembangkan restoran miliknya, ia bekerja sama dengan petani lokal untuk membangun rantai pasokan dari makanan sehat. Baginya, tantangan terbesar adalah bagaimana mendapatkan lebih banyak lagi petani untuk bekerjasama dalam menanam makanan yang asli dari alam.
Fanny Sue/ Journalist/VMN/BL
Image : commons.wikimedia.org
Editor : Fanya Jodie