Tiongkok Tawarkan Kesempatan Bisnis yang Belum Pernah Ada Sebelumnya

(Business Lounge Journal – Global News) Tiongkok, yang dulu dikenal dengan tenaga kerjanya yang murah, kini memiliki sesuatu yang lain yang ditawarkannya kepada dunia yaitu bisnis model yang inovatif. Seperti dilansir oleh WSJ bagaimana Tiongkok memiliki ratusan juta pengguna smartphone baru yang sekaligus menjadi pendatang baru di dunia online setiap tahunnya, menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pengusaha untuk menciptakan model bisnis baru sekaligus mengujinya yaitu dengan menggabungkan aplikasi sosial dengan mata uang virtual dan barang-barang virtual. Barang virtual misalnya ketika Anda menjadi penjual namun tidak perlu menyimpan barang dagangan Anda. Anda hanya perlu mengatur kegiatan penjualan pada bisnis e-commerce dan kemudian memanfaatkan sistem dropshipping untuk mengirimkan barang dagangan Anda. Sistem bisnis ini belum pernah ada sebelumnya sampai berkembangnya internet yang diikuti dengan perkembangan gadget yang sangat luar biasa.

Sekarang, banyak dari pengusaha Tiongkok tersebut sedang berupaya untuk membawa bisnisnya memasuki dunia global. Pertimbangannya lagi adalah jika para pebisnis global tidak memasuki Tiongkok maka pebisnis Tiongkoklah yang akan memasuki dunia global.

Berbagai bisnis berlomba-lomba untuk mencapai konsumen dan memprioritaskan berbagai konsep yang dapat berujung pada sebanyak-banyaknya memperoleh konsumen sebab perusahaan yang dapat menjual langsung kepada konsumen akan lebih efisien dan menekan seminimum mungkin modal untuk mengurangi risiko. “Kami benci melihat persediaan,” demikian yang dikatakan salah seorang pengusaha Tiongkok seperti dilansir oleh WSJ. “Anda dapat mengganti persediaan dengan data,” demikian dilanjutkannya.

Salah satu yang menjadi target market para pengusaha Tiongkok secara langsung adalah 600 juta pengguna smartphone di Tiongkok yang dapat mereka jangkau melalui aplikasi. Angka ini merupakan angka yang besar yang menjadi sasaran para pengusaha Tiongkok.

Dimulai pada tahun 2010 saat iPhone untuk pertama kalinya diperkenalkan di Tiongkok. Hal ini membuka pintu untuk aplikasi perangkat lunak baru dan memberikan pasar untuk perangkat yang tersambung ke Internet dapat dimanfaatkan. Terlebih lagi, hal tersebut telah membentuk pola pikir bahwa berbagai produk sekarang sebagian besar membutuhkan perangkat lunak. Termasuk mobil self-driving yang saat ini sedang dikembangkan.

Bagi para pengusaha Tiongkok, mereka belum melihat bagaimana perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok adalah sesuatu yang menguatirkan. Sehingga banyak dari mereka yang masih mengabaikannya. Sebab pertumbuhan masih terus terjadi di pabrik-pabrik di Shenzhen, yang telah tumbuh menjadi 20 juta orang, dari tiga juta, dalam 20 tahun terakhir. Memang kejadian di Tiongkok saat ini seperti siklus yang kerap kali terjadi pada perekonomian Tiongkok dalam 15 tahun, tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan terutama bagi mereka yang berinvestasi untuk jangka panjang, demikian seperti dilansir oleh WSJ.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge Journal