Komunikasi Adalah Kunci Keterlibatan Karyawan Sejati

Pemimpin = Pendengar Yang Baik

(Business Lounge – Lead & Follow) – Seringkali, seseorang mengartikan seorang pemimpin adalah seseorang yang bisa memberikan perintah dengan baik, atau seseorang dengan jabatan yang tinggi di perusahaan. Akan tetapi, pada kenyataannya, seorang pemimpin tidak melulu dilihat dari keahliannya memberikan perintah ataupun dari jabatannya semata.

Perlu Anda ketahui, bahwa ada hal penting yang menunjukkan bahwa seseorang pantas menjadi pemimpin atau tidak, yaitu kemampuannya menjadi pendengar yang baik! Di zaman ini, gaya kepemimpinan yang bisa dikatakan paling cocok adalah Facilitative Leadership, dimana gaya kepemimpinan tersebut lebih mengarah kepada motivasi kepada anggota tim maupun karyawan yang Anda pimpin. Namun, dengan gaya kepemimpinan tersebut, Anda memang tidak bisa memaksakan pendapat atau cara Anda,melainkan Anda harus memberikan motivasi kepada bawahan Anda. Bagaimana cara memotivasi agar karyawan Anda bisa bekerja dengan baik dibawah kepemimpinan Anda? Salah satunya dengan cara Anda harus mau mendengarkan apa yang mereka katakan, juga Anda harus menanggapi berbagai ide dari karyawan Anda.

Ingat, bisa dikatakan saat ini perusahaan didominasi oleh karyawan Millenials, dan cara untuk memotivasi mereka, adalah mendengarkan pendapat mereka, lalu memberikan tanggapan serta solusi dari hal yang mereka katakan. Nah, sangat jelas bukan, kalau kemampuan dalam mendengar sangat dibutuhkan seorang pemimpin masa kini. Tanpa bisa mendengar dengan baik, Anda tidak dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin.

Pertanyaannya kini, bagaimana cara mengasah kemampuan pendengaran bagi seorang pemimpin? Cara apa sajakah yang harus dilatih dan dilakukan? Ini dia cara-caranya :

Tunjukkan bahasa tubuh yang menunjukkan Anda perduli

Berbicara memang lebih menyenangkan daripada mendengarkan bagi sebagian orang. Tetapi, jika Anda ingin mengasah kemampuan Anda sebagai pemimpin, mau tidak mau Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi orang lain. Untuk menjadi pendengar yang baik, harus didukung oleh bahasa tubuh Anda yang memperlihatkan bahwa Anda perduli kepada orang yang berbicara dengan Anda. Intinya, Anda jangan menunjukkan bahasa tubuh yang menyinggung orang yang sedang berbicara dengan Anda, seperti menguap, tatapan mata sinis, atau pandangan mata yang kesana-kemari ketika orang lain sedang bicara kepada Anda. Justru, Anda harus menunjukkan bahasa tubuh yang terlihat perduli kepada orang lain yang sedang bicara, seperti pandangan mata fokus kepada orang yang sedang bicara, dan juga duduk menghadap ke arah orang yang sedang bicara.

Tanggapi perkataan orang lain dengan empati

Selain body language yang menunjukkan keperdulian, sebagai pemimpin, selain mendengarkan pembicaraan orang lain, Anda harus menanggapinya dengan empati. Hindari perkataan “emhh” atau “heh” ketika menanggapi pembicaraan orang lain. Tetapi, tanggapilah perkataan orang lain dengan perkataan yang empati, seperti misalnya “ya, saya mengerti permasalahan Anda. Tetapi, jangan menyerah, Anda itu orang yang kuat dan pasti sanggup menyelesaikan masalah Anda. Saya yakin itu.” Dengan Anda menanggapi perkataan orang lain dengan empati, maka hal itu juga mempertajam kemampuan Anda untuk mendengar dan mengingat perkataan yang diucapkan orang kepada Anda.

Ajukan pertanyaan kepada orang yang bercerita pada Anda

Salah satu hal yang penting untuk mempertajam pendengaran Anda, adalah dengan mengajukan pertanyaan setelah mendengar cerita dari orang lain. Contohnya, ketika orang di hadapan Anda sedang menjelaskan masalahnya, Anda harus menanggapinya dengan bertanya “sekarang, bagaimana keadaan Anda? Apakah semuanya sudah lebih baik?”. Dan apabila yang bercerita kepada Anda adalah karyawan Anda yang sedang mengutarakan masalah yang dihadapinya dalam pekerjaan, jangan ragu untuk bertanya kepadanya setelah ia selesai bicara. Anda bisa mengajukan pertanyaan yang disertai tanggapan kepadanya, seperti misalnya “saya mengerti kesulitan Anda. Nah, upaya apa saja yang sudah Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Coba Anda ceritakan upaya Anda, nanti saya akan memberikan solusinya”.

Paraphrasing

Paraphrasing berarti Anda mendengar dan mengerti apa yang dikatakan kepada Anda. Sebagai seorang pemimpin, sangat penting juga Anda melakukan paraphrasing, karena itu mencerminkan bahwa Anda mengerti apa yang dikatakan orang kepada Anda, baik itu karyawan, maupun orang lain. Dasar dari paraphrasing adalah mengulang kata kunci dari pembicaraan yang Anda dengar, mendengarkan untuk memahami, dan menunjukkan empati. Tentunya, hal itu harus Anda lakukan tidak dengan terpaksa.

Simpulkan perkataan orang tersebut dan berikan solusi

Anda harus tahu, sebagai seorang pemimpin, jika Anda ingin mengasah kemampuan mendengar Anda, tentunya Anda harus bisa menyimpulkan apa yang orang lain katakan kepada Anda. Dan bukan sekedar menyimpulkan, tetapi Anda juga harus memberikan solusi serta tanggapan yang tepat dari pertanyaan atau pembicaraan yang ditujukan kepada Anda. Ingat, seorang pemimpin adalah seseorang yang bisa memberikan solusi kepada orang lain untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Jadi, jika Anda ingin menjadi seorang pemimpin yang baik, sudah pasti Anda harus mau mendengarkan orang lain, dan memberikan tanggapan serta solusi kepada orang tersebut.

Jangan mendengarkan orang lain dengan kerangka pikiran Anda sendiri

Di dalam mendengarkan orang lain, sebagai seorang pemimpin, Anda harus berhenti untuk menanggapi orang lain dengan kerangka pikiran yang sudah Anda bentuk sendiri dalam benak Anda. Jangan mengklasifikasi orang lain dengan mengatakan bahwa orang tersebut pembicaraannya kurang menyenangkan, membosankan, tidak menarik, dan lainnya karena tidak cocok dengan pola pikir Anda. Jika Anda memang mau menjadi seorang pemimpin yang baik, Anda harus mengerti bahwa setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menyampaikan perkataannya. Dan apapun caranya, ikuti cara orang tersebut, selama itu masih tidak melanggar aturan yang ada. Dan, berikan tanggapan dan solusi yang cocok kepada orang itu, bukan dengan kerangka pikiran yang Anda bentuk sendiri sebelumnya, tetapi tentunya harus dengan tanggapan maupun solusi yang benar-benar cocok untuk orang tersebut.

Zefanya Zefanya Jodie/Head of Vibiz Learning Centre Vibiz Consulting/VMN/BL